Obat Hipertensi

Mediresix

apt. Yasmin Azhar, S.Farm, 25 Jan 2024

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mediresix adalah obat dengan kandungan furosemide yang bermanfaat untuk mengatasi hipertensi pembengkakan jaringan akibat penyakit jantung, gagal hati dan gagal ginjal.

Mediresix

Mediresix

Golongan

Obat Keras

Kategori obat

Obat Hipertensi

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Bentuk obat

Tablet 

Mediresix untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: Studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

Peringatan Menyusui: 

Mediresix dapat terekskresi keluar melalui air susu ibu dan mempengaruhi produksi air susu ibu, sebaiknya berhati-hati menggunakan obat. 

Pengertian Mediresix

Mediresix adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), baik dalam dosis tunggal maupun dikombinasi dengan obat hipertensi lainnya.

Mediresix mengandung furosemide yang bekerja dengan cara menghambat Na dan CL di tubulus proksimal dan dista, obat akan memberikan efek setelah ½-1 jam obat diminum. 

Mediresix juga bermanfaat untuk membantu mengatasi edema, atau pembengkakan yang terjadi akibat penumpukan cairan pada ruang antara sel. Kondisi ini umumnya akan menyebabkan kaki, pergelangan kaki, tangan, dan perut terlihat membengkak atau buncit.

Mediresix termasuk pada obat golongan diuretik loop, yang diproduksi oleh PT First Medifarma dalam bentuk sediaan tablet.

Artikel lainnya: Obat Diuretik Alami untuk Atasi Bengkak Akibat Penumpukan Cairan

Keterangan Obat Mediresix

Mediresix tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antihipertensi
  • Kandungan: furosemide 40 mg
  • Kemasan : dus, 10 strip @10 tablet
  • Produksi: First Medifarma
  • Harga Mediresix tablet : Rp 48.500/boks

Kegunaan Mediresix

Mediresix bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Selain itu obat ini juga digunakan untuk mengatasi edema yang sering terjadi pada penyakit berikut: 

Dosis dan Aturan Pakai Mediresix

Mediresix tergolong obat keras yang penggunaannya harus menggunakan resep dokter. Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan obat mediresix secara umum:

Tujuan: Edema (pembengkakan)

Bentuk: Mediresix tablet

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: dosis awal 20-80 mg diberikan 1 kali sehari, namun bila diperlukan obat dapat diberikan setelah 6-8 jam dosis awal. Bila respon yang diharapkan belum tercapai pengobatan ditingkatkan menjadi 20-40 mg diberikan setiap 6-8 jam hingga terjadi peningkatan produksi urin (diuresis). Dosis pemeliharaan 1-2 kali dalam sehari. Pada prognosis penyakit yang berat obat diberikan hingga 600 mg/hari.
  • Anak-anak: dosis awal 1-2 mg/kg berat badan diberikan 1 kali sehari. Bila respon yang diharapkan belum tercapai pengobatan ditingkatkan menjadi 1-2 mg/kg berat badan diberikan setiap 6-8 jam hingga terjadi peningkatan produksi urin (diuresis). Dosis maksimal 6 mg/kg berat badan.

Tujuan: Hipertensi

Bentuk: Mediresix tablet 

Dosis yang direkomendasikan: Dewasa 40 mg diberikan 2 kali sehari

* Dosis akan berbeda setiap individu tergantung respon dan tingkat keparahan penyakit.

Cara Menggunakan Mediresix

Gunakan Mediresix sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat.

Berikut adalah aturan pakai Mdirsix :

  • Mediresix tablet dapat diminum utuh dengan segelas air putih pada pagi hari pada dosis tunggal.
  • Jangan mengunyah, membelah atau merusak obat.
  • Konsumsi obat secara teratur pada waktu yang sama, pada pagi hari atau malam hari.
  • Apabila kamu lupa minum obat, segera pakai obat jika jeda dengan waktu selanjutnya masih lama. Jika jeda jedanya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis pada waktu bersamaan

Cara Penyimpanan

  • Simpan obat Mediresix pada suhu dibawah 30 derajat Celsius. hindarkan dari lembab dan paparan sinar matahari langsung.
  • Pastikan obat terhindar dari jangkauan anak-anak.
  • Mediresix yang belum dibuka dapat dikonsumsi hingga batas waktu kadaluarsa berakhir
  • Sedangkan Mediresix tablet yang sudah dibuka hanya dapat digunakan hingga 6 bulan kedepan dengan waktu kadaluarsa yang tertinggal lebih dari satu tahun.
  • Namun, abaikan bila terjadi perubahan bentuk pada obat seperti aroma warna dan rasa. segera sisihkan obat dan musnahkan dengan prosedur yang tepat.

