Obat Antibiotik

Girabloc

Klikdokter, 26 Jul 2021

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Girabloc adalah obat yang diindikasikan untuk mengatasi berbagai macam infeksi bakteri.

Pengertian

Girabloc adalah obat antibiotik yang diproduksi oleh Hexpharm Jaya. Obat ini mengandung ciprofloxacin dan dikemas dalam bentuk tablet.

Obat Girabloc berfungsi untuk membantu mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi prostat, demam tifoid, dan lainnya.

Kandungan dalam obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri.

Artikel Lainnya: Sejuta Manfaat Daun Mint untuk Kesehatan Saluran Pernapasan

Keterangan

Berikut adalah keterangan obat Girabloc yang sebaiknya diketahui:

  • Golongan: Obat Keras.
  • Kelas Terapi: Antibiotik Quinolone.
  • Kandungan: Ciprofloxacin 500 mg.
  • Bentuk: Tablet Salut Selaput.
  • Satuan Penjualan: Strip.
  • Kemasan: Box, 10 Strip @ 10 Tablet Salut Selaput.
  • Farmasi: Hexpharm Jaya.
  • Estimasi harga: Rp14.000 - Rp30.000/ Strip.

Kegunaan

Girabloc digunakan untuk mencegah dan mengatasi infeksi bakteri, seperti:

  • Infeksi saluran pernapasan atas.
  • Infeksi saluran pernapasan bawah.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak.
  • Otitis eksterna
  • Demam tifoid.
  • Pielonefritis.
  • Infeksi prostat.
  • Infeksi tulang dan sendi.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Infeksi intra-abdominal.
  • Servisitis gonokokus.
  • Uretritis gonokokus.

Artikel Lainnya: Fakta Tentang Antibiotik yang Anda Perlu Tahu

Dosis dan Cara Penggunaan

Girabloc adalah obat keras yang memerlukan resep dokter.

1. Infeksi Saluran Kemih

  • Gejala ringan-sedang: 1/2 tablet, diberikan 2x sehari.
  • Gejala berat: 1 tablet, diberikan 2x sehari.

2. Infeksi Saluran Pernapasan, Tulang dan Sendi, Kulit serta Jaringan Lunak

  • Gejala ringan-sedang: 1 tablet, diberikan 2x sehari.
  • Gejala berat: 1.5 tablet, diberikan 2x sehari.
  • Gonore akut: 1/2 tablet sebagai dosis tunggal.

3. Infeksi Saluran Pencernaan

  • 1 tablet, diberikan 2x sehari.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu 20-25 derajat Celsius.

Efek Samping

Efek samping yang dapat muncul selama penggunaan Girabloc, yaitu:

  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Dispepsia.
  • Demam.
  • Hepatitis.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Gelisah.
  • Gemetar.
  • Insomnia.
  • Mengantuk.

Artikel Lainnya: Sakit Saat Kencing, Mungkin Ini Penyebabnya

Overdosis

Penggunaan ciprofloxacin yang melebihi dosis dapat menyebabkan gejala, seperti:

  • Kelelahan.
  • Pusing.
  • Sakit kepala.
  • Rasa tidak nyaman pada perut.
  • Kebingungan.
  • Tremor.
  • Halusinasi.
  • Kristaluria.
  • Hematuria. 
  • Gangguan ginjal dan hati akut.
  • Kejang.

Apabila pasien mengalami overdosis, segera hubungi dokter.

Kontraindikasi

Obat Girabloc tidak boleh diberikan pada orang dengan kondisi berikut:

  • Hipersensitif terhadap ciprofloxacin atau quinolone lainnya.
  • Memiliki riwayat atau risiko perpanjangan QT.

Interaksi Obat

Berikut ini interaksi obat pada penggunaan Girabloc:

  • Risiko perpanjangan interval QT meningkat apabila digunakan dalam waktu bersamaan dengan obat Kelas IA (seperti procainamide, quinidine) dan Kelas III (seperti sotalol, amiodarone) antiaritmia, antipsikotik, cisapride.
  • Dapat menaikkan konsentrasi serum apabila digunakan dalam waktu bersamaan dengan probenecid.
  • Menaikkan konsentrasi serum serta toksisitas dari methotrexate; substrate CYP1A2 (misalnya theophylline, clozapine, ropinirole); turunan xanthine (misalnya kafein dan pentoksifilin).
  • Risiko terjadinya masalah tendon meningkat apabila digunakan dalam waktu bersamaan dengan obat kortikosteroid.
  • Kreatinin serum bisa meningkat apabila digunakan dalam waktu bersamaan dengan cyclosporine.
  • Risiko kejang meningkat apabila digunakan dalam waktu bersamaan dengan obat antiinflamasi nonsteroid.
  • Bisa memengaruhi konsentrasi phenytoin dalam serum.

Artikel Lainnya: Selain Sakit Perut, Ini Tanda Pencernaan Anda Bermasalah

Kategori Kehamilan

Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek samping pada janin. Namun, terkait risiko obat pada wanita hamil, belum ada studi yang memadai. Obat hanya dapat digunakan apabila manfaatnya lebih besar daripada potensi risiko.

Peringatan Menyusui

Ciprofloxacin terserap ke dalam ASI, serta dapat memicu perubahan flora usus pada bayi yang sedang disusui. Konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan obat ini.