Obat Antibiotik

Meprotrin

Klikdokter, 09 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Meprotrin digunakan untuk membantu terapi pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Pengertian

Meprotrin adalah nama paten dari Cotrimoxazole yang merupakan antibiotik kombinasi Trimethoprim dan Sulfamethoxazole. Meprotrin digunakan untuk terapi pengobatan infeksi saluran nafas, saluran kemih, infeksi kulit dan septikemia (keracunan darh oleh bakteri patogenik atau zat-zat yang dihasilkan oleh bakteri tersebut).

Keterangan

  1. Meprotrin Tablet
    • Golongan: Obat Keras
    • Kategori: Antibiotik
    • Kandungan: Trimethoprim 80 dan Sulfamethoxazole 400
    • Bentuk: Tablet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
    • Farmasi: PT. Meprofarm
  2. Meprotrin Suspensi
    • Golongan: Obat Keras
    • Kategori: Antibiotik
    • Kandungan: Trimethoprim 40 dan Sulfamethoxazole 200 Per 5 mL
    • Bentuk: Suspensi
    • Satuan Penjualan: Botol
    • Kemasan: Box, 1 Botol @ 60 mL
    • Farmasi: PT. Meprofarm
  3. Meprotrin Forte
    • Golongan: Obat Keras
    • Kategori: Antibiotik
    • Kandungan: Trimethoprim 160 dan Sulfamethoxazole 800
    • Bentuk: Tablet
    • Satuan Penjualan: Strip
    • Kemasan: Strip @ 10 Tablet.
    • Farmasi: PT. Meprofarm

Kegunaan

Meprotrin digunakan untuk membantu terapi pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Dosis & Cara Penggunaan

Meprotrin merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep Dokter. Dosis penggunaan Meprotrin juga harus dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  • Dewasa: di berikan dosis 960 mg, di minum 2 kali sehari.
  • Anak usia 6 bulan-6 tahun: di berikan dosis 240 mg, di minum 2 kali sehari.
  • Anak usia 6 minggu-6 bulan: di berikan dosis 120 mg, di minum 2 kali sehari.
  • Anak usia 6-12 tahun: di berikan dosis 480 mg, di minum 2 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Meprotrin yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual
  • Sariawan
  • Diare
  • Anemia
  • Reaksi alergi umum
  • Erupsi kulit
  • Muntah
  • Nyeri perut
  • Anoreksia (gangguan makan)
  • Gagal ginjal
  • Peningkatan BUN dan kreatinin serum
  • Kelemahan, kelelahan
  • Insomnia

Overdosis

  • Gejala: Pusing, mual, muntah, ruam, sakit kepala, mengantuk, pembengkakan wajah, kelemahan dan kebingungan, depresi sumsum tulang, sedikit peningkatan serum aminotransferase.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan suportif dan simptomatik. Kosongkan perut segera dengan induksi muntah atau lavage. Amati pasien minimal 4 jam dan pantau urea dan elektrolit dengan FBC. Berikan cairan untuk mempertahankan keluaran urin yang baik. Dapat memberikan Ca leucovirin 5-10 mg / hari untuk melawan efek samping trimetoprim pada sumsum tulang atau Ca folinate 3-6 mg selama 5-7 hari secara oral atau secara injeksi intramuskular (melalui otot).

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komposisi dari meprotrin
  • Pasien yang memiliki riwayat gangguan hati, ginjal.
  • Bayi dibawah 2 tahun
  • Wanita hamil

Interaksi Obat
Hindari penggunaan Meprotrin bersamaan dengan obat-obat berikut:

  • ACE inhibitor
  • Prilokain
  • Amiodaron
  • Dofetilide
  • Metenamin
  • Rifampisin
  • Acenocoumarol dan warfarin
  • Sulfonilurea
  • Fenitoin
  • Pirimetamin
  • Lamivudine, zidovudin, dan zalcitabine
  • Prokainamid dan / atau amantadine
  • Azathioprine
  • Digoksin
  • Diuretik
  • Sulfonamida
  • Ciclosporin 
  • Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko agranulositosis fatal dengan clozapine. Penggunaan bersama dengan leucovorin untuk pengobatan P. jiroveci pada pasien HIV positif dapat menyebabkan kegagalan pengobatan dan mortalitas yang berlebihan.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Meprotrin ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.