Artikel lainnya: Daftar Makanan Penurun Darah Tinggi Alami yang Ampuh

Efek Samping Mediresix

Gangguan pada sistem pencernaan merupakan salah satu efek samping yang sering ditimbulkan oleh penggunaan obat, seperti: 

Selain itu, penggunaan obat dapat menyebabkan gangguan keseimbangan metabolik. Hal ini akan menimbulkan beberapa keluhan seperti:

  • gagal ginjal akut,
  • hiperglikemia(peningkatan kadar gula darah meningkat diatas normal), 
  • hiperurisemia (Peningkatan asam urat di dalam darah melebihi normal), 
  • hipokalemia (penurunan kadar kalium didalam darah dibawah normal), dan 
  • hipomagnesemia (penurunan kadar magnesium dalam darah dibawah normal).

Overdosis

Apabila digunakan berlebihan, obat dapat menimbulkan keracunan atau overdosis dengan gejala berikut:

  • Kekurangan cairan yang banyak
  • Ketidakseimbangan elektrolit
  • Hipokalemia (nilai kalium dibawah normal) 
  • Volume darah berkurang
  • Tekanan darah menjadi rendah dibawah normal

Segera hubungi bantuan tim medis darurat ke nomor 112/119 apabila ditemukan gejala-gejala di atas. Atau, segeralah ke instalasi gawat darurat rumah sakit terdekat.

Interaksi Obat Mediresix dengan Obat Lain

Obat Mediresix dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika dikonsumsi bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti: 

  • Peningkatan risiko toksisitas obat salisilat dan lithium bila digunakan bersamaan dengan obat Mediresix
  • Jangan menggunakan obat Mediresix dengan antibiotik aminoglikosida karena dapat meningkatkan ototoksisitas (gangguan fungsi pendengaran).
  • Hindari penggunaan bersamaan dengan obat probenesid akan menghambat pengeluaran obat Mediresix.

Peringatan dan Perhatian

Penggunaan obat dapat menyebabkan gangguan elektrolit yang berat, sangat penting untuk memantau keadaan pasien setelah mendapatkan obat.

Hati-hati menggunakan obat terutama pada pasien yang berusia diatas 65 tahun karena berpotensi menyebabkan gangguan natrium di dalam darah, bila perlu penyesuain dosis harus dilakukan.

Risiko ototoksisitas otau gangguan fungsi pendengaran dapat terjadi setelah mengkonsumsi obat. Hal ini rentan terjadi pada saat penggunaan obat dalam dosis yang tinggi, memiliki riwayat hipoalbuminemia, dan pasien dengan gangguan ginjal berat.

Segera hentikan penggunaan obat apabila terjadi peningkatan kadar kreatinin dan nitrogen urea dalam darah serta diiringi dengan jumlah urine yang dikeluarkan berkurang pada penderita penyakit ginjal berat.

Berhati-hati menggunakan obat pada wanita hamil dan ibu menyusui, obat hanya diberikan atas rekomendasi dokter dan pada terapi jangka pendek.

Artikel lainnya: Penyebab Kaki Bengkak yang Wajib Anda Waspadai

Kategori Kehamilan dan menyusui

Obat Mediresix termasuk kategori C untuk keamanan ibu hamil. Hali ini berarti Studi klinis pada hewan menunjukkan risiko pada janin, namun studi terkontrol pada ibu hamil belum tersedia.

Obat dapat digunakan jika manfaat yang didapat lebih besar dari resikonya.

Namun konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter kamu sebelum mengonsumsi Mediresix saat hamil atau dalam masa program kehamilan.

Selain itu, obat Mediresix dapat tersalur kepada bayi melalui air susu ibu (ASI) dan penggunaannya dapat mempengaruhi proses menyusui , karena efek diuresis yang ditimbulkan. Diuresis (pengeluaran zat terlarut dan air) yang terjadi secara terus menerus pada ibu menyusui akan menekan produksi ASI.

Sebaiknya jangan menggunakan obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

Penyakit Terkait 

Rekomendasi Obat Sejenis Mediresix

Jika kamu ingin berkonsultasi langsung pada dokter terkait penggunaan obat Mediresix, kamu bisa chat dokter di aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa beli obat bebas dan suplemen kesehatan online lewat KALStore. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!