Obat Kesehatan Mental

Nuzip

Klikdokter, 12 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Nuzip digunakan untuk pengobatan gangguan mental dan pasien yang terindikasi perubahaan mood.

Pengertian

Nuzip adalah obat yang mengandung clozapine dan diproduksi oleh Guardian Pharmatama. Nuzip digunakan untuk pengobatan gangguan mental dan pasien yang terindikasi perubahaan mood. Nuzip bekerja dengan cara mengembalikan keseimbangan neurotransmitter di otak.

Keterangan

  • Golongan: Psikotropik.
  • Kelas Terapi: Anti Psikotropik.
  • Kandungan: Clozapine 25 mg; Clozapine 100 mg.
  • Bentuk: Tablet.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Strip @10 Tablet.
  • Farmasi: Guardian Pharmatama
  • Harga: Rp75.000 - Rp175.000/ Strip

Kegunaan

Nuzip digunakan untuk terapi skizofrenia (penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir), psikosis pada penyakit Parkinson, perilaku bunuh diri dalam skizofrenia.

Dosis & Cara Penggunaan

Nuzip merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan nuzip juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Skizofrenia
    • Dewasa: Pada pasien yang tidak responsif terhadap, atau tidak toleran terhadap antipsikotik lain: 12.5 mg 1-2 kali pada hari 1, diikuti oleh 25 mg 1-2 kali pada hari 2. Setelah itu, dapat meningkatkan dosis dengan peningkatan 25-50 mg setiap hari dalam 14 -21 hari hingga 300 mg setiap hari dalam dosis terbagi. Peningkatan berikutnya 50-100 mg 1-2 kali seminggu jika diperlukan.
    • Dosis umum: 200-450 mg setiap hari. Maksimal: 900 mg setiap hari. Secara bertahap kurangi menjadi dosis perawatan yang sesuai setelah respons terapeutik yang diinginkan tercapai.
    • Lansia: 12.5 mg pada hari 1, kemudian meningkat hingga 25 mg setiap hari.
  2. Psikosis pada penyakit Parkinson
    • Dewasa: 12.5 mg pada waktu tidur, meningkat dalam peningkatan 12.5 mg hingga dua kali seminggu hingga maksimal 50 mg, menurut tanggapan.
    • Dosis umum: 25-37.5 mg pada waktu tidur. Maks: 100 mg setiap hari.
  3. Perilaku bunuh diri dalam skizofrenia
    • Dewasa: Awalnya, 12.5 mg 1-2 kali sehari, meningkat dalam peningkatan 25-50 mg setiap hari jika ditoleransi, hingga target dosis 300-450 mg setiap hari dalam waktu 2 minggu. Peningkatan berikutnya hingga 100 mg 1-2 kali seminggu. Maksimal: 900 mg setiap hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Nuzip, yaitu:

  1. Mual atau muntah persisten.
  2. Pusing parah dan pingsan.
  3. Pusing.
  4. Sakit kepala ringan.
  5. Kantuk.
  6. Sakit perut / perut.
  7. Masalah penglihatan (Penglihatan kabur).
  8. Pembengkakan pada lengan atau kaki.
  9. Penambahan berat badan dapat terjadi.
  10. Gemetaran (tremor).
  11. Nyeri.
  12. Sakit kepala.
  13. Konstipasi atau sulit buang air besar.
  14. Mata / kulit menguning.


Kontraindikasi
Hindari penggunaan nuzip pada pasien yang memiliki indikasi:

  1. Riwayat agranulositosis / granulositopenia toksik atau gangguan ginjal dan hati berat (termasuk penyakit hati aktif atau progresif, gagal hati).
  2. Penggunaan bersamaan dengan antipsikotik depot kerja lama, dan alkohol.


Interaksi Obat

Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan nuzip :

  1. Meningkatkan efek sistem syaraf pusat dari narkotika, antihistamin dan benzodiazepin.
  2. Peningkatan risiko sindrom maligna neuroleptik bila diberikan bersamaan dengan litium.
  3. Menurunkan level plasma bila diberikan bersamaan dengan induser CYP1A2.
  4. Risiko kejang bila diberikan bersamaandengan asam valproat.
  5. Dapat mengurangi efek terapi norepinefrin.
  6. Peningkatan kadar plasma bila diberikan bersamaan dengan inhibitor CYP1A2 (Ciprofloxacin, fluvoxamine).


Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Nuzip ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Nuzip terserap kedalam ASI. Karena potensi efek samping pada bayi yang disusui, keputusan harus dibuat apakah akan menghentikan menyusui atau menghentikan obat.