Obat Batuk, Pilek, dan Flu

Ikadryl DMP

Klikdokter, 14 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Ikadryl DMP mengandung Dextromethropan, Diphenhydramine, Amonium klorida, Phenylephrine yang digunakan sebagai obat flu dan batuk.

Pengertian 

Ikadryl DMP adalah obat yang mengandung Dextromethropan, Diphenhydramine, Amonium klorida, Phenylephrine dan Natrium sitrat sebagai zat aktifnya. Kandungan Diphenhydramine dalam Ikadryl DMP merupakan anti alergi yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, demam dan flu. Gejala ini termasuk ruam, gatal, mata berair, mata, hidung dan tenggorokan gatal, batuk, pilek dan bersin. Dextromethropan yang digunakan sebagai obat batuk yang bekerja dengan menekan dorongan untuk batuk sehingga frekuensi batuk menjadi berkurang, sehingga Ikadryl DMP digunakan untuk membantu mengatasi batuk yang disebabkan baik oleh alerg maupun flu. Ikadryl DMP tidak dapat digunakan untuk membantu mengobati asma.

Keterangan

  • Golongan: Obat Bebas Terbatas
  • Kelas Terapi: Obat batuk dan pilek
  • Kandungan: Diphenhydramine hydrochloride 10 mg, Dextromethorphan hydrobromide 15 mg, Guaifenesin 100 mg, Phenylephrine hydrochloride 15 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 25 Catch cover @ 1 strip @ 4 tablet
  • Farmasi: Ikapharmindo Putramas
  • Harga: Rp 5.000 - Rp 10.000 / Strip

Kegunaan

Ikadryl DMP digunakan sebagai obat flu dan batuk.

Dosis & Cara Pengguaan

Aturan penggunaan Ikadryl DMP:

  • Dewasa: 1 tablet, 3 kali sehari.
  • Anak usia 6-12 tahun: 1/2 tablet, 3 kali sehari.
  • Atau sesuai petunjuk dokter.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi selama pengunaan Ikadryl DMP, antara lain mengantuk, gangguan saluran cerna dan penurunan nafsu makan.

Kontraindikasi
Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap salah satu komposisi dari Ikadryl DMP.

Kategori kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan ikadryl DMP ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.