Obat Batuk, Pilek, dan Flu

Lapifed

Klikdokter, 14 Jun 2022

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Lapifed adalah obat untuk mengatasi gejala batuk dan pilek. Apa saja kandungan Lapifed? Adakah efek samping dari Lapifed?

Penjelasan Singkat

Lapifed adalah obat untuk mengatasi gejala batuk dan pilek. Apa saja kandungan Lapifed? Adakah efek samping dari Lapifed?

Lapifed 

Golongan

Obat Bebas Terbatas

Kategori Obat

Obat Batuk dan Pilek

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan Anak

Bentuk obat

Tablet dan Sirup

Lapifed untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Peringatan Menyusui: Pseudieoherine terserap ke dalam ASI. Hindari menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.

Pengertian

Lapifed adalah obat yang digunakan untuk mengatasi batuk, pilek, sinusitis, serta gejala alergi seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, dan hidung berair. 

Obat ini mengandung triprolidine HCl dan pseudoephedrine HCl. Kandungan triprolidine bekerja untuk meredakan gejala alergi. Sementara, pseudoephedrine dapat bantu meringankan hidung tersumbat.

Simak penjelasan lengkap seputar obat Lapifed di bawah ini.

Keterangan

Lapifed Sirup

  • Golongan: obat bebas terbatas
  • Kelas terapi: obat batuk dan pilek
  • Kandungan: triprolidine HCl 1.25 mg, pseudoephedrine HCl 30 mg per 5 ml
  • Kemasan: botol @60 ml
  • Farmasi: Lapi
  • Harga Lapifed sirup: Rp29.000 - 40.000/botol

Lapifed Tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat batuk dan pilek
  • Kandungan: triprolidine HCl 2.5 mg, pseudoephedrine HCl 60 mg
  • Kemasan: boks, 10 strip @10 tablet
  • Farmasi: Lapi
  • Harga Lapifed tablet: Rp30.000 - 55.000/strip

Artikel lainnya: Tanda Kamu Mengalami Sinusitis

Kegunaan

Lapifed digunakan untuk meredakan beberapa gejala flu, seperti: 

Dosis dan Aturan Pakai

Di bawah ini dosis dan aturan pakai Lapifed.

Tujuan: mengatasi flu, batuk dan pilek

Bentuk: sirup

  • Dewasa dan anak >12 tahun: 2 sendok teh, diminum 3 kali sehari.
  • Anak 6-12 tahun: 1 sendok teh, diminum 3 kali sehari.
  • Anak 2-5 tahun: ½ sendok teh, diminum 3 kali sehari.

Tujuan: mengatasi flu, batuk dan pilek

Tujuan: tablet

  • Dewasa: 1 tablet, diminum 3 kali sehari.

Cara Menggunakan

  • Minum Lapifed sesuai dengan petunjuk penggunaan yang ada dalam kemasan obat, atau sesuai petunjuk yang diberikan dokter
  • Jangan melebihkan/mengurangi dosis anjuran karena dapat meningkatkan risiko efek samping Lapifed
  • Supaya lupa tidak lupa, minum obat di jam yang sama setiap hari. Apabila lupa satu dosis, segeralah minum jika jeda dengan waktu minum berikutnya masih lama. Lupakan dosis yang tertinggal jika jedanya sangat dekat
  • Bila tak ada perbaikan kondisi atau bahkan gejala memburuk, periksakan diri ke dokter

Cara Penyimpanan

Simpan Latifed pada suhu di bawah 30 derajat Celsius, di tempat yang terlindung dari paparan sinar matahari langsung, dan jauh dari jangkauan anak-anak.

Artikel lainnya: Sering Tertukar, Ini Perbedaan Gejala Flu dan Pilek Biasa

Efek Samping

Setiap orang mungkin akan mengalami reaksi efek samping yang berbeda atau bahkan tidak mengalami sama sekali.

Efek samping yang dapat timbul selama penggunaan Lapifed, yakni: 

Overdosis

Penggunaan obat dengan kandungan triprolidine dan pseudoephedrine yang melebihi dosis anjuran dapat menimbulkan gejala:

  • Mengantuk
  • Demam tinggi
  • Lesu
  • Pusing
  • Kesulitan berkemih
  • Kulit kering
  • Hipertensi
  • Takikardia
  • Hiperaktif
  • Iritabilitas
  • Depresi pernapasan
  • Kejang

Kontraindikasi

Obat Lapifed sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan kondisi:

  • Hipertensi parah
  • Sedang menjalani terapi monoamine oxidase inhibitor (MAOI)

Interaksi Obat

  • Hindari penggunaan bersamaan dengan terapi MAOI
  • Pseudoephedrine juga dapat mengurangi efek dari obat antihipertensi, misalnya methyldopa, guanethidine
  • Efek farmakologis pseudoefedrin juga akan meningkat jika digunakan bersamaan dengan obat depresan sistem saraf pusat

Artikel lainnya: Penyebab Hidung Meler Terus-menerus

Kategori Kehamilan

Lapifed masuk dalam kategori C. Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping pada janin. Namun, tidak ada studi yang terkontrol pada ibu hamil.

Pseudoefedrin sebaiknya juga dihindari penggunaannya di trimester pertama kehamilan.

Peringatan Kehamilan

Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Konsultasikan dahulu dengan dokter.

Peringatan Menyusui

Kandungan Lapifed dapat terdistribusi ke dalam ASI dengan jumlah kecil. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis

Unduh aplikasi KlikDokter untuk info lainnya seputar obat dan penyakit, atau gunakan layanan Tanya Dokter untuk membahas seputar penggunaan obat Lapifed.

[HNS/NM]

Terakhir diperbaharui: 30 Mei 2022

Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm

Ditinjau: Apt. Sinthiya Nur Azizah., S. Farm

Referensi:

ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan. Lapifed

Pionas BPOM (2022). Tripolidine HCL + Pseodoefedrine HCL (http://pionas.pom.go.id/monografi/triprolidin-hcl-pseudoefedrin-hcl) 

MIMS Indonesia (2022). Lapifed ( https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lapifed)