Obat Kulit

Mupicor

Klikdokter, 23 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Mupicor adalah obat luar untuk mengatasi infeksi primer dan sekunder pada kulit.

Pengertian

Mupicor adalah antibiotik topikal dengan bentuk salep dan krim yang diproduksi oleh Genero Pharmaceuticals. Mupicor mengandung zat aktif mupirocin.

Salep dan krim Mupicor berfungsi untuk menangani infeksi primer dan sekunder, seperti impetigo, luka bakar, luka pascaoperasi, dan infeksi akibat luka.

Cara kerja mupirocin adalah dengan menghambat sintesis bakteri protein dengan mengikat transfer RNA sintesis.

Artikel Lainnya: Mengenal Infeksi Kulit Lebih Jauh

Keterangan

Sebelum digunakan, perhatikan keterangan obat Mupicor berikut ini:

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antibiotik Topikal.
  • Kandungan: Mupirocin 2%.
  • Bentuk: Salep; Krim.
  • Satuan Penjualan: Tube.
  • Kemasan: Tube @ 5 Gram.
  • Farmasi: Genero Pharmaceuticals.
  • Harga: Rp 54.000 - Rp 84.000/ Tube.

Kegunaan

Mupicor digunakan untuk menangani infeksi kulit.

Artikel Lainnya: Efektifkah Atasi Luka Bakar dengan Pasta Gigi?

Dosis & Cara Penggunaan

Mupicor adalah obat keras dan memerlukan resep dokter.

Aturan penggunaan Mupicor salep ataupun krim adalah sebagai berikut:

  • Oleskan salep atau krim pada area yang terkena infeksi.
  • Salep atau krim dapat dioleskan sebanyak 3 kali sehari selama 5-10 hari.

Cara Penyimpanan

Simpan di bawah 25 derajat Celsius. Jangan membekukannya, serta hindari menyimpannya di kulkas.

Efek Samping

Efek samping penggunaan obat Mupicor yang dapat terjadi meliputi:

  • Sensasi terbakar dan menyengat.
  • Gatal.
  • Ruam kulit.
  • Nyeri.
  • Kulit kering.
  • Selulitis.
  • Infeksi luka sekunder.
  • Biduran.
  • Pembengkakan. 

Artikel Lainnya: Mirip Impetigo Bulosa, Ini Bedanya dengan Cacar Monyet

Kontraindikasi

Hindari penggunaan pada orang yang hipersensitif terhadap mupirocin.

Kategori Kehamilan

Kategori B: Penelitian pada binatang tidak memperlihatkan adanya bahaya atau risiko terhadap janin. Namun, penelitian terhadap manusia masih terbatas.