Obat Hipertensi

Niprocor

Klikdokter, 27 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Niprocor digunakan untuk membantu mengobati hipertensi, angina pektoris, Sindrom raynaud.

Pengertian

Niprocor adalah obat yang memiliki kandungan zat aktif Nifedipine dengan bentuk sediaan tablet, diproduksi oleh Yakatria Farma. Niprocor digunakan untuk menurunkan tekanan darah, mencegah penyakit stroke, serangan jantung dan masalah ginjal. Niprocor memiliki mekanisme kerja dengan cara merelaksasi pembuluh darah, sehingga darah dapat mengalir lebih mudah. Selain itu, Niprocor juga dapat digunakan untuk mengobati nyeri dada (angina pektoris) dan sindrom Raynaud (terjadinya penyumbatan pembuluh-pembuluh nadi terkecil yang membawa darah ke ujung-ujung jari tangan atau kaki terhambat). Niprocor dapat digunakan dalam dosis tunggal atau dengan kombinasi obat lain, kombinasi dengan obat lain harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antagonis Kalsium
  • Kandungan: Nifedipine 10 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Yakatria Farma.

Kegunaan

Niprocor digunakan untuk membantu mengobati hipertensi, angina pektoris, Sindrom raynaud.

Dosis & Cara Penggunaan

Niprocor termasuk dalam golongan obat keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran resep dokter dan dilakukan dengan tenaga medis profesional:

  • Awal penggunaan: diminum 1 tablet, diminum 3 kali sehari.
  • Pada Hipertensi dan sindrom Raynaud: dosis dapat ditingkatkan hingga 2 tablet, diminum 3 kali sehari.

Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat yang kering dengan suhu di bawah 30°C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Niprocor, antara lain:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Hipotensi
  • Takikardia (detak jantung saat beristirahat di atas batas normal)
  • Palpitasi (denyut jantung tidak beraturan)
  • Gangguan saluran cerna termasuk mual, muntah dan sembelit
  • Lesu
  • Sakit mata
  • Gangguan visual atau penglihatan
  • Sinkop (pingsan)
  • Vertigo, migrain
  • Ruam termasuk eritema (kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh)
  • Hiperplasia gingiva (pembengkakan gusi)
  • Edema (pembengkakan karena penumpukan cairan tubuh pada bagian tertentu).

Kontraindikasi:
Hindari konsumsi Niprocor jika pasien mengalami:

  • Syok kardiogenik (kondisi di mana jantung mengalami gangguan yang parah mendadak sehingga tidak mampu mencukupi pasokan darah)
  • Angina (nyeri dada tidak stabil dan akut)
  • Penggunaan dalam 1 bulan setelah infark miokardium (terhentinya aliran darah dari jantung)
  • Pengobatan serangan angina pada angina stabil kronis atau pengurangan tekanan darah akut pada orang dewasa
  • Penggunaan bersamaan dengan itraconazole, ketoconazole, azamulin, troleandomycin dan verapamil.

Interaksi obat:
Interaksi obat Niprocor antara lain:

  • Meningkatkan efek antihipertensi bila digabung dengan obat antihipertensi lainnya, aldesleukin dan antipsikotik.
  • Penggunaan bersamaan dengan fentanyl selama operasi dapat menyebabkan hipotensi (tekanan darah rendah) parah.
  • Dapat mengubah respon insulin dan glukosa.
  • Pelemahan efek takikardia dengan penggunaan benazerpril.
  • Peningkatan waktu protombin dengan coumarin dan antikoagulan.
  • Meningkatkan level serum dengan anti jamur azole, cimetidine, erythtomycin, ingibitor HIV, nefazodone, fluoxetine, quinupristin/dalfopristin.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Niprocor ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis:

  • Pemberian Niprocor yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti tekanan darah rendah, bradikardia, hiperglikemia, kehilangan kesadaran yang menyebabkan koma, gangguan irama jantung, asidosis metabolik, hipoksia, syok kardiogenik dengan edema paru.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional). Arang aktif dapat diberikan jika gejalanya terjadi dalam waktu 1 jam setelah dikonsumsi. Bilas lambung dapat dipertimbangkan pada orang dewasa. Atropin harus diberikan pada kasus bradikardia simptomatik. Jika disertai gejala keracunan yang signifikan, pemberian Ca melalui injeksi intravena harus diberikan. Insulin dan glukosa dapat meningkatkan kontraktilitas miokard dan perfusi sistemik pada kasus yang parah. Infus lipid mungkin bermanfaat untuk kardiotoksisitas yang tidak responsif. Hipotensi yang tidak responsif mungkin memerlukan agonis adrenoseptor (misalnya: Norepinefrin, dopamin). Glucagon juga telah digunakan untuk memperbaiki depresi dan hipotensi miokard. Plasmapheresis mungkin bermanfaat.