Obat Antijamur

Mintriko

Klikdokter, 25 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Mintriko digunakan untuk mencegah infeksi bakteri anaerob pasca operasi, mengobati trichomoniasis, giardiasis, amoebiasis.

Pengertian

Mintriko adalah sediaan obat berbentuk kaplet yang diproduksi oleh Holi Pharma. Mintriko mengandung zat aktif Metronidazole yang digunakan untuk mencegah infeksi bakteri anaerob pasca operasi, mengobati trichomoniasis (penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit), giardiasis (gangguan pencernaan akibat infeksi parasit pada usus halus), amoebiasis (infeksi parasit pada usus). Mintriko bekerja dengan cara menghambat sintesis asam nukleat dengan merusak DNA parasit.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik Lainnya
  • Kandungan: Metronidazole 500 mg
  • Bentuk: Kaplet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kaplet
  • Farmasi: Holi Pharma

Kegunaan

Mintriko digunakan untuk mencegah infeksi bakteri anaerob pasca operasi, mengobati trichomoniasis, giardiasis, amoebiasis.

Dosis & Cara Penggunaan

Mintriko termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran resep dokter:

  1. Mencegah infeksi bakteri anaerob pasca operasi
    Diberikan dosis 400 mg setiap 8 jam dalam 24 jam sebelum operasi dilanjutkan dengan injeksi intravena atau dosis dubur pasca operasi sampai terapi oral dimungkinkan. Maksimal: 4.000 mg / hari.
  2. Amoebiasis
    Diberikan dosis 800 mg diminum 3 kali sehari selama 5 hari (infeksi usus); dosis 400-800 mg selama 5-10 hari (infeksi ekstra-usus). Atau, 35-50 mg / kg berat badan setiap hari dalam 3 dosis terbagi selama 5-10 hari. Maksimal: 2.400 mg / hari.
  3. Trikomoniasis
    Diberikan dosis 2.000 mg sebagai dosis tunggal atau 200 mg selama 7 hari. Atau, 400 mg diminum 2 kali sehari selama 5-7 hari. Pasangan seksual juga harus dirawat.
  4. Bacterial vaginosis
    Diberikan dosis 400 mg diminum 2 kali sehari selama 5-7 hari. Atau, 2.000 mg sebagai dosis tunggal.
  5. Giardiasis
    Diberikan dosis 2.000 mg diminum sekali sehari selama 3 hari atau 400 mg diminum 3 kali sehariselama 5 hari atau 500 mg diminum 2 kali sehari selama 7-10 hari. Atau, 15-40 mg / kg berat badan / hari dalam 2-3 dosis terbagi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-25 ° C. Lindungi dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Mintriko yang mungkin terjadi adalah:

  • Anoreksia (gangguan makan)
  • Tinnitus (telinga berbunyi denging)
  • Sensitivitas cahaya
  • Mual, mulut kering, muntah, sembelit, sakit perut, diare, rasa logam yang tidak sedap
  • Mialgia (nyeri otot)
  • Insomnia, sakit kepala, ataksia, vertigo, inkoordinasi, pusing
  • Kebingungan, halusinasi
  • Kulit kering

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif terhadap metronidazol dan nitroimidazol lainnya.
  • Penggunaan bersamaan dengan disulfiram dalam 14 hari terakhir.
  • Pemberian bersama dengan alkohol atau produk yang mengandung propilen glikol selama atau 3 hari setelah penghentian terapi.
  • Kehamilan selama trimester pertama dalam pengobatan trikomoniasis.

Interaksi Obat

  • Keadaan kebingungan atau psikosis akut dengan disulfiram.
  • Dapat mempotensiasi efek antikoagulan warfarin.
  • Dapat mempertahankan kadar litium serum meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
  • Konsentrasi serum menurun dengan fenobarbital atau fenitoin.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum ciclosporin dan busulfan.
  • Dapat mengurangi pembersihan ginjal 5-fluorouracil.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Mintriko ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis

  • Pemberian Mintriko yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti mual, muntah, ataksia, dan sedikit disorientasi.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (Dibantu oleh tenaga medis profesional).