Obat Antiinflamasi

Mesonta

Klikdokter, 24 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mesonta digunakan untuk membantu mengobati kondisi peradangan pada kulit.

Pengertian

Mesonta adalah sediaan krim yang mengandung zat aktif Mometasone furoate, diproduksi oleh Galenium Pharmasia. Mesonta digunakan untuk mengobati kondisi kulit, seperti eksim (bengkak dan kemerahan pada kulit), psoriasis (peradangan kronis pada kulit), alergi, dan ruam.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Topikal Kortikosteroid
  • Kandungan: Mometasone furoate 0,5 mg/gram
  • Bentuk: Krim
  • Satuan Penjualan: Tube
  • Kemasan: Box, Tube @ 5 Gram
  • Farmasi: Galenium Pharmasia.

Kegunaan

Mesonta digunakan untuk membantu mengobati kondisi peradangan pada kulit.

Dosis & Cara Penggunaan

Mesonta merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Mesonta juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

  • Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun: oleskan lapisan tipis ke daerah yang terinfeksi sekali sehari.
  • Anak umur kurang dari 2 tahun: oleskan lapisan tipis ke daerah yang terkena sekali sehari selama tidak lebih dari 3 minggu. Oleskan tipis-tipis pada kulit yang terinfeksi.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu antara 2-30°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Mesonta, antara lain rasa terbakar dan gatal atau menyengat.

Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Mesonta pada pasien yang memiliki indikasi hipersensitif.

Interaksi obat:
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Mesonta:
Ketoconazole dapat meningkatkan efek sistem dari Mometason.

Keamanan Kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Mesonta ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan percobaan menunjukan adanya efek samping pada janin namun belum ada studi kontrol pada wanita hamil, obat dapat diberikan apabila efek terapinya lebih besar dari risiko pada janin.