Obat Gangguan Pencernaan

Gitas

Klikdokter, 07 Jan 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Gitas mengandung hyoscine butylbromide berfungsi untuk melemaskan otot polos seperti di otot polos.

Pengertian

Gitas adalah obat yang mengandung hyoscine butylbromide 20 mg/ml. Hyoscine butylbromide berfungsi untuk melemaskan otot polos, dapat digunakan untuk mengatasi keram perut, usus dan saluran kemih. Umumnya obat ini digunakan untuk mengatasi gejala iritasi usus besar, kondisi usus yang menyebabkan terjadinya kejang dan nyeri di usus, sakit perut, diare, dan perut kembung. Hyoscine bekerja dengan cara merelaksasikan otot yang berada di dinding perut, usus, saluran empedu dan saluran kemih. Otot polos merupakan otot yang bekerja tanpa disadari dan bekerja namun jika otot polos mengalami kejang maka dapat menyebabkan rasa sakit, hyoscine dapat menghentikan reaksi kejang pada otot polos dengan mencegah asetilkolin agar tidak bekerja pada otot. Jika asetilkolin dapat dicegah maka otot polos tersebut dapat mengurangi kontraksi otot sehingga otot dapat rileks dan mengurangi keram dan kejang.

Keterangan

  • Golongan: Obat Keras
  • Kelas Terapi: Anti Spasmotik
  • Kandungan: Hyoscine butylbromide 20 mg/mL
  • Bentuk: Injeksi
  • Satuan Penjualan: Ampul
  • Kemasan: Box, 5 Ampul @ 1 mL
  • Farmasi: Interbat.

Kegunaan

Gitas digunakan untuk melemaskan otot polos seperti di otot polos, kandung kemih, dapat digunakan untuk mengatasi keram perut, usus dan saluran kemih. Umumnya obat ini digunakan untuk mengatasi gejala iritasi usus besar, kondisi usus yang menyebabkan terjadinya kejang dan nyeri diusus, sakit perut, diare, dan perut kembung.

Dosis & Cara Penggunaan

Gitas merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras sehingga pada setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter. Selain itu, dosis penggunaan Gitas juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan, karena dosis penggunaannya berbeda-beda setiap individu. Penggunaan gitas sebaiknya dibantu dengan petugas medis. Dosis umum gitas adalah 10-20 mg diinjeksikan secara intramuskular (melalui otot), intravena (melalui vena), subkutan (dibawah kulit). Maksimal dosis perhari adalah 100 mg.

Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30 derajat Celcius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila menggunakan Gitas seperti hipotensi (tekanan darah lebih rendah daripada tekanan normal), takikardia (kecepatan ritme jantung lebih cepat dari normal), pusing, kantuk, kelelahan, sakit kepala, kehilangan ingatan. kulit kering, eritema, mual, muntah, tremor (gerakan yang tidak terkontrol pada bagian tubuh).

Overdosis

  • Pemberian Gitas yang melebihi dosis yang dianjurkan akan menimbulkan gejala seperti stimulasi sistem saraf pusat, detak jantung cepat, gangguan irama jantung, retensi urin, koma, depresi pernapasan.
  • Jika terjadi overdosis, segera lakukan pengobatan simtomatik dan suportif (dibantu oleh tenaga medis profesional). Kosongkan perut segera melalui bilas lambung atau emesis yang diinduksi. Benzodiazepin kerja pendek atau barbiturat dapat diberikan untuk mengendalikan stimulasi sususan saraf pusat.

Kontraindikasi
Pasien yang memiliki riwayat penyakit glaukoma sudut sempit, perdarahan akut, ileus paralitik, takikardia akibat insufisiensi jantung, miastenia gravis, hamil, menyusui.

Interaksi obat

  • Antihistamin (promethazine, chlorphenamine, diphenhydramine)
  • Antipasmodik (atropine, propantheline, dicycloverine)
  • Anti-sickness medicines (hyoscine hydrobromide, cyclizine, domperidone, metoclopramide)
  • Antidepresan (ricyclic antidepressants [TCAs] seperti amitriptyline, clomipramine, dan monoamine oxidase inhibitors [MAOIs] seperti moclobemide)
  • Antijamur (ketoconazole)
  • Antiaritmia, untuk mengendalikan masalah ritme detak jantung (misalnya disopyramide)
  • Antipsikotik (haloperidol, chlorpromazine, clozapine).

Kategori Kehamilan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengkategorikan Gitas ke dalam Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya) dan tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.