Obat Gangguan Tulang, Otot dan Sendi

Lopuric

Klikdokter, 23 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Lopuric digunakan untuk mengobati asam urat, peningkatan kadar asam urat dalam darah, hiperurisemia yang diinduksi terapi kanker.

Pengertian

Lopuric adalah obat yang mengandung zat aktif Allopurinol. Lopuric digunakan untuk mengobati asam urat, peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), hiperurisemia yang diinduksi oleh terapi kanker, kencing batu kalsium oksalat yang berulang. Lopuric bekerja dengan menghambat hipoksantin menjadi xanthine dan selanjutnya menjadi asam urat.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Sediaan Hiperurisemia dan Asam Urat
  • Kandungan: Allopurinol 100 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Yekatria Farma

Kegunaan

Lopuric digunakan untuk mengobati asam urat, peningkatan kadar asam urat dalam darah, hiperurisemia yang diinduksi oleh terapi kanker, kencing batu kalsium oksalat yang berulang.

Dosis & Cara Penggunaan

Lopuric merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Lopuric juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan.

  1. Asam urat; Hyperuricaemia
  2. Dosis awal: 1 tablet / hari, dosis dapat di sesuaikan dengan konsentrasi urat serum. Maksimal: 9 tablet / hari.
  3. Hyperuricaemia yang dipicu oleh terapi kanker
  4. Diberikan dosis 6-8 tablet / hari dalam dosis terbagi, 2-3 hari sebelum perawatan kanker.
  5. Kencing batu Ca oksalat berulang
  6. Diberikan dosis 2-3 tablet / hari dalam dosis tunggal atau terbagi.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 15-30 ° C.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Lopuric yang mungkin terjadi adalah:

  • Gatal atau ruam purpura
  • Demam dan menggigil
  • Vaskulitis yang menyebabkan kerusakan ginjal dan hati
  • Gangguan rasa
  • Mual, muntahSakit perut, diare, sakit kepala
  • Kantuk, vertigo, dan gangguan penglihatan

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Lopuric pada pasien dengan kadar HLA-B * 58: 01-positif.

Interaksi Obat

  • Dapat menghambat metabolisme mercaptopurinee dan azathioprine; kurangi dosis mercaptopurinee dan azathioprine bila diberikan bersamaan dengan Allopurinol.
  • Dapat meningkatkan efek warfarin dan antikoagulan kumarin lainnya.
  • Peningkatan ekskresi oksipurineol (metabolit) jika diberikan bersamaan dengan salisilat atau agen urikosurik.
  • Peningkatan toksisitas jika diberikan bersamaan dengan diuretik thiazide, beberapa antibakteri, antineoplastik lain, siklosporin, beberapa antidiabetik sulfonilurea, teofilin, dan vidarabin.

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Lopuric ke dalam Kategori C:

Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Pemberian Lopuric yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti mual, muntah, diare, pusing.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan perawatan suportif umum (dibantu oleh tenaga medis profesional). Pertahankan diuresis optimal melalui hidrasi yang adekuat untuk memfasilitasi ekskresi obat. Tindakan hemodialisis dapat dipertimbangkan jika perlu.