Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
Obat Asma dan Gangguan Pernapasan

Innovair

Klikdokter, 15 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Innovair berbentuk larutan obat hirup bertekanan (inhalasi) yang mengandung Beklometason dipropionat dan Formoterol fumarat

Pengertian

Innovair adalah obat yang memiliki kandungan Beklometason dipropionat tergolong dalam obat kortikosteroid, berfungsi sebagai anti radang (antiinflamasi) yang mampu mengurangi pembengkakan dan iritasi pada alveolus (lubang–lubang kecil pada bronkiolus) dan Formoterol fumarat bekerja panjang sebagai bronkodilator yang mereleksasi otot-otot di saluran nafas dan memperluas saluran nafas, sehingga pertukaran udara (O2 dan CO2) mudah keluar-masuk ke dalam paru-paru. Innovair inhaler digunakan untuk meringankan gejala sesak nafas, mengi, dan batuk pada penderita asma, dan mencegah gejala asma dengan jalan membuka jalan nafas pada bronkus atau saluran nafas yang tersumbat sehingga efek yang diinginkanpun tercapai.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antiasma.
  • Kandungan: Beclomethasone dipropionate 100 mcg, formoterol fumarate dihydrate 6 mcg.
  • Bentuk: Inhaler.
  • Satuan Penjualan: Satuan.
  • Kemasan: Box @ 1 Kanister @ 120 Puff + 1 Spacer.
  • Farmasi: PT Chiesi Fharmaceutici/Tunggal Idaman Abdi.

Kegunaan

Innovair digunakan untuk meringankan gejala sesak nafas, mengi, dan batuk pada penderita asma, dan mencegah gejala asma dengan jalan membuka jalan nafas pada bronkus atau saluran nafas yang tersumbat sehingga efek yang diinginkanpun tercapai.

Dosis & Cara Penggunaan

Innovair merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Innovair inhaler juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu. Aturan penggunaan Innovair secara umum:

  • Dewasa ≥18 tahun: 2 x Sehari 1 atau 2 inhalasi.
  • Dosis harian maksimal: 4 inhalasi.

Cara Penggunaan:
Obat dilepaskan dengan cara menekan tombol bagian atas pada Innovair, kemudian dihirup melalui mulut sehingga obat dapat langsung dilepaskan ke paru-paru.

Cara Penyimpanan
Sebelum diberikan ke pasien: Simpan pada suhu 2-8 derajat Celcius.
Setelah obat digunakan: Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Innovair, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Suara serak
  • Nyeri tenggorokan
  • Kontraindikasi
  • Hipersensitif (Reaksi Alergi) terhadap kandungan Obat Beclomethasone dipropionate (Obat steroid) dan formoterol fumarate dihydrate.

Interaksi Obat

  • Pengaruh Formoterol (bronkodilator dalam pengelolaan Asma) dapat dikurangi dengan β-blocker.
  • Beta-adrenergik obat dapat meningkatkan efek Formoterol (Bronkodilator dalam pengelolaan asma). Quinidine (Obat golongan Antiaritmia),
    Disopiramid (Obat antiaritmia), Procainamide (Obat Antiaritmia), Antihistamin (Obat antialergi), Phenelzine (Obat antidepresan dan ansiolitik) dan
    Isocarboxazid (Obat antidepresan), Amitryptiline (Obat penyakit gangguan mental) dan Imipramine (Obat antidepresan).
  • Fenotiazin (obat antipsikotik) dapat menyebabkan beberapa perubahan dalam EKG, jejak hati dan juga dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung.
  • Levodopa (bagian dari biologi normal manusia, serta beberapa hewan dan tumbuhan), L-tiroksin (Bentuk hormon yang diproduksi), obat-obatan yang mengandung oksitosin (hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga mempermudah dalam membantu proses kelahiran) dan alkohol dapat menurunkan toleransi jantung untuk Formoterol (Bronkodilator dalam pengelolaan Asma).
  • MAOIs, termasuk obat dengan sifat atau sejenis misalnya, Furazolidone (agen antibakteri nitrofuran dan inhibitor monoamine oksidase) dan Prokarbazin (Obat kemoterapi) dapat menyebabkan kenaikan BP.
  • Digoxin (Obat untuk berbagai penyakit jantung) dapat menyebabkan penurunan tingkat K darah, Teofilin (Obat untuk penyakit pernafasan), Aminofilin (Obat untuk penyakit pernafasan) atau steroid dan diuretik (Naiknya laju urinasi) dapat menyebabkan penurunan tingkat K.
  • Beberapa anestesi dapat meningkatkan risiko irama jantung abnormal.