Obat Antiinflamasi

Hercum

Klikdokter, 19 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Hercum digunakan untuk mengatasi peradangan pada kulit yang responsif terhadap kortikosteroid.

Pengertian

Hercum adalah obat topikal berbentuk krim yang diproduksi oleh Pharos Indonesia. Hercum mengandung zat aktif Clobetasol propionate yang digunakan untuk mengatasi peradangan pada kulit (dermatosis) yang responsif terhadap kortikosteroid. Hercum bekerja dengan cara menurunkan respons tubuh terhadap peradangan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Kortikosteroid Topikal
  • Kandungan: Clobetasol propionate 0.5 mg/ gram
  • Bentuk: Krim
  • Satuan penjualan: Tube
  • Kemasan: Box, Tube @ 10 gram
  • Farmasi: Pharos Indonesia

Kegunaan

Hercum digunakan untuk mengatasi peradangan pada kulit yang responsif terhadap kortikosteroid.

Dosis & Cara Penggunaan

Hercum termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep dokter.

Oleskan Hercum krim pada daerah kulit yang mengalami peradangan sebanyak 1-2 kali sehari, dosis dapat dikurangi jika perlu. Dosis maksimal: 50 g seminggu. Durasi terapi maksimal: 4 minggu.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25°C, jangan disimpan di lemari pendingin.

Efek Samping

Efek samping penggunaan Hercum yang mungkin terjadi adalah:

  • Sensasi terbakar dan menyengat
  • Iritasi, gatal, kering
  • Nyeri tekan
  • Pustula

Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi:

  • Lesi kulit akibat bakteri, jamur atau virus
  • Jerawat, dan psoriasis plak
  • Anak-anak usia <1 tahun

Interaksi Obat

  • Peningkatan pajanan sistemik dengan penghambat enzim CYP3A4 (misalnya: Itraconazole, ritonavir).
  • Dapat mengurangi efek antineoplastik aldesleukin.
  • Dapat mempotensiasi efek hiperglikemik dari ceritinib.
  • Dapat mengurangi efek terapi kortikorelin dan hyaluronidase.
  • Dapat meningkatkan efek merugikan / toksik dari deferasinox.

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Hercum ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.