Obat Antibiotik

Neotibi

Klikdokter, 07 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Neotibi merupakan obat yang di produksi oleh Pyridam Farma.

Pengertian

Neotibi adalah obat yang di produksi oleh Pyridam Farma. Obat ini mengandung Pyrazinamide yang diindikasikan untuk terapi tuberculosis. Neotibi bekerja sebagai agen bakteriostatik atau bakterisidal, tergantung pada konsentrasi obat yang diperoleh di lokasi infeksi dan kerentanan organisme yang menginfeksi. 

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Anti Tuberculosis
  • Bentuk: Kaplet 
  • Kandungan: Pyrazinamide 500 mg
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Pyridam Farma
  • Harga: Rp16.000 - Rp28.000/ Strip

Kegunaan

Neotibi digunakan untuk terapi tuberculosis.

Dosis & Cara Penggunaan

Neotibi merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan neotibi juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Dewasa:
    • Untuk pengobatan standar 2 bulan tanpa pengawasan:
      • Berat Badan < 50 kg: 1,5 g setiap hari;
      • Berat Badan ≥ 50 kg: 2 g setiap hari.
    • Untuk perawatan 2 bulan dengan pengawasan:
      • Berat Bdan < 50 kg: 2 g diminum 3 x seminggu;
      • Berat Badan ≥ 50 kg: 2,5 g diminum 3 x seminggu.
  2. Anak:
    • Untuk pengobatan standar 2 bulan tanpa pengawasan: 35 mg / kg berat badan setiap hari.
    • Untuk perawatan 2 bulan dengan pengawasan: 50 mg / kg berat badan diminum 3 kali seminggu.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Neotibi yang mungkin terjadi adalah:

  • Hyperuricaemia (kelebihan kadar asam urat)
  • Menyebabkan gout akut (penyakit persendian)
  • Anoreksia (gangguan makan)
  • Mual, muntah
  • Artralgia (nyeri sendi)
  • Malaise
  • Demam
  • Anemia sideroblastik
  • Trombositopenia (jumlah trombosit darah rendah)
  • Disuria (nyeri saat buang air kecil)
  • Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif
  • Hiperurisemia (kelebihan kadar asam urat) dan / atau artritis gout
  • Porfiria akut (kelainan genetik yang timbul akibat proses pembentukan heme yang tidak sempurna)
  • Gangguan hati berat

Interaksi Obat

  • Antagonis efek agen urikosurik (misalnya. Probenecid, sulfinpyrazone)
  • Dapat mengurangi efek kontrasepsi estrogen
  • Dapat menonaktifkan vaksin tifoid oral
  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum ciclosporin
  • Dapat meningkatkan efek hepatotoksik rifampisin

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan neotibi ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.