Obat Diare

Novadiar

Klikdokter, 27 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Novadiar berfungsi mengobati diare.

Pengertian

Novadiar adalah obat antidiare yang diproduksi oleh Novapharin. Novadiar mengandung Kaolin dan pektin. Obat ini berfungsi mengobati diare yang penyebabnya tidak diketahui dengan jelas. Novadiar bekerja dengan mengikat dan menjebak bakteri dan racunnya di usus.

Keterangan

  • Golongan: Obat Bebas
  • Kelas Terapi: Antidiare
  • Kandungan: Kaolin 986 mg dan Pektin 40 mg tiap 5 mL
  • Bentuk: Suspensi
  • Kemasan: Botol
  • Satuan Penjualan: Box, Botol @ 60 ml
  • Farmasi: Novapharin.

Kegunaan

Novadiar berfungsi mengobati diare.

Dosis & Cara Penggunaan

Novadiar merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Novadiar juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan.

  • Dewasa dan anak > 12 tahun : 2 sendok takar (10 ml). Maksimal 60 ml dalam 24 jam.
  • Anak 6-12 tahun : 1-2 sendok takar (5-10 ml). Maksimal 30 ml dalam 24 jam.
  • Anak 3-6 tahun : 1-2 sendok takar (5-10 ml). Maksimal 15 ml dalam 24 jam.
  • Anak usia < 3 tahun : Sesuai petunjuk dokter.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu antara 20-25°C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek Samping yang dapat timbul yaitu dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dengan meningkatkan kehilangan natrium dan kalium dalam tinja, terutama pada orang tua, anak-anak dan diare berat.

Kontraindikasi:

  • Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif
  • Tidak boleh diberikan pada penderita obstruksi usus
  • Tidak boleh diberikan pada Penderita konstipasi (sembelit).

Interaksi obat:
Dapat mengurangi penyerapan sejumlah obat (misalnya Tetrasiklin, lincomycin, digoxin, aspirin, kloroquin, hidroksi kloroquin, fenotiazin).

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Novadiar ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).