Obat Antinyeri

Kaditic

apt. Annas Reza, S.Farm, 01 Feb 2023

Ditinjau Oleh apt. Yulia Hakimatun Adilah, S.Farm

Kaditic yang mengandung kalium diklofenak ini digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan. Bagaimana aturan pakai obat ini?

Kaditic

Kaditic

Golongan

Obat Keras

Kategori Obat

Analgetik

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan Anak 

Bentuk Obat

Kapsul 

Kaditic untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Kategori C: Sebelum usia kehamilan 30 minggu

Kategori D: Dimulai pada usia kehamilan 30 minggu)

Peringatan Kehamilan: Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar daripada potensi risiko terhadap janin. Informasikan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat hamil.

Peringatan Menyusui: Obat ini dapat diserap ke dalam ASI. Informasikan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.

Pengertian Kaditic

Kaditic adalah obat berbentuk kapsul lepas lambat dari produsen Ifars yang memiliki kandungan kalium diklofenak

Obat Kaditic umumnya digunakan untuk membantu mengurangi nyeri, gangguan inflamasi (peradangan), dismenore (nyeri perut saat haid), serta nyeri ringan sampai sedang pascaoperasi, khususnya yang disertai peradangan. 

Obat Kaditic juga digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada penderita arthritis (radang sendi), rheumatoid arthritis (rematik), osteoarthritis (sendi terasa nyeri), sakit gigi, migrain akut, asam urat, serta nyeri akibat batu ginjal dan batu empedu. 

Kaditic bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase sehingga menurunkan produksi prostaglandin. Prostaglandin adalah zat di dalam tubuh yang menyebabkan inflamasi (peradangan), demam, dan nyeri. Dengan begitu, gejala radang, seperti nyeri atau bengkak, bisa mereda.

Untuk mengetahui Kaditic obat apa dan bagaimana penggunaannya, simak informasi di bawah ini.

Artikel Lainnya: Posisi Tidur yang Nyaman untuk Mengurangi Nyeri Haid 

Keterangan 

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: obat antiinflamasi nonsteroid
  • Kandungan Kaditic: kalium diklofenak 25 mg, kalium diklofenak 50 mg
  • Kemasan: blister @20 kapsul lepas lambat
  • Farmasi: Ifars
  • Harga Kaditic: Rp5.500–Rp7.900 per blister

Kegunaan Kaditic

Manfaat Kaditic adalah untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang.

Dosis dan Aturan Pakai Kaditic

Kaditic adalah salah satu obat yang termasuk golongan obat keras sehingga hanya bisa didapatkan dan digunakan berdasarkan resep dokter.

  • Tujuan: mengatasi nyeri akut ringan sampai sedang, nyeri haid, osteoarthritis, rheumatoid arthritis

Bentuk: tablet

  • Dewasa: Dosis Kaditic 50 mg 2–3 kali pemberian
  • Anak-anak >14 tahun: Dosis 25 mg 3 kali sehari, 50 mg 2 kali pemberian.
  • Tujuan: mengatasi migrain akut

Bentuk: tablet

  • Dewasa: Dosis pemberian awal dosis Kaditic 50 mg. Dosis lanjutan tambahkan 50 mg, konsumsi obat 50 mg tiap 4–6 jam. Dosis maksimal 200 mg per hari.

Cara Menggunakan Kaditic

  • Gunakan obat Kaditic sesuai dengan anjuran dokter dan informasi yang ada dalam label kemasan obat
  • Jangan melebihkan dan mengurangi dosis yang dianjurkan agar tidak menghilangkan efektivitas obat atau meningkatkan efek samping obat
  • Obat Kaditic tablet dapat diminum baik sebelum ataupun sesudah makan. Jika kamu memilki riwayat penyakit saluran cerna, sebaiknya obat dikonsumsi setelah makan
  • Minum Kaditic tablet di waktu yang sama setiap harinya agar kamu tidak lupa mengonsumsi obat. Jika kamu melewatkan satu dosis, segera minum ketika teringat. Jika jarak dengan waktu minum berikutnya sudah dekat, lupakan dosis yang terlewat

Artikel Lainnya: 7 Penyebab Nyeri Haid Berlebihan, Awas Penyakit Berbahaya! 

