Obat Kulit

Mertus

Klikdokter, 10 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Mertus digunakan untuk mengobati impetigo, luka bakar, luka pasca operasi, dan luka terinfeksi.

Pengertian

Mertus adalah sediaan obat dalam bentuk krim yang diproduksi oleh Pharos Indonesia. Mertus adalah antibiotik topikal (untuk pemakaian luar) yang digunakan untuk mengobati infeksi primer dan sekunder, seperti impetigo (infeksi kulit yang berupa lepuh atau bercak luka terbuka pada kulit), luka bkar, luka pasca operasi, dan luka terinfeksi. Mertus mengandung zat aktif Mupirocim calcium bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) dan bakterisidal (membunuh bakteri) pada konsentrasi yang lebih tinggi.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antibiotik Topikal
  • Kandungan: Mupirocin Calcium 2 %
  • Bentuk: Krim
  • Satuan Penjualan: Tube
  • Kemasan: Dus, Tube @ 10 gram
  • Farmasi: Pharos Indonesia.
  • Harga: Rp. 55.000 - Rp. 95.500/ Tube

Kegunaan

Mertus digunakan untuk mengobati impetigo, luka bakar, luka pasca operasi, dan luka terinfeksi.

Dosis & Cara Penggunaan

Mertus merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  1. Infeksi kulit sekunder
    • Anak usia > 3 bulan dan Dewasa: Oleskan krim pada kulit yang terinfeksi. Lama pengobatan hingga 10 hari.
  2. Impetigo (infeksi kulit yang berupa lepuh atau bercak luka terbuka pada kulit)
    • Dewasa dan Anak usia ≥2 bulan: Oleskan krim pada kulit yang terinfeksi. Lama pengobatan hingga 5-10 hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius. Jangan disimpan di dalam lemari pendingin dan jangan dibekukan.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Mertus yang mungkin terjadi adalah:

  • Sensasi terbakar, menyengat pada kulit
  • Gatal
  • Nyeri
  • Ruam, kulit kering
  • Nyeri tekan
  • Infeksi pada kulit dan jaringan bawah kulit (selulitis)
  • Nyeri atau perdarahan sekunder akibat peradangan kulit (eksim)
  • Infeksi luka sekunder
  • Biduran (urtikaria)
  • Pembengkakan
  • Jarang: reaksi sistemik (misal, Mual, sakit kepala, pusing, sakit perut, peradangan pada lapisan mukosa (stomatitis ulseratif), reaksi alergi sistemik).

Kontraindikasi
Tidak boleh di berikan pada pasien yang memiliki reaksi berlebihan atau alergi (hipersensitif) terhadap mupirocin.

Interaksi Obat
Apabila digunakan bersamaan dengan Kloramfenikol dapat mengganggu atau aksi antibakteri mupirocin dalam sintesis RNA.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Mertus ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).