Obat Antiinflamasi

Grasolon

Klikdokter, 18 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Grasolon digunakan untuk mengatasi kondisi alergi, mengatasi peradangan.

Pengertian

Grasolon adalah obat yang mengandung zat aktif Methylprednisolone berbentuk tablet yang diproduksi oleh Graha Farma. Grasolon digunakan untuk mengatasi kondisi alergi, mengatasi peradangan. Grasolon bekerja dengan cara menghentikan produksi zat-zat tertentu dalam tubuh yang bisa menyebabkan peradangan, nyeri, atau pembengkakan.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Hormon Kortikosteroid
  • Kandungan: Methylprednisolone 4 mg; Methylprednisolone 8 mg
  • Bentuk: Tablet
  • Satuan penjualan: Strip
  • Kemasan: Box, 5 Strip @ 10 Tablet
  • Farmasi: Graha Farma.

Kegunaan

Grasolon digunakan untuk mengatasi kondisi alergi, mengatasi peradangan.

Dosis & Cara Penggunaan

Grasolon termasuk dalam golongan Obat Keras, maka dari itu penggunaan obat ini harus dengan Anjuran dan Resep dokter.

  • Dewasa
    Dosis awal: diberikan dosis 4 – 80 mg/hari.
    Dosis pemeliharaan: 4 – 8 mg/hari. Maksimal: 16 mg/hari.
  • Anak:
    Dosis awal: diberikan dosis 0.8 – 1.1 mg/kg berat badan/hari. Maksimal: 8 mg/hari.
    Dosis pemeliharaan: 2 – 4 mg/hari.
  • Terapi pengganti:
    4 – 8 mg/hari pada penyakit Addison, sebagai tambahan pada keadaan stres dengan terapi mineralokortikoid, sampai dengan 16 mg/hari.

Cara Penyimpanan:
Simpan pada suhu 20-25°C.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi adalah:

  • Diabetes melitus laten
  • Supresi sitem imun
  • Edema
  • Gangguan saluran cerna
  • Hipertensi.

Kontraindikasi:

  • TBC, ulkus peptikum, infeksi jamur sistemik, herpes simpleks, diabetes melitus, varisela.
  • Hipersensitif (reaksi berlebihan) terhadap methyl prednisolone atau glukokortikoid lainnya.

Interaksi obat:

  • Risiko kejang dengan siklosporin.
  • Peningkatan risiko aritmia dengan glikosida atau digitalis.
  • Penurunan metabolisme dengan estrogen, termasuk kontrasepsi oral.
  • Meningkatkan metabolisme jika digunakan dengan rifampisin dan barbiturat.
  • Peningkatan konsentrasi plasma jika digunakan dengan ketoconazole dan eritromisin.
  • Risiko efek pada saluran cerna dengan aspirin atau OAINs lainnya.
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan dari warfarin
  • Dapat mengurangi efek terapi antidiabetik.
  • Kehilangan penekan kortikosteroid yang diinduksi adrenal dengan aminoglutethimide.
  • Risiko hipokalemia dengan K-depleting agen (amfoterisin B dan diuretik).
  • Penurunan klirens dengan antibiotik macrolide.
  • Dapat menurunkan tingkat serum isoniazid.
  • Peningkatan klirens dengan cholestyramine.

Kategori kehamilan:
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Grasolon ke dalam Kategori C:
Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.