Obat Antinyeri

Matsunaflam

Klikdokter, 06 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Matsunaflam Tablet merupakan salah satu nama dagang dari Sediaan Tablet Diklofenak, obat ini diprosuksi oleh Nufarindo.

Pengertian

Matsunaflam adalah salah satu nama dagang dari Diklofenak yang diproduksi oleh Nufarindo. Matsunaflam digunakan sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore (nyeri haid), nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan. Matsunaflam mengandung zat aktif Diclofenac, obat yang termasuk golongan Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID).

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drug (NSAID).
  • Kandungan: Diklofenak 50 mg.
  • Bentuk: Tablet Salut Gula.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Strip @10 Tablet
  • Farmasi: Nufarindo
  • Harga: Rp. 2.500 - Rp. 5.000/ Tablet

Kegunaan

Matsunaflam digunakan untuk sebagai pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang), dismenore (nyeri haid), nyeri ringan sampai sedang pasca operasi khususnya ketika pasien juga mengalami peradangan.

Dosis & Cara Penggunaan

Matsunaflam merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.


Dosis dan Cara Penggunaan Matsunaflam:

  1. Nyeri akut
    • Dewasa: Untuk kasus ringan hingga sedang: Sebagai tablet konvensional: 50 mg di berikan 2-3 kali sehari.
    • Anak usia> 14 tahun: 25 mg di berikan 3 kali sehari atau 50 mg di berikan 2 kali sehari.
  2. Dismenorea primer
    • Dewasa: 50 mg di berikan 2-3 kali sehari.
  3. Migrain
    • Dewasa: Awalnya, 50 mg pada tanda-tanda pertama serangan. Jika gejalanya menetap setelah 2 jam, mungkin perlu dosis tambahan 50 mg. Jika masih diperlukan, minum 50 mg setiap 4-6 jam. Maksimal: 200 mg setiap hari. Sebagai 
  4. Demam yang berhubungan dengan infeksi telinga, hidung atau tenggorokan (THT), nyeri pasca operasi
    • Anak: usia lebih 9 tahun ≥35 kg: Sebagai tablet pelepasan tertunda: 2 mg / kg setiap hari dalam 3 dosis terbagi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Matsunaflam yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah
  • Sembelit,
  • Nyeri Perut
  • Diare
  • Kembung
  • Perdarahan / perforasi
  • Mulas
  • Ulkus lambung dan duodenum (luka lambung)

Overdosis

  • Gejala: Kelesuan, telinga berdenging, sakit kepala, mengantuk, mual, muntah, diare, pusing, nyeri ulu hati, perdarahan gastrointestinal, kejang; jarang, reaksi anafilaktoid, hipertensi, depresi pernafasan, gagal ginjal akut, koma.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Pertahankan jalan napas. Pemberian arang aktif dalam waktu 1 jam setelah overdosis atau lakukan lavage lambung. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Matsunaflam pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif atau alergi.
  • Asma.
  • Gagal Jantung.
  • Wanita hamil trimester 3.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Matsunaflam:

  • Peningkatan risiko ulserasi gastrointestinal, perforasi atau perdarahan dengan kortikosteroid l.
  • Peningkatan risiko efek samping terkait dengan glikosida jantung.
  • Peningkatan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal dengan inhibitor, diuretik, siklosporin, tacrolimus.
  • Peningkatan kadar dan risiko toksisitas dengan digoksin, litium, metotreksat, pemetrexed, fenitoin.
  • Efek menurun dengan colestipol, cholestyramine. Mengurangi efek mifepristone.
  • Peningkatan konsentrasi plasma puncak dengan penghambat CYP2C9 dengan vorikonazol.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Matsunaflam ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.