Vitamin dan Suplemen Ibu

Myotonic

apt. Annas Reza, S.Farm, 12 Jun 2023

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Myotonic merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi pendarahan pasca keguguran. Adakah manfaat lainnya dari obat ini? Yuk simak di sini.

Myotonic

Myotonic

Golongan

Obat Keras

Kategori 

Obat Hormon

Dikonsumsi oleh

Dewasa 

Bentuk Obat

Tablet dan Injeksi

Myotonic untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: 

Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Menyusui:

Myotonic belum diketahui dapat terdistribusi ke dalam ASI atau tidak. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat ini saat menyusui.

Pengertian Myotonic

Myotonic adalah obat produksi PT Meprofarm yang mengandung methylergometrine maleate. Obat yang tersedia dalam bentuk tablet dan injeksi ini digunakan untuk mencegah pendarahan pasca persalinan dan pasca keguguran. Mekanisme kerja dari obat Myotonic adalah dengan merangsang otot rahim agar berkontraksi lebih kuat sehingga pembuluh darah bisa menutup dan kontraksi pendarahan dapat terhenti. 

Myotonic termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga untuk mendapatkan obat ini dan penggunaannya harus berdasar atas resep dokter. Berikut info lengkap mengenai Myotonic.

Artikel lainnya: 9 Ciri Rahim Kamu Sudah Bersih Pascakeguguran

Keterangan

1. Myotonic Tablet

  • Golongan Obat keras
  • Kelas Terapi : Obat hormon
  • Kandungan : Methylergometrine maleate 0,125 mg
  • Kemasan Dus 10 Strip @ 10 Tablet Salut Selaput
  • Farmasi : PT. Meprofarm.
  • Harga Myotonic Tablet Rp.25.000 - Rp.60.000/strip

2. Myotonic Injeksi

  • Golongan Obat keras
  • Kelas Terapi : Obat hormon
  • Kandungan : Methylergometrine maleate 0.2 mg/mL
  • Kemasan Dus 10 ampul @ 1 mL
  • Farmasi : PT. Meprofarm.
  • Harga Myotonic Injeksi Rp.85.000 - Rp.130.000/box

Kegunaan Myotonic

Myotonic adalah obat untuk memperkuat kontraksi rahim untuk mengontrol pendarahan setelah melahirkan.

Dosis dan Aturan Pakai Myotonic

Myotonic termasuk dalam golongan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan obat ini berbeda-beda tergantung kondisi pasien.

Tujuan: Pendarahan pasca persalinan

Bentuk: tablet

Dosisnya yaitu 1 tablet, diberikan 3x sehari selama 3 - 4 hari

Tujuan: Pendarahan pasca keguguran

Bentuk: tablet

Dosisnya yaitu 1 tablet, diberikan 3x sehari selama 3 - 4 hari

Tujuan: Pendarahan pasca persalinan

Bentuk: injeksi

Dosis awal 0,2 mg via Intravena maupun Intramuscular, dosis dapat diberikan lagi tiap 2 - 4 jam sekali sampai maksimal 5 kali pemberian.

Tujuan: Pendarahan pasca keguguran

Bentuk: injeksi

Dosis awal diberikan setelah semua jaringan janin keluar, diberikan 0,2 mg via Intravena maupun Intramuscular, dosis dapat diberikan lagi tiap 2 - 4 jam sekali sampai maksimal 5 kali pemberian.

Cara Menggunakan Myotonic

  • Pastikan menggunakan obat Myotonic sesuai dengan anjuran apoteker dan tindakan dokter. Myotonic injeksi hanya boleh diberikan oleh dokter atau tenaga medis profesional di bawah pengawasan dokter.
  • Myotonic injeksi hanya dapat diberikan via subkutan atau via infus.
  • Selama terapi Myotonic kontraksi rahim dan tanda vital lainnya akan diawasi dengan ketat oleh dokter.
  • Jika kamu menggunakan selama persalinan, detak jantung bayi juga akan dipantau melalui monitor untuk mengevaluasi efek Myotonic pada bayi.
  • Segera konsultasi dengan dokter apabila gejala tidak membaik atau mengalami perburukan.

