Obat Kulit

Myfortic

Klikdokter, 20 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Myfortic digunakan sebagai terapi pada pasien yang akan menjalani transplantasi jantung, ginjal dan hati.

Pengertian

Myfotic adalah obat yang mengandung asam mycophenolate dan dapat menekan sistem imun. Myfortic biasanya digunakan untuk pasien yang akan menerima organ transplantasi atau cangkok organ, seperti cangkok ginjal, hati dan jantung. Myfotic bekerja dengan memblok sintesa purine dari limfosit manusia melalui penghambatan reversibel inosin monofosfat dehidrogenase. Dapat juga menghambat poliferasi limfosit B dan T

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Imunosupresan
  • Bentuk: Tablet
  • Kandungan: Mycophenolic acid 180 mg; Mycophenolic acid 360 mg
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 tablet
  • Farmasi: Novartis Indonesia.
  • Harga Myfortic 180 mg: Rp140.500 - Rp210.000/ Strip
  • Harga Myfortic 360 mg: Rp282.500 - Rp406.000/ Strip

Kegunaan

Myfortic digunakan pada pasien yang akan menjalani transplantasi jantung, ginjal dan hati.

Dosis & Cara Penggunaan

Myfortic merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras, sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep Dokter. Selain itu, dosis penggunaan myfortic juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu nya tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Transplantasi jantung
    • Dewasa: di berikan dosis 1.5 gram dua kali sehari dimulai dalam 5 hari setelah tranplantasi.
  2. Transplantasi ginjal
    • Dewasa: di berikan dosis 1 gram 2 kali sehari dimulai dalam 72 jam setelah transplantasi, maksimal dosis 2 gram per hari.
    • Anak 2-18 tahun: di berikan dosis 600 mg/m2 dua kali sehari, maksimal 1 gram dua kali sehari.
    • Lansia: Dosis maksimal 720 dua kali sehari.

Cara Penyimpanan
Jangan disimpan pada suhu di atas 30 derajat Celcius. Lindungi dari kelembaban dan cahaya.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Myfortic yang mungkin terjadi adalah:

  • Diare, mual dan muntah
  • Sakit kepala
  • Anemia
  • Hyperglikemia (diabetes)
  • Mengganggu elektrolisis dan lemak darah
  • Alopesia (Kebotakan)
  • Insomnia (sulit untuk tidur)
  • Pusing
  • Terbentuk ruam pada kulit
  • Pankreatitis (Radang pada kelenjar pankreas)
  • Hepatitis (Radang pada hati)

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap kandungan myfortic
  • Wanita hamil dan menyusui
  • Pasien yang memiliki riwayat lesch nyhan sindrom

Interaksi Obat

  • Meningkatkan kadar obat di dalam darah apabila dikombinasikan dengan aciclovir, valaciclovir, ganciclovir dan valganciclovir.
  • Mereduksi absorbsi dari colestyramine, magnesium- and aluminium hydroxide-containing products, sevelamer dan ikatan calcium phosphate bebas lainnya
  • Mereduksi kadar obat di dalam darah dengan ciclosporin, metronidazole, quinolones, rifamycins. 

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Myfortic ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Perhatian Menyusui
Tidak diketahui apakah Myfortic diekskresikan ke dalam ASI. Karena potensi reaksi merugikan yang serius pada bayi menyusui dari Myfortic, keputusan harus dibuat apakah akan menghentikan Myfortic atau menghentikan menyusui saat dalam pengobatan atau dalam 6 minggu setelah menghentikan terapi, dengan mempertimbangkan pentingnya Myfortic bagi ibu.