Obat Demam

Metamol

Klikdokter, 24 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Metamol digunakan untuk mengobati demam, nyeri ringan hingga sedang.

Pengertian

Metamol adalah obat yang mengandung zat aktif Paracetamol, diproduksi oleh Intijaya Meta Ratna Farma. Metamol digunakan untuk mengobati demam, nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi. Metamol bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin. Prostaglandin adalah zat di dalam tubuh yang dapat menyebabkan nyeri dan demam.

Keterangan

  1. Metamol Sirup
    • Golongan: Obat Bebas
    • Kelas Terapi: Analgesik (Non-Opioid) dan Antipiretik
    • Kandungan: Paracetamol 120 mg/ 5 ml
    • Bentuk: Sirup
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Botol @ 50 ml
    • Farmasi: Intijaya Meta Ratna Farma.
  2. Metamol Kaplet
    • Golongan: Obat Bebas
    • Kelas Terapi: Analgesik (Non-Opioid) dan Antipiretik
    • Kandungan: Paracetamol 500
    • Bentuk: Kaplet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kaplet
    • Farmasi: Intijaya Meta Ratna Farma.

Kegunaan

Metamol digunakan untuk mengobati demam, nyeri ringan hingga sedang.

Dosis & Cara Penggunaan

Metamol merupakan obat bebas sehingga tidak memerlukan resep dokter.

  • Dewasa: diberikan dosis 0,5-1 g tiap 4-6 jam. Maksimal: 4 g setiap hari
  • Anak usia 1-2 bulan: diberikan dosis 30-60 mg tiap 8 jam. Maksimal: 60 mg / kg berat badan / hari
  • Anak usia 3- <6 bulan: diberikan dosis 60 mg
  • Anak usia 6 bulan hingga usia <2 tahun: diberikan dosis 120 mg
  • Anak usia 2- <4 tahun: diberikan dosis 180 mg
  • Anak usia 4- <6 tahun: diberikan dosis 240 mg
  • Anak usia 6- <8 tahun: diberikan dosis 240 atau 250 mg
  • Anak usia 8- <10 tahun: diberikan dosis 360 atau 375 mg
  • Anak usia 10- <12 tahun: diberikan dosis 480 atau 500 mg
  • Anak usia 12-16 tahun: diberikan dosis 480 atau 750 mg
  • Diberikan 4-6 setiap jam jika perlu. Maksimal: 4 dosis dalam 24 jam.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 20-25°C.

Efek Samping

Efek Samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah, sembelit
  • Sakit kepala
  • Insomnia
  • Gatal
  • Trombositopenia (kadar trombosit kurang dari normal.

Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif.

Interaksi obat:

  • Mengurangi penyerapan jika diberikan bersamaan dengan colestyramine.
  • Konsentrasi serum menurun jika diberikan bersamaan dengan rifampisin dan beberapa antikonvulsan (misalnya Fenitoin, fenobarbital, karbamazepin, primidon).
  • Meningkatkan efek antikoagulan warfarin dan kumarin lainnya jika diberikan bersamaan dengan penggunaan jangka panjang.
  • Peningkatan penyerapan jika diberikan bersamaan dengan metoclopramide dan domperidone.
  • Peningkatan konsentrasi serum jika diberikan bersamaan dengan probenesid.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi serum kloramfenikol.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Metamol ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis:

  • Gejala overdosis Paracetamol antara lain adalah pucat, mual, muntah, anoreksia, sakit perut, asidosis metabolik, kelainan metabolisme glukosa. Setelah 12-48 jam konsumsi, dapat terjadi kerusakan hati, yang dapat menyebabkan ensefalopati, perdarahan, hipoglikemia, hipotensi, edema serebral, aritmia jantung, dan pankreatitis.
  • Jika terjadi overdosis berikan arang aktif dalam waktu 1 jam konsumsi (oleh tenaga medis). Tentukan konsentrasi plasma Paracetamol ≥4 jam setelah konsumsi. Pemberian N-asetilsistein seacra intravena dapat digunakan hingga 24 jam setelah konsumsi (paling efektif jika diberikan dalam 8 jam). Sebagai alternatif, metionin oral juga dapat digunakan jika muntah tidak menjadi masalah.

 

Konsultasi Dokter Terkait