Amiparen
Klikdokter, 25 September 2020
Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter
Amiparen digunakan untuk suplai asam amino pada penderita hipoproteinemia, malnutrisi dan kondisi pra dan atau pasca operasi.
Pengertian
Amiparen adalah nutrisi parenteral (diberikan melalui pembuluh darah) berbentuk infus. Amiparen digunakan untuk mensuplai asam amino pada pasien hipoproteinemia (total protein serum di bawah kisaran normal), malnutrisi (kekurangan gizi) dan kondisi pra dan atau pasca operasi.
Keterangan
- Golongan: Obat Keras
- Kelas Terapi: Nutrisi Parenteral
- Kandungan: Per L mengandung: Total asam amino bebas 100 gram, Nitrogen 15.7 gram, Na 2 meq, Asetat 120 meq
- Bentuk: Infus
- Satuan Penjualan: Botol
- Kemasan: Softbag @ 500 mL
- Farmasi: PT Otsuka Indonesia
Kegunaan
Amiparen digunakan untuk mensuplai asam amino pada penderita hipoproteinemia, malnutrisi dan kondisi pra dan atau pasca operasi.
Dosis & Cara Penggunaan
Penggunaan Amiparen harus dikonsultasikan dengan dokter. Aturan penggunaan Amiparen adalah:
- Dewasa: Infus melalui vena sentral 1000 mL/hari.
- Infus melalui vena perifer: 500 mL sehari.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius, di tempat kering dan sejuk.
Efek Samping
Efek samping yang mungkin ditimbulkan dari penggunaan Amiparen adalah:
- Rasa tidak enak pada dada
- Palpitasi (detak jantung yang abnormal)
- Mual
- Muntah
- Merasa kedinginan
- Demam
- Ruam
- Sakit kepala
- Nyeri vaskuler
Interaksi Obat
Di bawah ini adalah interaksi obat Amiparen dengan obat lain jika digunakan secara bersamaan:
- Penggunaan secara bersamaan dengan obat actidose plus sorbitol
- Peningkatan resiko dengan obat actidose aqua
- Reaksi kimia dengan obat antiplatelet
- Hindari interaksi dengan obat dengan kandungan arang aktif
- Bahan asam amino yang tercampur dengan obat dengan kandungan karbon aktif
- Zat aktif pada asam amino jika tercampur dengan obat antikoagulan.
Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Amiparen ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.