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu 20–25 derajat Celcius, di tempat kering dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung, serta jauh dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping Kaditic

Efek samping penggunaan Kaditic yang mungkin terjadi adalah:

  • Mual, muntah
  • Diare, sembelit
  • Pencernaan yang terganggu
  • Perut kembung
  • Sakit perut
  • Sakit kepala, pusing
  • Ruam
  • Pruritus (gatal seluruh tubuh)

Overdosis

Gejala yang mungkin muncul saat kamu berlebih mengonsumsi obat ini: kelesuan, tinnitus (telinga berdenging), sakit kepala, mengantuk, mual, muntah, diare, pusing, nyeri ulu hati, pendarahan saluran cerna, kejang; jarang: reaksi anafilaktoid, hipertensi, depresi pernapasan, gagal ginjal akut, koma.

Penatalaksanaan: pengobatan simtomatik dan suportif. Pertahankan jalan napas yang bersih. Pemberian arang aktif dalam waktu 1 jam setelah menelan atau melakukan bilas lambung. Dapat dilakukan katarsis osmotik dalam 4 jam setelah terjadi overdosis.

Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan obat Kaditic pada pasien dengan kondisi:

  • Diketahui hipersensitif terhadap diklofenak atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya
  • Mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, antiplatelet, antikoagulan secara bersamaan
  • Gangguan hati atau ginjal berat
  • Kehamilan (trimester ketiga)

Interaksi Obat Kaditic dengan Obat Lain

Beberapa obat bisa berinteraksi dengan kalium diklofenak dan menyebabkan berbagai macam reaksi pada obat. Berikut ini efek obat yang bisa berinteraksi.

  • Meningkatkan risiko ulserasi gastrointestinal, perforasi, atau perdarahan jika digunakan bersamaan dengan kortikosteroid lain, SSRI
  • Meningkatkan risiko efek samping terkait penyakit jantung jika digunakan bersamaan dengan glikosida jantung
  • Meningkatkan risiko hiperkalemia dan toksisitas ginjal jika digunakan bersamaan dengan inhibitor ACE, diuretik, ciclosporin, tacrolimus
  • Meningkatkan risiko toksisitas hematologis jika digunakan bersamaan dengan AZT
  • Meningkatkan kadar dan risiko toksisitas jika digunakan bersamaan dengan digoxin, lithium, methotrexate, pemetrexed, phenytoin
  • Efek menurun jika digunakan bersamaan dengan colestipol, cholestyramine
  • Mengurangi efek mifepristone
  • Meningkatkan konsentrasi plasma puncak jika digunakan bersamaan dengan penghambat CYP2C9 misalnya: voriconazol

Peringatan dan Perhatian 

  • Informasikan dokter jika kamu memiliki rencana menjalani operasi jantung
  • Informasikan dokter jika kamu memiliki riwayat:
  • Asma
  • Penyakit jantung
  • Hipertensi
  • Gangguan pembekuan darah
  • Gangguan saluran pencernaan
  • Stroke
  • Penyakit ginjal
  • Informasikan dokter tentang obat-obatan apa saja yang sedang kamu konsumsi saat ini, baik obat resep ataupun nonresep, obat suplemen, maupun herbal
  • Informasikan dokter jika kamu kecanduan alkohol
  • Informasikan dokter jika kamu dalam keadaan hamil dan menyusui atau sedang dalam program kehamilan. Hindari penggunaan kalium diklofenak pada trimester ketiga kehamilan
  • Segera konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping serius setelah menggunakan obat Kaditic

Artikel Lainnya: Penyebab Nyeri Kronis dan Cara Mengatasinya 

Kategori Kehamilan

Kaditic termasuk obat kategori C untuk ibu hamil dengan usia kehamilan di bawah 30 minggu. 

Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.

Sementara, obat Kaditic tergolong kategori D bagi ibu hamil yang berusia lebih dari 30 minggu.

Artinya, ada bukti positif risiko terhadap janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dan obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

Peringatan Kehamilan

Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar daripada potensi risiko terhadap janin. Informasikan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat hamil.

Peringatan Menyusui

Obat ini dapat diserap ke dalam ASI. Informasikan dokter jika kamu akan mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.

Penyakit Terkait 

  • Dismenore
  • Rheumatoid arthritis (rematik)
  • Osteoarthritis (sendi terasa nyeri)
  • sakit gigi
  • Migrain akut
  • Asam urat
  • Nyeri karena batu ginjal dan batu empedu

Rekomendasi Obat Sejenis Kaditic

Punya pertanyaan seputar kesehatan? Yuk, manfaatkan fitur Tanya Dokter dari KlikDokter untuk konsultasi langsung dengan dokter. Ingat untuk selalu #JagaSehatmu, ya.

[ANS/NM]