Obat Kulit

Kanesol

Klikdokter, 20 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Kanesol digunakan untuk mengobati kondisi kulit yang terinfeksi jamur.

Pengertian

Kanesol adalah obat yang mengandung Miconazole Nitrate diproduksi oleh Bernofarm. Kanesol digunakan untuk mengatasi infeksi jamur yang menyerang bagian-bagian tubuh, seperti vagina, mulut, dan kulit. Miconazole bekerja dengan cara membunuh dan menghentikan pertumbuhan jamur. Gejala infeksi jamur umumnya meliputi rasa gatal, kemerahan, dan rasa perih pada bagian yang terinfeksi. Jika terjadi di mulut, penderita akan merasa tidak nyaman saat makan atau minum dan muncul bintik-bintik putih di dalam mulut. Dan jika infeksi jamur menyerang vagina, bisa menyebabkan keputihan atau cairan putih kental dan rasa gatal atau perih.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Topikal Antiinfeksi
  • Kandungan: Miconazole Nitrate 2%
  • Bentuk: Krim
  • Satuan Penjualan: Tube
  • Kemasan: Box, Tube @ 5 Gram
  • Farmasi: Bernofarm.

Kegunaan

Kanesol digunakan untuk mengobati kondisi kulit yang terinfeksi jamur.

Dosis & Cara Penggunaan

Kanesol merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Kanesol juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu.

Aturan penggunaan Kanesol: oleskan Kanesol secukupnya pada bagian kulit yang terinfeksi sebanyak 2 sampai 3 kali sehari. Atau sesuai anjuran dokter.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 15-30°C, lindungi dari panas, cahaya dan kelembapan.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Kanesol adalah iritasi, terbakar, gatal-gatal, dan ruam kulit.

Kontraindikasi:
Hindari penggunaan Miconazole pada pasien yang hipersensitivitas atau alergi terhadap Miconazole Nitrate.

Interaksi obat:
Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Kanesol Krim:
Antibiotik seperti eritromisin dan tetrasiklin, kalsium dosis tinggi, obat psikotropik termasuk litium dan simpatomimetik, kuinidin, antagonis Ca, terutama verapamil; amiodaron, spironolakton dan triamteren, diuretik tiazid, kortikosteroid dan amfoterisin B; kolestiramin, kolestipol, antasid dan neomisin.

Overdosis:
Gejala overdosis Miconazole topikal (dioleskan di kulit) adalah timbulnya iritasi kulit. Jika terjadi overdosis, maka lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga medis). Jika tertelan secara tidak sengaja, pertimbangkan metode pengosongan lambung yang tepat jika perlu.