Obat Gangguan Saraf

Madopar

Klikdokter, 04 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Madopar merupakan obat yang di produksi oleh Boehringer Ingelheim dan di gunakan untuk mengobati Parkinson.

Pengertian

Madopar adalah obat yang di produksi Boehringer Ingelheim yang mengandung Levodopa dan benserazide HCl. Madopar di gunakan untuk mengobati Parkinsonisme, parkinsonisme simtomatik pasca ensefalitis kecuali parkinsonisme yang dipicu oleh obat. Parkinson adalah penyakit yang memengaruhi sistem saraf pada otak yang memproduksi dopamin. Penyakit Parkinson menyebabkan degeneratif saraf pusat terutama otak, sehingga terjadi ketidakseimbangan neurotransmiter di otak dan menyebabkan seseorang akan terkena tremor atau kekakuan dalam pergerakan tubuh.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Anti Parkinson
  • Kandungan: Levodopa 100 mg, Benserazide HCl 25 mg.
  • Bentuk: Tablet Dispersible
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan:Dus, Botol @ 30 Tablet
  • Farmasi: Boehringer Ingelheim
  • Harga: Rp. 170.000 - Rp. 250.000/ Botol

Kegunaan

Madopar di gunakan untuk mengobati Parkinson. 

Dosis & Cara Penggunaan

Madopar merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

Dosis: ½ tablet, di minum 3-4 kali sehari. Diminum sebelum makan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Madopar, antara lain:

  • Gangguan saluran pencernaan, misal: mual, muntah, anoreksia (gangguan makan), diare, rasa gangguan.
  • Perdarahan saluran pencernaan pada pasien tukak lambung.
  • Hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, gangguan irama jantung.
  • Gangguan kejiwaan misal: kegembiraan ringan, kecemasan, agitasi (rasa kesal, atau gelisah), insomnia, kantuk, depresi, agresi, halusinasi, tidur
  • secara tiba-tiba.
  • Gerakan tak sadar yang abnormal, misal: diskinesia (gangguan medis gerakan tidak terkendali), dystonia (otot berkontrasi secara tidak terkendali), chorea. Anemia hemolitik, leukopenia sementara dan trombositopenia. Peningkatan sementara enzim hati; peningkatan BUN dan asam urat.

Overdosis

  • Tanda dan gejala mungkin termasuk mual, muntah, insomnia, kebingungan, gangguan irama jantung, dan gerakan tak terkendali yang abnormal.
  • Penatalaksanaan terapi: Pantau tanda-tanda vital dan berikan perawatan suportif dan simptomatik. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Pasien yang sedang menggunakan obat seperti epinefrin, norepinerin dan derivatnya.
  • Pasien dengan gangguan ginjal, hati, dan jantung, psikosis dan psikoneurosis berat (ketidakseimbangan mental yang menyebabkan stress).

Interaksi Obat
Hindari penggunaan Madopar bersamaan dengan obat-obat berikut:

  • Fenotiazin, butirofenon, tioksantena dan agen antipsikotik lainnya; reserpin, papaverine, fenitoin, dan isoniazid.
  • Besi sulfat.
  • Piridoksin (10-25 mg)
  • Antikolinergik
  • Antihipertensi
  • Metildopa
  • Metoclopramide 
  • Berpotensi Fatal: Peningkatan risiko krisis hipertensi dengan MAOI non selektif. Peningkatan risiko aritmia jantung dengan siklopropana dan halotan.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Madopar ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.