Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Obat Asma dan Gangguan Pernapasan

Intifen

Klikdokter, 19 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Intifen mengandung Cetirizine yang merupakan Obat untuk meredakan gejala alergi seperti mata berair, hidung meler, mata atau hidung gatal.

Pengertian

Intifen mengandung Ketotifen yang digunakan untuk meredakan gejala alergi seperti mata berair, hidung meler, mata atau hidung gatal, bersin, dan gatal-gatal. Selain itu, Intifen juga digunakan sebagai pencegah asma. Intifen bekerja dengan menghalangi zat alami tertentu (histamin) yang menimbulkan reaksi alergi. Intifen hanya digunakan untuk mengatasi gejala alergi bukan untuk mengobati penyebabnya. Hindari penggunaan Intifen pada ibu hamil dan menyusui.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antialergi
  • Kandungan: Ketotifen Fumarate 1 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Tablet
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Interbat
  • Harga: Rp 45.000 - Rp 65.000 / Strip.

Kegunaan

Intifen digunakan untuk mengatasi alergi dan asma.

Dosis & Cara Penggunaan

Intifen merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan intifen juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu. Aturan penggunaan Intifen secara umum adalah:

  • Rhinitis alergi
    Dewasa dan anak-anak: 1 mg, 2 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 mg, 2 kali sehari, jika dibutuhkan.
  • Asma
    Dewasa dan anak-anak: 1 mg, 2 kali sehari, dikonsumsi saat pagi dan malam hari.
    Anak-anak (usia 6-3 tahun) : 0.05 mg/kgBB, 2 kali sehari, dikonsumsi saat pagi dan malam hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Mual dan Muntah
  • Mulut kering
  • Cystitis (peradangan kandung kemih)
  • Mengantuk.

Overdosis
Penggunaan Ketotifen yang melebihi dosis dapat menimbulkan gejala mengantuk, kebingungan, nistagmus, dispnea, bradikardia atau takikardia, disorientasi, sakit kepala, hipotensi, koma reversibel; hipereksitabilitas atau kejang (anak).

Kontraindikasi
Hindari pemberian pada pasien dengan kondisi gangguan hati, ginjal, usus halus dan prostat, glaukoma (kerusakan saraf mata akibat meningkatnya tekanan pada bola mata), epilepsi (kondisi yang dapat menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang), dan porfiria (Kelainan genetik).

Interaksi Obat

  • Jika dikonsumsi bersama obat DM maka dapat mengurangi jumlah trombosit
  • Jika dikonsumsi bersama obat penenang dapat meningkatkan efeknya.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Intifen ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Perhatian Menyusui
Ketotifen terdistribusi ke dalam ASI.