Obat Alergi

Inflason

Klikdokter, 20 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Inflason digunakan untuk mengatasi peradangan sendi dan alergi. Bagaimana cara pakai Inflason? Apa saja kandungan di dalamnya? Simak di sini

Inflason

Inflason

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Kortikosteroid

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Bentuk obat

Kaplet

Inflason untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin. Akan tetapi, belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.

Kategori D untuk trimester pertama kehamilan: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia. 

Peringatan Menyusui: Kandungan dalam Inflason dapat terserap ke dalam ASI. Ibu menyusui wajib berkonsultasi kepada dokter sebelum menggunakan obat ini.

Pengertian

Inflason adalah obat sediaan kaplet yang mengandung prednisone. 

Zat aktif tersebut masuk dalam golongan kortikosteroid yang digunakan untuk mengurangi peradangan (antiinflamasi). 

Obat Inflason sendiri digunakan untuk mencegah pelepasan zat dalam tubuh yang menyebabkan peradangan. 

Selain itu, Inflason juga dipakai untuk mengatasi berbagai kondisi alergi. Ingat, penggunaan obat golongan kortikosteroid wajib sesuai anjuran dokter. 

Konsumsi yang melebihi dosis berisiko sebabkan pembengkakan wajah atau moon face.

Keterangan

  • Golongan: Obat keras
  • Kelas Terapi: Kortikosteroid
  • Kandungan: Prednisone 5 mg
  • Kemasan: Strip @10 kaplet
  • Farmasi: Berlico Mulia Farma
  • Harga Inflason: Rp2.800/strip

Artikel Lainnya: Redakan Radang Sendi dengan Olahraga Ini

Kegunaan

Manfaat Inflason adalah untuk mengatasi antialergi serta mengurangi peradangan, seperti rheumatoid arthritis.

Inflason juga digunakan untuk pengobatan kelainan darah, kelainan sistem kekebalan tubuh, serta gangguan paru dan juga pernapasan.

Dosis dan Aturan Pakai

Termasuk ke dalam golongan obat keras, penggunaan Inflason harus menggunakan resep dokter. Berikut aturan minumnya secara umum.

Tujuan: mengatasi alergi dan peradangan sendi

Bentuk: kaplet

  • Dosis awal 4 - 48 mg/hari dalam 1 - 4 dosis terbagi.
  • Dapat diberikan dalam dosis yang lebih besar sesuai kebutuhan.

Cara Menggunakan

  • Ikuti petunjuk dokter atau informasi pada kemasan obat. Jangan menambah atau juga mengurangi dosis sebelum konsultasi dengan dokter.
  • Konsumsi Inflason setelah makan untuk mencegah nyeri lambung. 
  • Sebaiknya, minum obat di waktu yang sama setiap harinya.
  • Jika Anda lupa, segera minum obat saat teringat bila jeda waktu dengan dosis berikutnya masih jauh. Jika sudah dekat, lupakan dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis dalam satu waktu.
  • Jangan berhenti mengonsumsi obat secara tiba-tiba jika sudah menjalani pengobatan 3 minggu lebih. Dokter umumnya akan menurunkan dosis bertahap demi mencegah gejala putus obat.

Cara Penyimpanan

Simpan obat Inflason pada suhu antara 20-25 derajat Celsius.

Artikel Lainnya: Penyebab Artritis yang Sering Diabaikan

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Inflason, antara lain:

  • insomnia
  • sakit kepala
  • peningkatan kerentanan dan keparahan infeksi
  • retensi Na dengan edema
  • peningkatan ekskresi K
  • peningkatan berat badan
  • peningkatan nafsu makan
  • berkurangnya toleransi glukosa
  • osteoporosis (terkait dosis)
  • penekanan imun
  • efek okular (misalnya katarak subkapsular, glaukoma, infeksi mata)
  • gangguan kejiwaan (misalnya depresi, euforia, insomnia, perubahan suasana hati, perubahan kepribadian)

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Inflason pada pasien yang memiliki indikasi:

  • infeksi jamur sistemik
  • bersamaan vaksin hidup atau hidup dilemahkan (pada pasien yang menerima dosis imunosupresif)

Interaksi Obat

Berikut adalah beberapa Interaksi obat yang umumnya terjadi saat penggunaan Inflason:

  • peningkatan risiko aritmia dengan glikosida atau digitalis
  • kehilangan penekan kortikosteroid yang diinduksi adrenal dengan aminoglutethimide
  • risiko hipokalemia dengan K-depleting agen (amfoterisin B dan diuretik)
  • dapat menurunkan tingkat serum isoniazid
  • peningkatan klirens dengan cholestyramine
  • risiko kejang dengan siklosporin
  • penurunan klirens dengan antibiotik macrolide
  • penurunan metabolisme dengan estrogen, termasuk kontrasepsi oral
  • peningkatan konsentrasi plasma jika digunakan dengan ketoconazole dan eritromisin
  • risiko efek pada saluran cerna dengan aspirin atau OAINs lainnya
  • dapat meningkatkan efek antikoagulan dari warfarin
  • dapat mengurangi efek terapi antidiabetik

Peringatan dan Perhatian

  • Hindari penggunaan Prednisone jika Anda alergi terhadap obat ini.
  • Informasikan dokter jika Anda memiliki riwayat: 
  • diabetes
  • katarak
  • hipertensi
  • glaukoma
  • tukak lambung
  • osteoporosis
  • epilepsi
  • penggumpalan darah
  • hipotiroid
  • myasthenia gravis
  • penyakit hati
  • gangguan ginjal
  • penyakit jantung
  • gangguan mental seperti depresi atau psikosis
  • Informasikan dokter jika setelah mengonsumsi obat ini Anda mengalami masalah pertumbuhan. Penggunaan Inflason prednisone dalam jangka panjang bisa menghambat pertumbuhan anak ataupun menyebabkan pengeroposan tulang.
  • Hindari melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan, seperti menyetir mobil, selama menjalani pengobatan dengan prednisone.
  • Sebaiknya Anda tidak berdekatan dengan orang yang sedang sakit atau terinfeksi bakteri atau virus seperti flu selama menggunakan obat ini. Prednison melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan risiko infeksi.

Artikel Lainnya: Perawatan Radang Sendi untuk Penderita Lupus

Kategori Kehamilan

Obat ini masuk dalam kategori C. Yang berarti, studi pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik, embriosidal, atau lainnya). 

Sementara itu, tidak ada studi terkontrol pada wanita; atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. 

Peringatan Kehamilan

Obat Inflason diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Konsultasikan dulu kepada dokter jika ibu harus mengonsumsi obat ini saat menyusui.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis

(HNS/AYU)

Terakhir Diperbaharui: 17/03/2022

Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm

Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm

Referensi:  

  • ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan. Inflason.
  • MIMS Indonesia. Diakses 2022. Prednisolone. 
  • Pusat Informasi Obat Nasional (PIONAS). Diakses 2022. Prednisolone.