Obat Alergi

Histaklor

Klikdokter, 12 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Histaklor digunakan dalam pengobatan pada kondisi alergi.

Pengertian

Histaklor adalah obat alergi yang diproduksi oleh PT. Graha Farma. Histaklor mengandung zat aktif Dexchlorpheniramine maleat yang bermanfaat dalam pengobatan pada kondisi alergi, seperti gatal-gatal karena alergi, pilek karena perubahan iklim, eksim karena alergi, radang kulit karena alergi dan alergi terhadap obat-obatan. Histaklor bekerja dengan cara menekan pusat batuk.

Keterangan

  • Golongan: Obat Bebas Terbatas
  • Kelas Terapi: Antialergi 
  • Kandungan: Dexchlorpheniramine maleat 2 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Strip
  • Kemasan: Dus, 10 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: PT. Graha Farma
  • Harga: Rp. 2.400 - Rp. 15.000/ Strip

Kegunaan

Histaklor digunakan untuk meredakan kondisi alergi.

Dosis & Cara Penggunaan

Cara Penggunaan Histaklor adalah sebagai berikut:

  • Dosis dewasa: 1 tablet diberikan setiap 4-6 jam. Maksimal: 12 tablet / hari.
  • Dosis anak usia 6-12 tahun: ½ tablet diberikan setiap 4-6 jam. Maksimal: 6 tablet/ hari.
  • Dosis anak usia 2-5 tahun: ¼ tablet diberikan setiap 4-6 jam. Maksimal: 3 tablet/ hari.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 25 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Histaklor yang mungkin terjadi adalah:

  • Urtikaria (gatal biduran)
  • Ruam
  • Syok anafilaksis (reaksi alergi berat)
  • Fotosensitifitas (reaksi tubuh yang terlalu berlebihan terhadap paparan sinar ultraviolet)
  • Keringat berlebihan
  • Menggigil
  • Kekeringan pada mulut, hidung dan tenggorokan

Overdosis

  • Gejala: gangguan irama jantung, kolaps jantung, sianosis, penurunan kewaspadaan mental; eksitasi paradoks dari sistem saraf pusat (anak-anak), halusinasi, insomnia, gemetar; penglihatan kabur, pusing, hipotensi, mulut kering, pupil mata melebar, gejala gangguan saluran pencernaan, dan hipertermia.
  • Penatalaksanaan: Pengobatan simtomatik dan suportif. Penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi
Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:

  • Glaukoma sudut sempit
  • Tukak lambung
  • Obstruksi piloro duodenal
  • Hipertrofi prostat
  • Obstruksi struktural kandung kencing
  • Penyakit kardiovaskuler
  • Kenaikan tekanan intraokuler mata dan hipertiroidisme.

Interaksi Obat

  • Penggunaan Histaklor dengan alkohol dan depresan SSP (barbiturate, opioid analgesics, hipnotik, sedatif, tranquilizers) dapat meningkatkan efek adiktif.
  • Penggunaan Histaklor dengan MAO inhibitors dapat memperpanjang dan mengintensifkan efek antikolinergik (pengeringan) antihistamin.

Kategori Kehamilan
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Histaklor kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut:
Studi pada reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko janin, tetapi tidak ada studi terkontrol pada wanita hamil atau studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk (selain penurunan kesuburan) yang tidak dikonfirmasi dalam studi terkontrol pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trimester berikutnya).

Perhatian Menyusui
Tidak diketahui apakah Histaklor terserap kedalam ASI. Histaklor tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.