Obat Antinyeri

Lafen

Klikdokter, 22 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Lafen digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan (inflamasi).

Pengertian

Lafen adalah produk obat dengan bentuk sediaan tablet salut enterik yang diproduksi oleh Erela. Lafen digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan (inflamasi) mulai dari ringan sampai sedang. Lafen juga digunakan untuk membantu mengobati nyeri otot, sakit punggung, sakit gigi, kram saat menstruasi, dan cedera olahraga. Lafen juga membantu mengurangi rasa sakit, bengkak, dan kekakuan sendi yang disebabkan oleh arthritis.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
  • Kandungan: Diklofenac Sodium 50 mg
  • Bentuk: Tablet Salut Enterik.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Box, 10 Strip @10 Tablet.
  • Farmasi: Erela.

Kegunaan

Lafen digunakan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan (inflamasi).

Dosis & Cara Penggunaan

Lafen termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan anjuran dan resep dokter.

Dosis: diberikan dosis 150 mg pada hari pertama, kemudian dosis harian 100 mg maksimal dalam 2-3 dosis terbagi. Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, lebih baik dikonsumsi sebelum makan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30°C dan terlindung dari cahaya.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Lafen, antara lain:

  • Rasa nyeri perut bagian atas
  • Nafsu makan hilang
  • Mual, muntah, diare
  • Kram perut
  • Dispepsia dan kembung
  • Mengantuk
  • Pusing, vertigo
  • Ruam kulit dan kemerahan
  • Pandangan kabur, gangguan pengecapan, tuli

Kontraindikasi
Hindari penggunaan Lafen pada pasien yang memiliki indikasi:

  • Hipersensitif terhadap aspirin atau NSAID
  • Penyakit jantung iskemik
  • Gagal ginjal dan hati
  • Kehamilan dan laktasi

Interaksi Obat
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Lafen:
Lithium, digoxin, diuretik dan antihipertensi lainnya, kortikosteroid, antibakteri kuinolon, inhibitor CYP2C9, antikoagulan, antiplatelet, metotreksat, siklosporin, warfarin, antidiabetik, dan fenitoin.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Lafen ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Overdosis

  • Gejala overdosis Diclofenac antara lain lesu, tinitus, sakit kepala, mengantuk, mual, muntah, diare, pusing, nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, kejang-kejang; jarang terjadi: reaksi anafilaktoid, hipertensi, depresi pernapasan, gagal ginjal akut, koma.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional). Pertahankan jalan napas. Pemberian arang aktif dalam waktu 1 jam konsumsi atau lakukan bilas lambung. Dapat melakukan katarsik osmotik dalam waktu 4 jam setelah konsumsi.