Obat Asma dan Gangguan Pernapasan

Luvisma

apt. Annas Reza, S.Farm, 26 Jan 2023

Ditinjau Oleh apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm

Luvisma digunakan untuk mengatasi gangguan saluran napas. Simak info lengkapnya di sini.

Luvisma

Luvisma

Golongan

Obat Keras

Kategori 

Dekongestan dan Antiasma

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan Anak

Bentuk Obat

Tablet

Luvisma untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C:  Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Menyusui: Luvisma dapat terserap ke dalam ASI. Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu jika akan mengonsumsi obat ini saat menyusui.

Pengertian 

Luvisma adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan saluran napas atau yang sering disebut dengan asma bronkial, bronkospasme, dan bronkitis. Obat produksi Ifars ini mengandung zat aktif Theophylline dan Ephedrin HCl.

Theophylline bekerja dengan merelaksasi otot saluran udara dan membuka saluran udara sehingga melancarkan pernapasan, sedangkan Ephedrin HCl bekerja dengan cara mengecilkan pembuluh darah dan mengurangi pembengkakan. Luvisma tersedia dalam bentuk tablet.

Berikut info lengkap seputar Luvisma.

Artikel lainnya: Batuk Hingga Kelelahan, Apakah Tanda Bronkitis?

Keterangan 

Luvisma tablet

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Dekongestan dan Antiasma
  • Kandungan: Theophylline 130 mg dan Ephedrine HCl 10 mg
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Ifars
  • Harga Luvisma: Rp 4.500/strip - Rp 5.900/Strip

Kegunaan 

Luvisma ini dapat digunakan untuk mengatasi Asma Bronkial, bronkitis dan bronkospasme.

Dosis & Cara Penggunaan 

Luvisma merupakan golongan obat keras, hanya bisa didapatkan dan digunakan dengan resep dokter. Konsultasikan pada dokter terlebih dahulu, penggunaan akan disesuaikan dengan tujuan terapi dan kondisi klinis.

Tujuan: bronkospasme

Bentuk: tablet

  • Dewasa: Dosis Diberikan 1 tablet tiga kali sehari
  • Anak 6 – 12 tahun: Dosis diberikan 1/2 tablet tiga kali sehari

Cara Menggunakan 

  • Gunakan Luvisma sesuai dengan anjuran dan sesuai resep dokter. Baca petunjuk pemakaian pada kemasan obat
  • Luvisma tablet dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan, minumlah obat ini dengan segelas air. Disarankan untuk mengkonsumsi obat di waktu yang sama. Apabila lupa mengonsumsi obat, segera minum jika jeda selanjutnya masih lama. Tapi jika jeda dengan waktu minum berikutnya singkat, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis
  • Segera temui dokter apabila gejala tidak membaik
  • Jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi pada dokter terlebih dahulu
  • Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter untuk menghindari terjadinya efek samping atau efektivitas yang berkurang dari obat

Artikel lainnya: Ragam Jenis Penyakit Paru-Paru yang Perlu Anda Tahu

Cara Penyimpanan

Simpan Luvisma di bawah 25 derajat celcius, di tempat yang kering, terhindar dari cahaya matahari langsung, dan jauh dari jangkauan anak-anak

Efek Samping 

Berikut efek samping yang terjadi selama terapi Luvisma:

  • Mual dan nyeri ulu hati
  • Muntah dan kram perut
  • Nyeri kepala
  • Merasa cemas
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sistem pencernaan terganggu
  • Gangguan tidur
  • Denyut jantung menjadi cepat
  • Gangguan pada pembuluh darah

Overdosis

Jika terjadi overdosis Luvisma yang ditandai dengan beberapa gejala, seperti:

  • Mual
  • Muntah
  • Hipertensi
  • Demam
  • Jantung berdebar
  • Denyut jantung diatas normal
  • Gelisah
  • Depresi pernapasan
  • Kejang
  • Psikosis paranoid
  • Delusi 
  • Halusinasi 

