Obat Gangguan Pencernaan

Lexid

Klikdokter, 19 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Lexid digunakan untuk mengobati tukak lambung, tukak duodenum, dan refluks gastro-esofagus.

Pengertian

Lexid adalah obat yang mengandung Lansoprazole sebagai zat aktifnya. Lexid merupakan obat yang digunakan untuk mengobati tukak lambung, tukak duodenum, dan refluks gastro-esofagus (asam lambung naik kembali ke esofagus). Lexid bekerja dengan cara menghambat sekresi asam lambung.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antasida, Agen Antireflux & Antiulceran
  • Kandungan: Lansoprazole 30 mg
  • Bentuk: Kapsul
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 2 Strip @ 10 Kapsul
  • Farmasi: Solas Langgeng Sejahtera.

Kegunaan

Lexid digunakan untuk mengobati tukak lambung, tukak duodenum, dan refluks gastro-esofagus.

Dosis & Cara Penggunaan

Lexid merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Lexid juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

  • Tukak lambung, tukak duodenum
    1 kapsul diminum sekali sehari selama 2-4 minggu (tukak duodenum) atau selama 4-8 minggu (tukak lambung)
  • Refluks gastro-esofagus
    1 kapsul diminum sekali sehari selama 4-8 minggu.
    Pencegahan: 15 mg diminum sekali sehari, dosis dapat ditingkatkan hingga 30 mg sekali sehari jika perlu.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 25°C. Lindungi dari cahaya dan kelembaban.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Diare, sakit perut, konstipasi, mual, pencernaan yangg terganggu, mulut atau tenggorokan kering.
  • Peningkatan enzim hati.
  • Ruam, gatal, eksim.
  • Sakit kepala, pusing, vertigo, mengantuk, parestesia.
  • Arthralgia (nyeri sendi), mialgia (nyeri otot).

Kontraindikasi:
Tidak boleh digunakan bersamaan dengan rilpivirine dan atazanavir.

Interaksi obat:

  • Dapat menurunkan konsentrasi rilpivirine, atazanavir dan nelfinavir dalam plasma.
  • Peningkatan waktu INR dan protrombin dengan warfarin.
  • Peningkatan konsentrasi plasma dengan inhibitor CYP2C19 (misalnya Fluvoxamine).
  • Dapat meningkatkan paparan digoxin.
  • Dapat meningkatkan risiko hipomagnesemia dengan diuretik.
  • Dapat mengurangi penyerapan ketoconazole dan itraconazole.
  • Dapat mengurangi konsentrasi serum theophilin.
  • Mengurangi bioavailabilitas dengan sucralfate dan antasida.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi metotreksat dan tacrolimus dalam plasma.
  • Mengurangi kadar serum dengan induser CYP2C19 dan CYP3A4 (misalnya Rifampisin).
  • Dapat mengurangi efek terapeutik clopidogrel.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Lexid ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Overdosis:
Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional).