Obat Gangguan Pencernaan

Inhipraz

Klikdokter, 24 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Inhipraz digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit Maag kronis.

Pengertian

Inhipraz mengandung lansoprazole yang digunakan untuk membantu mengobati masalah perut dan kerongkongan tertentu, seperti naiknya asam lambung, nyeri pada ulu hati dan nyeri pada bagian perut terutama lambung. Inhipraz bekerja dengan mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi sehingga dapat mengurangi gejala seperti sakit maag, kesulitan menelan dan batuk terus-menerus. Inhipraz membantu menyembuhkan produksi berlebihan asam pada perut dan kerongkongan, membantu mencegah bisul dan dapat membantu mencegah kanker kerongkongan. Hindari penggunaan Inhipraz pada ibu hamil dan menyusui.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kategori: Obat Lambung
  • Kandungan: Lansoprazole 30 mg
  • Bentuk: Kapsul 
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Strip @ 10 tablet
  • Farmasi: Bernofarm.

Kegunaan

Inhipraz digunakan sebagai Obat untuk mengatasi penyakit Maag kronis.

Dosis & Cara Pemakaian

Inhipraz merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembelian nya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan inhipraz juga harus dikonsultasikan dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaan nya berbeda-beda setiap individu tergantung berat tidaknya penyakit yang diderita.

  1. Infeksi Helicobacter pylori:
    Dewasa: 30 mg dua kali sehari yang dikombinasikan dengan clarithromycin 500 mg dua kali sehari dan amoxicillin 1 gram dua kali sehari. Kombinasi lainnya adalah dengan clarithromycin 250 mg dua kali sehari dan metronidazole 400 mg dua kali sehari.
  2. Penyakit refluks gastro esofagus (GERD):
    • Dewasa: 15-30 mg setiap hari sekali diminum pada pagi hari selama 4-8 minggu. Untuk pemeliharaan kondisi, dapat diminum 15-30 mg sekali sehari sesuai dengan kebutuhan.
    • Anak-anak 1-11 tahun kurang dari 30 kg: 15 mg sekali sehari pada pagi hari, maksimal selama 12 minggu.
    • Anak-anak 1-11 tahun lebih dari 30 kg: 30 mg sekali sehari pada pagi hari, maksimal selama 12 minggu. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 30 mg dua kali sehari jika setelah 12 minggu gejala masih muncul.
    • Anak-anak 12-17 tahun: 15 mg sehari sekali selama 8 minggu.
  3. Dispepsia yang disebabkan oleh asam lambung:
    Dewasa: 15-30 mg sehari sekali, selama 2-4 minggu.
  4. Pencegahan ulkus akibat obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs):
    Dewasa: 15-20 mg sehari sekali dan diminum pada pagi hari.
  5. Radang esofagus erotif:
    • Dewasa: 30 mg sehari sekali selama 8 minggu. Jika belum sembuh, durasi pengobatan dapat ditambah hingga 8 minggu lagi. Untuk pemeliharaan kondisi, dapat meminum 15 mg sehari sekali.
    • Anak-anak 1-11 tahun kurang dari 30 kg: 15 mg sekali sehari pada pagi hari, maksimal selama 12 minggu.
    • Anak-anak 1-11 tahun lebih dari 30 kg: 30 mg sekali sehari pada pagi hari, maksimal selama 12 minggu. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 30 mg dua kali sehari jika setelah 12 minggu gejala masih muncul.
    • Anak-anak 12-17 tahun: 15 mg sehari sekali selama 8 minggu.
  6. Ulkus akibat OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid):
    Dewasa: 15-20 mg sehari sekali pada pagi hari selama 4-8 minggu.
  7. Sindrom Zollinger-Ellison:
    Dewasa: Dosis awal sebanyak 60 mg sehari pada pagi hari, kemudian dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 60 mg dua kali sehari.
  8. Tukak Lambung (Ulkus Peptikum):
    Dewasa: 30 mg sehari sekali pada pagi hari selama 4 minggu jika menderita gastritis, dan 8 minggu jika menderita ulkus duodenum.

Efek Samping

  1. Diare.
  2. Sakit perut, mual, kembung.
  3. Konstipasi.
  4. Sakit kepala atau pusing.
  5. Penurunan kadar zat besi dalam darah.


Kontraindikasi:

Hindari penggunakan pada pasien dengan kondisi:
Gangguan hati, hipomagnesemia (penurunan kadar magnesium dalam darah), osteoporosis (kepadatan tulang menurun), dan osteopenia (kerapuhan tulang).

Interaksi obat:

  • Peningkatan risiko hipomagnesemia (kadar magnesium turun dalam darah) jika dikonsumsi bersamaan dengan obat diuretik dan digoxin.
  • Lansoprazole dapat menurunkan konsentrasi plasma dari erlotinib, dasatinib, dan lapatinib.
  • Menurunkan bioavailabilitas dari itraconazole dan ketoconazole.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi plasma dari cilostazol dan methotrexate.
  • Antasida dan sukralfat dapat menurunkan bioavailabilitas dari lansoprazole.
  • Lansoprazole dapat menurunkan kinerja rilpivirin dan atanazavir, serta berpotensi fatal.


Kategori Kehamilan:

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Inhipraz ke dalam Kategori B:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).