Jika muncul gejala tersebut, segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan kegawatdaruratan oleh tenaga medis professional.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Memiliki riwayat alergi terhadap komposisi obat Luvisma
  • Hipertensi
  • Aritmia
  • Glaukoma sudut tertutup

Interaksi Obat 

Informasikan pada dokter mengenai semua obat yang sedang dikonsumsi. Beberapa obat yang diberikan bersama dengan Luvisma dapat menurunkan efektifitas atau meningkatkan toksisitas, seperti:

  • Peningkatan risiko efek samping jika digunakan bersamaan dengan Obat golongan Beta-bloker seperti propanolol, cimetidine, clarithromycin, erythromycin, ciprofloxacin, allopurinol, disulfiram, isoniazid, methotrexate, verapamil, fluvoxamine, fluconazole, atau pil KB
  • Penurunan efektivitas teofilin jika digunakan dengan rifampicin, carbamazepine, ritonavir, atau phenobarbital
  • Peningkatan kadar teofiline jika digunakan bersamaan dengan vaksin influenza
  • Peningkatan risiko aritmia jika diberikan dengan halothane dan digoksin
  • Peningkatan risiko kejang jika diberikan bersama dengan ketamine
  • Penurunan efektivitas lithium
  • Peningkatan risiko terjadinya krisis hipertensi jika diberikan bersama dengan Obat antidepresan penghambat MAO
  • Penurunan efektivitas ephedrine jika diberikan bersamaan dengan kortikosteroid
  • Peningkatan risiko hipokalemia jika diberikan dengan kortikosteroid, dan agonis beta
  • Penurunan efek kantuk obat golongan benzodiazepine seperti diazepam

Daftar di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Luvisma. Diharapkan untuk menginformasikan pada dokter semua obat baik obat kimiawi, herbal atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.

Tidak semua obat berinteraksi dengan Luvisma, namun terapi tetap disesuaikan tergantung kondisi kamu. 

Peringatan dan Perhatian 

  • Sebelum mengonsumsi obat ini sebaiknya informasikan pada dokter jika memiliki riwayat alergi. Obat ini mungkin memiliki zat tambahan yang dapat memicu reaksi alergi. Tanyakanlah kepada apoteker untuk penjelasan lebih detailnya
  • Informasikan pada dokter tentang kondisi dan riwayat kesehatan, terutama:
  • Kelebihan hormon tiroid
  • Diabetes mellitus
  • Penyakit jantung iskemik
  • Gangguan ginjal
  • Gangguan pencernaan
  • Gangguan Hati
  • Gangguan saluran kemih
  • Gangguan jantung
  • Kecanduan alkohol
  • Merokok 
  • Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein selama terapi dengan Luvisma
  • Informasikan pada dokter jika akan menggunakan obat ini bersama dengan obat lain, baik kimiawi atau pun herbal
  • Informasikan pada dokter mengenai kondisi kesehatan, apakah sedang hamil, persiapan kehamilan atau menyusui, hal ini akan menjadi pertimbangan untuk menghindari efek samping atau efek yang tidak diinginkan lainnya

Artikel lainnya: Wajib Tahu, Ini Beda Pneumonia, TBC, dan Bronkitis

Kategori Kehamilan

Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin, namun tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Peringatan Kehamilan

Informasikan pada dokter apabila sedang hamil ataupun sedang menjalani program hamil.

Hal tersebut akan menjadi pertimbangan pemberian obat tergantung pada kondisi kehamilan. Obat akan diberikan apabila khasiat dan keamanan memiliki efek yang lebih besar daripada risiko terhadap kehamilan.

Peringatan Menyusui

Luvisma dapat terdistribusi ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter jika akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.

Penyakit Terkait 

  • Asma Bronkial
  • Bronkitis
  • Bronkospasme

Alternatif Obat Lain 

#JagaSehatmu jangan tunggu sakit. Yuk download aplikasi Klik Dokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan langsung dengan dokter di fitur Tanya Dokter.

[LUF/NM]