Artikel lainnya: Sederet Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan Pasca Melahirkan 

Cara Penyimpanan

  • Ikuti petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan
  • Simpan Myotonic pada suhu ruang berkisar 2 - 8 derajat Celcius, pada tempat yang sejuk dan kering dan terlindung dari cahaya matahari langsung
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak serta hewan peliharaan
  • Jangan simpan di tempat lembap seperti kamar mandi 
  • Jangan simpan di freezer

Efek Samping Myotonic

Penggunaan injeksi Myotonic mungkin akan menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang, seperti:

  • Mual, muntah
  • Kontraksi yang lebih intens atau lebih sering
  • Ruam dan gatal pada area bekas suntikan
  • Nyeri otot
  • Detak jantung cepat, lambat, atau tidak rata
  • Sakit kepala parah
  • Kebingungan, kelemahan parah, perasaan goyah

Efek samping yang bisa saja terjadi dalam penggunaan Myotonic tablet adalah:

  • Detak jantung lambat atau detak jantung abnormal
  • Penglihatan kabur
  • Kejang
  • Telinga berdenging
  • Gangguan mata
  • Gangguan pernapasan
  • Tonus otot

Overdosis

Gejala overdosis biasanya ditemui dengan gejala anafilaksis, seperti: 

  • Hiperstimulasi uterus dengan kontraksi hipertonik
  • Rapture uterus
  • Laserasi serviks dan vagina
  • Pendarahan postpartum
  • Hipoperfusi uteroplasenta

Selain itu ditemui pula gejala lainnya yang tidak diketahui penyebabnya. Segera bawa pasien unit gawat daruratan layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan tindakan medis apabila ditemukan gejala-gejala tersebut.

Penanganan kegawatdaruratan hanya dilakukan oleh tenaga medis profesional di bawah pengawasan dokter.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif terhadap Myotonic
  • Penyakit jantung 
  • Kontraksi uterus hipertonik
  • Obstruksi mekanis saat melahirkan
  • Gawat janin, kondisi dimana persalinan spontan
  • Malpresentasi janin
  • Placenta praevia
  • Dan sebagainya

Interaksi Obat Myotonic dengan Obat Lain

Informasikan pada dokter semua obat-obat yang sedang kamu konsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersamaan dengan obat Myotonic dapat menurunkan efektivitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:

  • Meningkatkan risiko toksisitas ergotamin jika diberikan bersamaan dengan obat penghambat enzim CYP3A4, seperti Eritromisin, Clarithromycin, Ritonavir, Ketoconazole, dan Itraconazole.
  • Menurunkan efektivitas dari obat nitrogliserin dan obat antiangina lainnya, seperti ranolazine dan isosorbide dinitrate.
  • Meningkatkan risiko terjadinya vasokontriksi jika diberikan bersama penghambat beta, seperti atenolol, bisoprolol, dan propanolol.

List di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Myotonic. Maka diingatkan untuk menginformasikan pada dokter kamu semua obat, baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.

Tidak semua obat berinteraksi dengan Myotonic, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu. 

Peringatan dan Perhatian

  • Sebaiknya kamu tidak mengonsumsi Myotonic jika memiliki riwayat hipersensitif pada Myotonic.
  • Informasikan pada dokter apabila kamu memiliki riwayat atau kondisi:
  1. Riwayat hipertensi, preeklamsia
  2. Riwayat gangguan ginjal dan gangguan hati, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, angina pektoris, hiperlipidemia
  3. Riwayat mengonsumsi alkohol
  4. Riwayat kesulitan melahirkan karena panggul sempit (operasi cesar)
  5. Memiliki riwayat kehamilan tertentu (hamil kembar, bayi sungsang, plasenta previa)
  6. Infeksi rahim, infeksi herpes pada alat kelamin, hipertensi, atau penyakit jantung lainnya.
  7. Riwayat atau sedang sakit kanker serviks (kecuali pada beberapa kanker yang sudah bermetastasis) 
  8. Pendarahan pada kelamin yang tidak diketahui penyebabnya
  9. Gangguan pembekuan darah
  • Myotonic tidak direkomendasikan pada pasien dengan kondisi tersebut.
  • Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan kamu, apakah kamu sedang hamil, persiapan kehamilan atau menyusui. Informasi tersebut akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek-efek yang tidak diinginkan lainnya.
  • Jangan mengonsumsi alkohol atau anggur selama terapi dengan Myotonic.
  • Obat ini mungkin akan mempengaruhi hasil beberapa tes kesehatan, informasikan pada dokter apabila kamu akan melakukan tes kesehatan.
  • Informasikan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini bersama dengan obat lain baik kimiawi maupun herbal.

Artikel lainnya: Dampak Kuret terhadap Kesuburan Rahim 

Kategori Kehamilan

Kategori C: 

Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan pada dokter apabila kamu sedang hamil atau sedang dalam program kehamilan, terapi akan dipertimbangkan tergantung kondisi kehamilan kamu. 

Namun perlu diingat terapi akan diberikan apabila lebih besar manfaat yang didapatkan daripada potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Kandungan dalam Myotonic dapat terdistribusi ke dalam ASI. Bila kamu sedang menyusui sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Penyakit Terkait

  • pendarahan pasca persalinan
  • Pendarahan pasca keguguran
  • Induksi Persalinan

Rekomendasi Obat Sejenis Myotonic

Punya pertanyaan seputar kandungan? Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan rasakan kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online

[LUF]