Obat Antibiotik

Nizol

Klikdokter, 10 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Nizol digunakan untuk mengobati kandidiasis kulit dan mukosa yang tidak responsif terhadap nistatin, dan mengobati infeksi sistemik.

Pengertian

Nizol adalah obat antijamur berbentuk tablet yang di produksi oleh Pyridam Farma. Obat ini mengandung Ketoconazole yang diindikasikan untuk terapi pengobatan infeksi sistemik yang di sebabkan oleh jamur. Ketoconazole bekerja dengan mengganggu biosintesis trigliserida dan phopholipid jamur, sehingga menghambat enzim jamur.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antijamur
  • Kandungan: Ketoconazole 200 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Pyridam Farma
  • Harga: Rp56.000 - Rp85.000/ Strip

Kegunaan

Nizol digunakan untuk mengobati kandidiasis kulit dan mukosa yang tidak responsif terhadap nistatin, dan mengobati infeksi sistemik yang di sebabkan oleh jamur.

Dosis & Cara Penggunaan

Nizol merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  • Dewasa: 1 tablet diminum 1 x sehari; dosis dapat ditingkatkan hingga 2 tablet diminum 1 x sehari jika respons klinis tidak mencukupi. Lanjutkan pengobatan sampai gejalanya hilang. 
  • Anak usia ≥2 tahun: dosis 3.3-6.6 mg / kg berat badan diminum 1 x sehari.
  • Durasi pengobatan: 1-2 minggu untuk kandidiasis; setidaknya 4 minggu dalam infeksi jamur pada kulit yang membandel dan hingga 6 bulan untuk infeksi jamur sistemik lainnya.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Nizol yang mungkin terjadi adalah:

  • Gangguan saluran pencernaan (misalnya: sakit perut, mual, muntah)
  • Ruam
  • Iritasi
  • Dermatitis (peradangan kulit)
  • Gatal
  • Reaksi alergi
  • Kebotakan
  • Sakit kepala, pusing
  • Mengantuk
  • Demam dan kedinginan
  • Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal)
  • Kesemutan
  • Ketidakteraturan menstruasi
  • Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas (kerusakan sel-sel hati karena zat-zat kimia yang bersifat toksik)

Overdosis

  • Gejala: tanda-tanda insufisiensi adrenal, misalnya mual parah, muntah, anoreksia (gangguan makan), lemas, kelelahan parah.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang hipersensitif
  • Penderita penyakit hati yang sudah ada sebelumnya
  • Tidak boleh di gunakan bersamaan dengan substrat CYP3A4 misalnya: Inhibitor reduktase HMG-CoA (Lovastatin, simvastatin), midazolam, triazolam, cisapride, dofetilide, eplerenone, nisoldipine, pimozide, quinidine, terfenadine, astemizole, alkaloid ergot (misalnya: Ergotamine, dihydroergamine).

Interaksi Obat

  • Mengurangi penyerapan obat jika di berikan bersamaan dengan antimuskarinik, antasid, H2-blocker, PPI, dan sukralfat.
  • Konsentrasi plasma berkurang jika di berikan bersamaan dengan rifampisin, isoniazid, efavirenz, nevirapine, fenitoin. Juga dapat mengurangi konsentrasi isoniazid dan rifampisin.
  • Dapat mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral. Dapat meningkatkan kadar substrat CYP3A4 serum, misalnya: digoxin, antikoagulan oral, sildenafil, tacrolimus.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Nizol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Nizol terserap kedalam ASI, tetap konsultasikan pada dokter sebelum mengkonsumsi obat ini.