Obat Antivirus

Heplav

Klikdokter, 12 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Heplav adalah obat untuk penyakit hepatitis B kronis.

Pengertian

Heplav adalah obat untuk penyakit hepatitis B kronis. Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Hati di dalam tubuh kita merupakan organ penting yang berfungsi untuk menetralisir racun dalam tubuh, mengatur sirkulasi hormon, mengatur komposisi darah yang mengandung lemak, gula, protein, dan zat lain. Hati juga membuat cairan empedu, zat yang membantu pencernaan lemak.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Antivirus
  • Kandungan: Lamivudin 100 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan Penjualan: Botol
  • Kemasan: Botol @ 60 Tablet
  • Farmasi: Kimia Farma
  • Harga: Rp 6.500 - Rp 10.000 / Tablet.

Kegunaan

Heplav merupakan obat yang digunakan untuk penyakit hepatitis B kronis.

Dosis & Cara Penggunaan

Heplav merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Aturan penggunaan Heplav umumya:

Diminum 1 kali sehari 1 tablet. Heplav dapat diberikan sebelum atau sesudah makan.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20-25 derajat Celcius.

Efek Samping

Semua Obat pasti memiliki efek samping, namun tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut. Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Heplav antara lain mual dan muntah.

Bila efek samping menetap bahkan memburuk, segera hentikan penggunaan Heplav dan konsultasikan ke Dokter.

Overdosis
Pemberian dosis Lamivudin yang sangat tinggi pada penelitian hewan tidak menunjukkan adanya kerusakan organ. Tidak ada gejala atau tanda yang spesifik yang dapat diidentifikasi setelah overdosis. Jika terjadi overdosis, pasien harus terus dipantau dan diberikan terapi suportif (oleh tenaga medis).

Kontraindikasi
Sebaiknya tidak digunakan pada pasien yang memiliki riwayat Hipersensitif terhadap salah satu komponen Heplav, Ibu menyusui.

Interaksi Obat

  • Ekskresi ginjal menurun dengan trimetoprim dosis tinggi.
  • Anemia berat dapat terjadi bila digunakan bersamaan dengan AZT.
  • Kegagalan pengobatan dan munculnya resistansi dapat terjadi dari rejimen lamivudine dan tenofovir tiga kali sehari sekali pakai, baik dengan abacavir atau didanosine.
  • Dapat memusuhi aksi antivirus zalcitabine. Dapat meningkatkan efek buruk emtricitabine.

Kategori Kehamilan
Keamanan kehamilan menurut FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) mengkategorikan Heplav ke dalam Kategori C dengan penjelasan sebagai berikut: 

Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.