Obat Mata

Maxitrol

Klikdokter, 06 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Maxitrol digunakan untuk mengobati penyakit mata terutama yang di sebabkan oleh radang dan disertai infeksi bakteri.

Pengertian

Maxitrol adalah salah satu sediaan obat tetes mata yang mengandung zat aktif Dexamethasone Sodium phosphate, Neomycin Sulphate dan Polymixin B Suphate. Maxitrol digunakan untuk pengobatan penyakit mata yang di sebabkan oleh radang dan disertai dengan infeksi bakteri. Penggunaan obat ini harus dengan anjuran dokter.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antiseptik Mata dengan Kortikosteroid.
  • Kandungan: Neomycin sulfate equiv to neomycin 3.5 mg, polymyxin B sulfate 6.000 U, Dexamethasone 0.1%.
  • Bentuk: Tetes Mata.
  • Satuan Penjualan: Botol.
  • Kemasan: Botol 5 mL.
  • Farmasi: Tempo Scan Pacific.
  • Harga: Rp. 40.000 - Rp. 95.000/ Botol

Kegunaan

Maxitrol digunakan untuk mengobati penyakit mata terutama yang di sebabkan oleh radang dan disertai infeksi bakteri.

Dosis & Cara Penggunaan

Maxitrol merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  • Teteskan obat pada mata sebanyak 1-2 tetes setiap 1 jam pada siang hari dan setiap 2 jam pada waktu malam hari.
  • Setelah gejala berkurang, dosis dapat diturunkan menjadi, 1 tetes setap 4 jam.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 8-27 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Maxitrol yang mungkin terjadi adalah:

  • Pada penggunaan jangka panjang, bisa menyebabkan sensasi seperti terbakar, rasa gatal, iritasi, dan infeksi sekunder.
  • Pada beberapa orang yang peka, kadang menimbulkan reaksi hipersensitif.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Maxitrol pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif pada obat golongan kortikosteroid, dan antibiotik aminoglikosida.
  • Glaukoma (kerusakan saraf mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dan kebutaan)
  • Tidak boleh diberikan pada penyakit mata yang disebabkan oleh infeksi jamur.

Interaksi Obat

  • Penghambat CYP3A4 (misalnya ritonavir, cobicistat) dapat meningkatkan konsentrasi plasma serum dan efek deksametason.
  • Dapat meningkatkan risiko masalah penyembuhan bila diberikan bersamaan dengan golongan obat anti inflamasi non steroid topikal.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Maxitrol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Konsultasi Dokter Terkait