Obat Hipertensi

Letonal

Klikdokter, 22 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Letonal digunakan untuk pengobatan hipertesi, sirosis hati dan sindrom nefrotik, edema idiopatik, diagnosis dan pengobatan aldosteronisme.

Pengertian

Letonal adalah produk obat dengan bentuk sediaan tablet yang diproduksi oleh Abbott Indonesia. Letonal memiliki kandungan Spironolactone, obat ini digunakan sebagai diuretik hemat kalium. Letonal bekerja pada tubulus ginjal distal sebagai antagonis kompetitif aldosteron. Sehingga meningkatkan ekskresi NaCl dan H2O menghemat ion K dan hidrogen.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Diuretik
  • Kandungan: Spironolactone 25 mg; Spironolactone 100 mg.
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Abbott Indonesia

Kegunaan

Letonal digunakan untuk pengobatan hipertesi, sirosis hati dan sindrom nefrotik, edema idiopatik, diagnosis dan pengobatan aldosteronisme primer. Selain itu, Letonal juga dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada hipertensi ganas, profilaksis (pencegahan) hipokalaemia pada pasien yang menggunakan digitalis ketika tindakan lain dianggap tidak memadai atau tidak sesuai, serta digunakan untuk mengobati hirsutisme (pertumbuhan rambut berlebih) pada wanita.

Dosis & Cara Penggunaan

Letonal termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran resep dokter:

  1. Sirosis hati dengan asites dan edema
    • Dewasa: Tergantung pada rasio Na / K urine: Jika > 1: Awalnya, 100 mg setiap hari; jika <1: Awalnya, 200-400 mg setiap hari.
    • Anak: Awalnya, 3 mg / kg berat badan diberikan dalam dosis terbagi, dapat menyesuaikan sesuai dengan respons.
    • Lansia: Mulai dengan dosis terendah kemudian titrasi ke atas jika diperlukan.
  2. Hipertensi
    • Dewasa: Sebagai monoterapi: Awalnya, 50-100 mg setiap hari dalam 1-2 dosis terbagi, dapat menyesuaikan dosis setelah 2 minggu sesuai kebutuhan berdasarkan respons pasien.
  3. Diagnosis hiperaldosteronisme primer
    • Dewasa: Tes panjang: 400 mg setiap hari selama 3-4 minggu. Tes singkat: 400 mg setiap hari selama 4 hari.
    • Anak: Awalnya, 3 mg / kg diberikan dalam dosis terbagi, dapat menyesuaikan sesuai dengan respons.
    • Lansia: Mulai dengan dosis terendah kemudian titrasi ke atas jika diperlukan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Letonal, antara lain:

  • Kantuk.
  • Lesu.
  • Sakit kepala.
  • Urtikaria.
  • Kebingungan.
  • Demam.
  • Ketidakmampuan mencapai atau mempertahankan ereksi.
  • Menstruasi tidak teratur atau amenore dan perdarahan pascamenopause.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Letonal pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif.
  • Anuria, hiperkalemia.
  • Insufisiensi ginjal akut.
  • Gangguan fungsi ginjal yang signifikan.

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Letonal:

  • Peningkatan risiko hiperkalemia dengan diuretik hemat K atau suplemen K lainnya, penghambat ACE, antagonis reseptor angiotensin II, trilostane, heparin, LMWH.
  • Peningkatan risiko nefrotoksisitas dg siklosporin, NSAID.
  • Peningkatan risiko toksisitas lithium.
  • Dapat mengurangi sifat penyembuhan bisul dari carbenoxolone.
  • Dapat meningkatkan kadar digoxin dalam serum.
  • Dapat mengurangi respons vaskular terhadap norepinefrin.
  • Penggunaan bersamaan dengan colestyramine dapat menyebabkan asidosis metabolik hiperkalemia.
  • Potensiasi hipotensi ortostatik dapat terjadi dg barbiturat atau narkotika.

Overdosis

  • Gejala overdosis Spironolactone antara lain mengantuk, mual, muntah, diare, pusing, kebingungan mental, ruam makulopapular atau eritematosa. Gejala yang jarang terjadi antara lain hiperkalemia, hiponatremia.
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis). Lakukan emesis atau bilas lambung. Dapat diberikan larutan CaCl secara intravena, Na bikarbonat, dan/atau glukosa oral atau parenteral dengan sediaan insulin kerja cepat untuk hiperkalemia berat. Resin penukar kation admin (misalnya Na polystyrene sulfonate) diberikan secara oral atau rektal. Dapat melakukan dialisis untuk hiperkalemia persisten.