Obat Gangguan Saraf Pusat

Lexigo

Klikdokter, 22 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Lexigo digunakan untuk mengobati vertigo, tinitus.

Pengertian

Lexigo adalah obat yang mengandung Betahistine Mesilate sebagai zat aktifnya. Lexigo digunakan untuk mengobati vertigo, tinitus (telinga berdenging) dan gangguan pendengaran yang terkait dengan pasien dengan penyakit Meniere. Lexigo bekerja dengan cara mengurangi tekanan di telinga dalam dan melebarkan pembuluh darah di telinga bagian dalam.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antivertigo
  • Kandungan: Betahistine Mesilate 6 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Molex Ayus.

Kegunaan

Lexigo digunakan untuk mengobati vertigo, tinitus.

Dosis & Cara Penggunaan

Lexigo merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Lexigo juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

  • Dosis awal: 1-2 tablet, diminum 4 kali sehrai atau 3 tablet diminum 2 kali sehari, disesuaikan menurut respons individu.
  • Dosis pemeliharaan: 1-2 tablet diminum 3 kali sehari.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu di bawah 25°C. Lindungi dari kelembaban dan cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Perut kembung atau sakit
  • Pencernaan yang terganggu
  • Mengantuk
  • Kelelahan
  • Mual, muntah
  • Sakit kepala, pusing.

Kontraindikasi:
Tidak boleh diberikan pada penderita Pheochromocytoma (tumor langka kelenjar adrenal).

Interaksi obat:

  • Konsentrasi serum dapat ditingkatkan oleh MAOI (misalnya Selegiline).
  • Efek terapi dapat dikurangi jika diberikan bersamaan dengan antihistamin.
  • Dapat mengurangi efek bronkodilator agonis β2.

Overdosis:

  • Pemberian Lexigo yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala, seperti mual, mengantuk, sakit perut, kejang, komplikasi paru atau jantung.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional).