Obat Gangguan Saraf

Levazide

Klikdokter, 26 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Levazide digunakan untuk terapi penyakit Parkinson.

Pengertian

Levazide adalah obat yang diproduksi oleh PT. Pyridam Farma. Obat ini mengandung Levodopa dan Benserazide HCl yang diindikasikan untuk penyakit Parkinson. Levodopa merupakan prekursor metabolisme dopamin yang membantu mengontrol gerakan. Benserazide dapat mengurangi efek samping perifer seperti mual dan muntah.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antiparkinson
  • Kandungan: Levodopa 100 mg dan Benserazide HCl 25 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 5 Strip @ 6 Tablet
  • Farmasi: PT. Pyridam Farma
  • Harga: Rp. 36.000 - Rp. 100.000/ Strip

Kegunaan

Levazide digunakan untuk terapi penyakit Parkinson.

Dosis & Cara Penggunaan

Levazide merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  • Dosis awal: diminum 3-4 x sehari ½ tablet. Dosis kemudian ditingkatkan tiap minggu, dalam dosis tunggal atau terbagi per hari.
  • Dosis pemeliharaan: diminum 3 x sehari 2 tablet.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Gangguan saluran pencernaan, misal: mual, muntah, anoreksia (gangguan makan), diare, rasa gangguan.
  • Perdarahan saluran pencernaan pada pasien tukak lambung.
  • Hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, gangguan irama jantung.
  • Gangguan kejiwaan misalnya kegembiraan ringan, kecemasan, agitasi (rasa kesal, atau gelisah), insomnia, kantuk, depresi, agresi, halusinasi, tidur secara tiba-tiba.
  • Gerakan tak sadar yang abnormal, misalnya diskinesia (gangguan medis gerakan tidak terkendali), dystonia (otot berkontrasi secara tidak terkendali), chorea. Anemia hemolitik, leukopenia sementara dan trombositopenia. Peningkatan sementara enzim hati; peningkatan BUN dan asam urat.

Overdosis

  • Tanda dan gejala mungkin termasuk mual, muntah, insomnia, kebingungan, gangguan irama jantung, dan gerakan tak terkendali yang abnormal.
  • Penatalaksanaan terapi: Pantau tanda-tanda vital dan berikan perawatan suportif dan simptomatik. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Penggunaan bersamaan atau dalam waktu 2 minggu setelah penghentian inhibitor non selektif monoamine oksidase (MAO).
  • Psikoneurosis atau psikosis parah
  • Gangguan endokrin, ginjal, hati atau jantung yang parah
  • Glaukoma sudut sempi
  • melanoma (kanker kulit) ganas
  • Pasien usia < 25 tahu
  • Wanita hamil

Interaksi obat

  • Peningkatan hipotensi postural dan kemungkinan berkurangnya penyerapan Levodopa dengan TCA.
  • Mengurangi efek dengan fenotiazin, butyrophenones, thioxanthenes dan agen antipsikotik lainnya; reserpin, papaverin, fenitoin, dan isoniazid.
  • Mengurangi penyerapan dengan ferro sulfat.
  • Pyridoxine (10-25 mg) dapat membalikkan efek antiparkinson.

Kategori Kehamilan
Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.