Obat Gangguan Pencernaan

Misoprostol

Klikdokter, 26 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Misoprostol digunakan untuk mengobati tukak lambung dan duodenum; tukak yang diinduksi oleh obat NSAID.

Pengertian

Misoprostol adalah obat yang dapat mengurangi peningkatan kadar asam lambung yang berlebih dan melindungi lambung dari kerusakan akibat penggunaan obat OAINS (obat anti inflamasi non steroid), seperti aspirin, ibuproden, naproxen, celecoxib, diklofenak, meloxicam dan lain lain. Misoprostol digunakan sebagai pencegahan peningkatan kadar asam lambung akibat penggunaan obat OAINS.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas terapi: Antasid, antireflux, anti ulceran
  • kandungan: Misoprostol 200 mcg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Nulab Pharmaceutical Indonesia, Pratapa Nirmala, Mahakam Beta Farma

Merk dagang yang beredar di Indonesia:
Prosomed, Neoprost, Mipros, Inflesco, Proster, Gastrul, Cytostol, Noprostol.

Kegunaan

Misoprostol digunakan untuk mengobati tukak lambung dan duodenum; tukak yang diinduksi oleh obat NSAID dan pencegahan tukak lambung yang diinduksi OAINS.

Dosis & Cara Penggunaan

Misoprostol merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Misoprostol juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Tukak lambung dan duodenum; Ulserasi terkait NSAID
    4 tablet/ hari dalam 2-4 dosis terbagi untuk setidaknya selama 4 minggu, dapat dilanutkan hingga 8 minggu jika diperlukan.
  2. Pencegahan tukak lambung yang diinduksi OAINS
    1 tablet, diminum 2-4 kali, dosis dapat dikurangi hingga 1/2 tablet diminum 4 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu atau suhu di bawah 25 ° C.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Misoprostol yang mungkin terjadi adalah diare, dispepsia, nyeri perut bagian atas, mual dan muntah, terbentuk ruam, pusing, sakit kepala, meningkatkan kontraksi uterus, pendarahan yang tidak normal pada vagina.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Misoprostol pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang hipersensitif terhadap misoprostol.
  • Wanita hamil

Interaksi Obat
Obat golongan antasida yang mengandung magnesium dapat memperburuk diare yang disebabkan oleh Misoprostol.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Misoprostol ke dalam Kategori X:
Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia. Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil.

Overdosis

  • Pemberian Misoprostol yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti kejang, gemetar, dyspnoea, diare, sakit perut, demam, jantung berdebar, hipotensi, bradikardia.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan suportif (Dibantu oleh tenaga medis profesional).