Obat Antijamur

Mikoz

Klikdokter, 25 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Mikoz digunakan untuk mengatasi infeksi kulit dan kuku yang disebabkan oleh jamur.

Pengertian

Mikoz adalah obat topikal (untuk penggunaan luar) berbentuk krim yang diproduksi oleh Mulia Farma Suci. Mikoz mengandung zat aktif Miconazole yang digunakan untuk mengatasi infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur, seperti panu dan kurap dan infeksi kuku yang disebabkan oleh jamur. Mikoz bekerja dengan cara merusak struktur sel jamur, sehingga pertumbuhan jamur terhenti.

Keterangan

  • Golongan: Obat Bebas Terbatas
  • Kelas Terapi: Antijamur dan Antiparasit Topikal
  • Kandungan: Miconazole 20 mg/ gram
  • Bentuk: Krim
  • Satuan Penjualan: Tube
  • Kemasan: Box, 1 Tube @ 5 gram
  • Farmasi: Mulia Farma Suci

Kegunaan

Mikoz digunakan untuk mengatasi infeksi kulit dan kuku yang disebabkan oleh jamur.

Dosis & Cara Penggunaan

Mikoz termasuk dalam golongan obat bebas terbatas, untuk pembelian dalam jumlah tertentu tidak memerlukan resep dokter:

  1. Infeksi jamur kulit
    • Dewasa: Oleskan Mikoz krim 2 kali sehari pada area kulit yang terkena infeksi selama 2-6 minggu.
    • Anak: Sama seperti dosis orang dewasa.
  2. Infeksi jamur kuku
    • Dewasa: Oleskan Mikoz krim 1-2 kali sehari pada area kuku yang terkena infeksi. Lanjutkan pengobatan selama 10 hari bahkan setelah semua lesi menghilang.
    • Anak: Sama seperti dosis orang dewasa.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 ° C. Lindungi dari kelembaban, panas, dan cahaya.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Mikoz yang mungkin terjadi adalah:

  • Peradangan kulit
  • Ruam
  • Gatal, biduran
  • Hipopigmentasi (hilangnya warna kulit)
  • Maserasi kulit (melepuh, mengelupas)


Kontraindikasi
Hindari penggunaan Mikoz pada pasien dengan kondisi:

  • Hipersensitif.
  • Bayi usia <4 bulan atau dengan refleks menelan yang kurang berkembang.

Interaksi Obat

  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan warfarin.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum atau meningkatkan efek fenitoin, fosfenytoin, sulfonilurea, saquinavir, alkaloid vinca, busulfan, docetaxel, penghambat saluran Ca (misalnya: Dihydropyridine, verapamil), imunosupresan (misalnya: Ciclosporin, tacrolimus, tacrolimus, carbama, karbidol, karbidol) disopyramide, alfentanil, sildenafil, alprazolam, brotizolam, midazolam IV, rifabutin, methylprednisolone, trimetrexate.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Mikoz ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Pemberian Mikoz yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti iritasi kulit.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (Dibantu oleh tenaga medis profesional).