Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Obat Gangguan Tulang, Otot dan Sendi

Kolton

Klikdokter, 17 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kolton di gunakan untuk mengatasi dan mengobati asam urat dan mencegah terjadinya atau melarutkan kembali endapan garam urat.

Pengertian

Kolton adalah obat yang di produksi Pharos dan memiliki kandungan Allopurinol. Kolton di gunakan untuk mengatasi dan mengobati asam urat dan mencegah terjadinya atau melarutkan kembali endapan garam urat. Kolton bekerja dengan menghambat enzim xantahunine oksidase, sehingga mengurangi pembentukan asam urat. Kolton bekerja pada katabolisme purin, mengurangi produksi asam urat tanpa mengganggu biosintesis purin vital.

Keterangan

  • Golongan:Obat Keras
  • Kelas Terapi: Preparat Hiperurisemia & Gout
  • Kandungan: Allopurinol 100mg; Allopurinol 300mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Dus, 5 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Pharos
  • Harga Kolton 100 mg: Rp. 15.000 - Rp. 26.000/ Strip
  • Harga Kolton 300 mg: Rp. 35.000 - Rp. 60.000/ Strip

Kegunaan

Kolton di gunakan untuk mengatasi dan mengobati asam urat dan mencegah terjadinya atau melarutkan kembali endapan garam urat.

Dosis & Cara Penggunaan

Kolton merupakan golongan obat keras. Obat ini memerlukan resep dokter untuk pembelian serta penggunaannya.

  • Dosis awal: di berikan dosis 100-300 mg/hari,
  • Dosis pemeliharaan: di berikan dosis 200-600 mg/hari. Maksimal: 300 mg/hari. Jika perlu dosis maksimal 900 mg/hari dapat diberikan.
  • Kondisi ringan:di berikan dosis 2-10 mg/kg berat badan/hari.
  • Kondisi sedang: di berikan dosis 300-600 mg.
  • Kondisi berat: di berikan dosis 700-900 mg/hari.
  • Anak: di berikan dosis 10-20 mg/kg berat badan/hari atau 100-400 mg/hari.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Kolton yang mungkin terjadi adalah:

  • Ruam kulit
  • Demam dan menggigil
  • Limfadenopati/penyakit pada kelenjar getah bening (kelenjar limfe) berupa kelainan dalam ukuran,jumlah, dan kepadatan.
  • Eosinofilia/tingginya jumlah eosinofil di dalam plasma darah
  • Diare
  • Sakit kepala
  • Vertigo
  • Gangguan penglihatan

Overdosis

  • Gejala: Mual, muntah, diare, pusing.
  • Penatalaksanaan: Perawatan suportif umum. Pertahankan diuresis optimal melalui hidrasi yang memadai untuk memfasilitasi pengeluaran obat dari dalam tubuh. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

Tidak boleh di gunakan pada pasien HLA-B (sistem kekebalan tubuh membedakan protein tubuh sendiri dari protein yang dibuat oleh penjajah asing seperti virus dan bakteri ) 58: 01-positif.

Interaksi Obat

  • Dapat menghambat metabolisme mercaptopurine dan azathioprine,kurangi dosis mercaptopurine dan azathioprine bila diberikan dengan allopurinol.
  • Dapat meningkatkan efek warfarin dan antikoagulan kumarin lainnya.
  • Peningkatan ekskresi oksipurinol (metabolit) dengan salisilat atau agen urikosurik.
  • Peningkatan toksisitas jika di berikan bersamaan dengan diuretik thiazide, beberapa antibakteri,antineoplastik lain, siklosporin, beberapa antidiabetik sulfonilurea, teofilin, dan vidarabin.

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Kolton ke dalam Kategori C:

Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.