Obat Gangguan Saraf Pusat

Neurosantin

Klikdokter, 26 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Neurosantin digunakan sebagai terapi nyeri neuropatik atau kejang parsial.

Pengertian

Neurosantin adalah obat yang mengandung gabapentin sebagai zat aktifnya. Neurosantin digunakan untuk terapi nyeri neuropatik atau kejang parsial. Gabapentin bekerja dengan cara mempengaruhi sistem saraf di dalam tubuh yang menyebabkan kejang dan rasa nyeri sehingga dapat meringankan rasa nyeri yang terus menerus akibat gangguan saraf neuropatik dan nyeri sedang, seperti nyeri pada sendi. Neurosantin juga dapat digunakan untuk mengobati penyakit epilepsi (gangguan pada sistem saraf otak manusia yang terjadi karena aktivitas yang berlebihan dari sel-sel otak sehingga dapat menyebabkan berbagai reaksi pada tubuh manusia mulai dari melamun sesaat, kesemutan, gangguan kesadaran, kejang-kejang dan atau kontraksi otot dan terjadi sentakan secara tiba-tiba).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antikonvulsan (kejang)
  • Kandungan: Gabapentin 300 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 5 Strip @ 10 kapsul
  • Farmasi: Sanbe Farma.

Kegunaan

Neurosantin digunakan sebagai terapi nyeri neuropatik atau kejang parsial, meringankan rasa nyeri yang terus menerus akibat gangguan saraf neuropatik dan nyeri sedang seperti nyeri pada sendi dan penyakit epilepsi.

Dosis & Cara Penggunaan

Neurosantin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

Dosis penggunaan Neurosantin:

  • Dosis awal penggunaan anak >12 tahun dan dewasa: 1 x sehari 1 kapsul sesudah makan
  • Dosis ke-2 setelah awal penggunaan: 2 x sehari 1 kapsul sesudah makan
  • Dosis ke-3: 3 x sehari 1 kapsul sesudah makan
  • Maksimal pemakaian obat: 4 x sehari 1 kapsul dapat diminum bersama makanan atau tanpa makanan.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 25°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan obat ini biasanya, seperti:

  • Gangguan koordinasi gerak
  • Nyeri kepala
  • Gangguan tidur
  • Merasa cepat lelah
  • Terjadi peradangan pada selaput lendir
  • Gelisah
  • Meningkatkan nafsu makan
  • Demam
  • Gerakan bola mata menjadi cepat
  • Gangguan pada pencernaan
  • Gangguan pada pengucapan
  • Mual dan muntah
  • Nyeri pada punggung
  • Tremor (gemetar)
  • Menimbulkan reaksi gatal pada kulit
  • Berat badan menjadi meningkat.

Kontraindikasi:
Tidak dianjurkan bagi pasien yang memiliki riwayat alergi atau hipersensitif terhadap komposisi obat.

Interaksi obat:
Penggunaan obat yang mengandung Neurosantin dapat berinteraksi dengan obat-obat seperti:

  • Cimetidine
  • Morfin
  • Obat kortikosteroid
  • Antasida.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Neurosantin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis:

  • Gejala overdosis Gabapentin antara lain pusing, kantuk, penglihatan ganda, bicara cadel, diare ringan, lesu, dan kehilangan kesadaran.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga kesehatan). Dapat mempertimbangkan hemodialisis pada pasien dengan gangguan ginjal berat.