Obat Hipertensi

Internolol

Klikdokter, 16 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Internolol adalah obat dengan zat aktif yang berguna untuk mengobati tekanan darah tinggi, serta membantu mengobati nyeri dada.

Pengertian

Internolol adalah sediaan obat yang mengandung zat aktif Atenolol yang berguna untuk mengobati tekanan darah tinggi. Penggunan Internolol dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi membantu mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah ginjal. Internolol juga digunakan untuk membantu mengobati nyeri dada (angina). Internolol bekerja dengan memblokir reseptor β1-adrenergik dalam tubuh, sehingga menurunkan denyut jantung, tekanan darah dan ketegangan pada jantung. Hindari penggunaan Internolol pada ibu hamil dan menyusui. 

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas terapi: Antiangina
  • Kandungan: Atenolol 50 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 3 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Interbat.

Kegunaan

Internolol digunakan untuk mengatasi hipertensi dan angina.

Dosis & Cara Penggunaan

Internolol merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian dan penggunaannya harus berdasarkan resep Dokter. Aturan penggunaan Internolol secara umum adalah:

  • Hipertensi
    Dosis 25-100 mg sekali sehari. Masa pengobatan harus dilakukan setidaknya selama 1-2 minggu.
  • Angina
    Dosis 50-100 mg per hari, sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi beberapa jadwal konsumsi. Dosis maksimal adalah 200 mg per hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul adalah:

  • Hipotensi 
  • Bradikardia (Denyut jantung lebih lambat dari normal)
  • Mual dan Muntah
  • Mengantuk
  • Lemas
  • Pusing
  • Vertigo (Pusing hingga merasa sekeliling berputar)
  • Diare
  • Depresi.

Overdosis
Gejala overdosis Atenolol antara lain bradikardia, hipotensi, bronkospasme, dan gagal jantung akut; hipoglikemia, gangguan konduksi, penurunan kontraktilitas jantung, penyumbatan jantung, syok, dan henti jantung juga dapat terjadi.

Kontraindikasi
Hindari pemberian pada pasien dengan kondisi riwayat syok kardiogenik (Jantung tidak mampu memenuhi pasokan darah yangd dibutuhkan tubuh), edema paru (kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru), dan brakikardia (denyuk jantung lebih lambat).

Interaksi Obat

  • Jika dikonsumsi bersama NSAID maka efek Internolol berkurang
  • Jika dikonsumsi bersama antagonis kalsium dan metildopa maka dapat meningkatkan efek antihipertensi
  • Jika dikonsumsi bersama amiodarone atau digoxin maka dapat meningkatkan efek brakikardia (denyuk jantung lebih lambat).

Kategori kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Internolol ke dalam Kategori D:
Ada bukti positif risiko pada janin manusia, tetapi manfaat obat jika digunakan pada wanita hamil dapat diterima meskipun ada risiko (misalnya, jika obat tersebut diperlukan dalam situasi yang mengancam jiwa atau untuk penyakit serius dimana obat-obatan yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).