Obat Hipertensi

Loprolol

Klikdokter, 03 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Loprolol berfungsi sebagai obat Anti hipertensi (tekanan darah tinggi), obat Angina pectoris (nyeri dada) dan penyakit gagal jantung.

Pengertian

Loprolol adalah obat yang mengandung Metoprolol tartrate dan dikemas dalam bentuk sediaan tablet. Loprolol digunakan sebagai obat anti hipertensi (tekanan darah tinggi), obat angina pektoris (nyeri dada) dan penyakit gagal jantung. Metoprolol tartrate termasuk dalam golongan Beta Blocker yang bekerja dengan menghalangi aksi suatu zat kimia alami tertentu yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah, sehingga dapat menurunkan denyut jantung, tekanan darah dan ketegangan pada jantung.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Anti hipertensi golongan Beta Blocker
  • Kandungan: Metoprolol tartrate 100 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Ikapharmindo Putramas
  • Harga: Rp. 45.000 - Rp. 75.000/ Strip

Kegunaan

Loprolol digunakan untuk meringankan penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi), angina pectoris (nyeri dada), dan penyakit gagal jantung.

Dosis & Cara Penggunaan

Loprolol merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian dan penggunaannya harus menggunakan resep Dokter. 

Dosis penggunaan Loprolol:

  • Dosis untuk hipertensi: 1 x sehari 1 tablet
  • Dosis pemeliharaan: 1-2 x sehari 1 tablet
  • Dosis untuk angina pectoris: 1 x sehari 1/2-1 tablet
  • Dosis untuk aritmia jantung: 1 x sehari 1 tablet.

Penggunaan obat ini sebaiknya dikonsumsi pada pagi hari dan malam hari dalam keadaan perut sudah terisi.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu dibawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan obat ini, seperti:

  • Rasa nyeri pada dada
  • Merasa lelah
  • Pusing
  • Gangguan pada pernafasan
  • Terjadinya pembengkakan pada tangan dan kaki
  • Kejang pada otot
  • Dapat terjadi depresi
  • Gangguan tidur
  • Halusinasi
  • Menggigil
  • Mual dan muntah

Overdosis

  • Gejala: tekanan darah rendah (hipotensi) berat, denyut jantung yang kurang dari normal (bradikardia), blok atrioventrikular, gagal jantung, syok kardiogenik, penyempitan saluran napas (bronkospasme), gangguan kesadaran, koma, mual, muntah.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Pertimbangkan untuk merawat pasien dengan perawatan intensif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Tidak digunakan pada pasien penderita gagal jantung
  • Pasien yang memiliki riwayat asma
  • Pasien yang memiliki penyakit anemia (darah dibawah normal)
  • Pasein hipersesitif atau alergi terhadap komposisi obat
  • Pasien yang memiliki detak jantung diatas normal.

Interaksi Obat

  • Dapat menurunkan kadar kalium dalam tubuh jika obat ini digunakan bersamaan dengan golongan obat diuretik (obat pelancar pengeluaran urine) dan digoksin.
  • Dapat menurunkan efektivitas obat jika digunakan bersamaan dengan Ketoconazole dan Itraconazole
  • Penggunaan bersamaan dengan Cilostazol dan Methotrexate dapat meningkatkan kadar plasma dalam darah.
  • Penggunaan bersamaan dengan obat golongan Antasida dan Magnesium dapat menurunkan efektivitas dari Lansoprazol
  • Tidak digunakan bersamaan dengan obat Verapam.
  • Tidak digunakan bersamaan dengan obat Indometas.

Kategori Kehamilan
Menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Loprolol ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut:

Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Loprolol terserap kedalam ASI dalam jumlah yang sangat kecil. Gunakan dengan hati-hati dan tetap konsultasikan pada dokter.