Obat Antibiotik

Kalbutol

Klikdokter, 21 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Kalbutol diindikasikan untuk mengobati infeksi tuberculosis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Pengertian

Kalbutol merupakan obat anti tuberculosis yang di produksi oleh Hexpharm. Obat ini mengandung Ethambutol yang diindikasikan untuk mengobati tuberkulosis sistemik. Etambutol merupakan obat antimycobacterial yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) terhadap bakteri yang rentan. Bekerja dengan menghambat sintesis metabolit bakteri sehingga menghambat metabolisme dan multiplikasi sel.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Agen Anti Tuberculosis
  • Kandungan: Ethambutol 500 mg
  • Bentuk: Kaplet Salut Selaput
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Kaplet Salut Selaput
  • Farmasi: Kalbe Farma

Kegunaan

Kalbutol diindikasikan untuk mengobati infeksi tuberculosis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Dosis & Cara Penggunaan

Kalbutol termasuk dalam golongan obat keras, penggunaannya harus berdasarkan resep dokter. Aturan penggunaan Kalbutol secara umum adalah:

  1. Dewasa
    Dalam kombinasi dengan antituberkulosis lain (misalnya: Isoniazid, pirazinamid, rifampisin), untuk profilaksis dan pengobatan primer: 15 mg / kg, 1 kali sehari.
  2. Untuk perawatan ulang
    25 mg/kg berat badan, diminum 1 kali sehari selama 60 hari. Kemudian dapat diberikan dosis 15 mg/kg berat badan, diminum 1 kali sehari. Dosis Maksimal yang disarankan: 1,6 g setiap hari (berapapun berat badannya).
  3. Anak
    Dalam kombinasi dengan antituberkulosis lainnya (misalnya: Isoniazid, pirazinamid, rifampisin), untuk profilaksis: 15 mg / kg berat badan, diminum 1 kali sehari.
  4. Untuk pengobatan primer dan perawatan ulang: 25 mg / kg berat badan, diminum 1 kali sehari selama 60 hari. Kemudian diberikan dosis 15 mg / kg berat badan, diminum 1 kali sehari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Gangguan visual (misalnya: kebutaan warna dan kebutaan ireversibel).
  • Gangguan sistem darah dan limfatik: Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal), eosinofilia (jumlah eosinofil lebih tinggi dari normal), leukopenia (jumlah leukosit kurang dari normal), neutropenia (jumlah neutorfil dalam darah kurang dari normal).
  • Gangguan gastrointestinal: Mual, muntah, sakit perut, gangguan pencernaan.
  • Gangguan umum dan kondisi tempat administrasi: Badan lemas, demam.
  • Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Gout akut/ asam urat akut
  • Gangguan sistem saraf: Sakit kepala, pusing, neuropati perifer.
  • Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas (kerusakan hati yang disebabkan oleh zat kimia).

Overdosis
Penggunaan Ethambutol yang melebihi dosis dapat menyebabkan gejala gangguan penglihatan, sakit kepala, pusing, halusinasi, gangguan gastrointestinal, demam.

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensitif terhadap ethambutol, tidak boleh diberikan pada neuritis optik ( gangguan penglihatan akibat peradangan pada saraf mata) dan retrobulbar, tidak boleh diberikan pada pasien yang tidak sadarkan diri.

Interaksi Obat
Pengurangan paparan jika diberikan bersamaan dengan hidroksida.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Kalbutol ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.