Obat Gangguan Tulang, Otot dan Sendi

Methotrexate

Klikdokter, 10 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Methotrexate digunakan untuk mengobati penyakit trofoblas ganas, leukemia limfositik akut, leukemia meningeal, kanker payudara.

Pengertian

Methotrexate adalah obat generik yang bekerja dengan cara mengganggu pertumbuhan sel-sel tertentu dari tubuh, terutama sel yang bereproduksi dengan cepat, seperti sel kanker, sel sumsum tulang, dan sel kulit. Methotrexate digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker payudara, kulit, kepala dan leher, atau paru-paru. Methotrexate juga digunakan untuk mengobati psoriasis parah dan dan beberapa bentuk rheumatoid arthritis. 

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antikanker
  • Kandungan: Methotrexate 50 mg/ 2 mL
  • Bentuk: Cairan Injeksi
  • Satuan Penjualan: Vial
  • Kemasan: Box, 1 Vial @ 2 mL
  • Farmasi: Dankos Farma; CKD Otto Pharmaceuticals; Sanbe Farma; Novartis Indonesia; Global Onkolab
  • Merk dagang yang beredar di Indonesia: Methotrexate Ebewe, Metoject, Kemotrexate, Sanotrexate, Emtrexate PF
  • Harga: Rp. 360.000 - Rp. 500.000/ Box

Kegunaan

Methotrexate digunakan untuk mengobati penyakit trofoblas ganas, leukemia limfositik akut, leukemia meningeal, kanker payudara, kepala dan leher (epidermoid), paru.

Dosis & Cara Penggunaan

Methotrexate merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya. Penggunaan Methotrexate injeksi harus dibantu oleh tenaga ahli medis

  1. Koriokarsinoma
  • Dewasa: 15-30 mg setiap hari selama 5 hari. Ulangi setelah setidaknya 1 minggu. Atau, 0,25-1 mg / kg (maksimal: 60 mg) setiap 48 jam untuk 4 dosis diikuti dengan penyelamatan asam folinat, ulangi dengan interval 7 hari selama 4 atau lebih kursus. Di berikan melalui injeksi intramuskular (melalui otot).
  1. Fungoides mikosis
  • Dewasa: di berikan dosis 50 mg seminggu sebagai dosis tunggal atau 2 dosis terbagi. Di berikan melalui injeksi intramuskular (melalui otot).
  1. Leukemia limfoblastik akut
  • Dewasa: Pemeliharaan: 15 mg / m2 satu atau dua kali seminggu. Di berikan melalui injeksi intramuskular (melalui otot).

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 15-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Methotrexate yang mungkin terjadi adalah:

  • Ulserasi mulut dan gangguan saluran pencernaan (stomatitis atau luka pada mulut dan gusi akibat peradangan dan diare)
  • Depresi sumsum tulang
  • Reaksi kulit
  • Gagal ginjal
  • Hepatotoksisitas (kerusakan hati karena zat kimia)
  • Alopecia (kebotakan)
  • Iritasi mata
  • Arachnoiditis (keluhan nyeri dari punggung hingga selangkangan) pada penggunaan intratekal
  • Anemia megaloblastik
  • Osteoporosis (kepadatan tulang menurun)
  • Artralgia (nyeri sendi)
  • Nekrosis/kematian jaringan dan tulang
  • Anafilaksis (alergi berat)
  • Gangguan kesuburan

Overdosis

  • Gejala: Mual, muntah, alopesia (kebotakan), melena (perdarahan pada saluran cerna bagian atas), dan gagal ginjal.
  • Penatalaksanaan: Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Gangguan ginjal atau hati berat
  • Supresi sumsum tulang dalam yang sudah ada sebelumnya pada pasien dengan psoriasis (peradangan kulit) atau artritis reumatoid
  • Penyakit hati alkoholik, AIDS, diskrasia (gangguan pada sel plasma darah) yang sudah ada
  • Kehamilan (pada pasien dengan psoriasis atau artritis reumatoid), menyusui

Interaksi Obat

Efektivitas menurun jika di berikan bersamaan dengan asam folat dan turunannya.

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Methotrexate ke dalam Kategori X:

Studi pada hewan atau manusia telah menunjukkan kelainan pada janin atau ada bukti risiko pada janin berdasarkan pengalaman manusia. Risiko penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas melebihi manfaat yang diharapkan. Obat ini dikontraindikasikan pada wanita hamil dan wanita usia subur yang memiliki kemungkinan hamil.

Perhatian Menyusui

Literatur yang diterbitkan terbatas melaporkan adanya Methotrexate di dalam ASI dalam jumlah rendah. Karena potensi reaksi merugikan yang serius, ibu menyusui dianjurkan untuk tidak menyusui bayinya selama menjalai terapi dan selama 1 minggu setelah dosis akhir.