Obat Gangguan Tulang, Otot dan Sendi

Roculax

Roculax adalah obat yang diberikan saat anestesi umum untuk mengendurkan otot dalam beberapa saat atau selama tindakan medis. Roculax tersedia dalam bentuk injeksi, termasuk kedalam obat keras.

Roculax

Roculax

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Agen penghambat neuromuskular

Dikonsumsi oleh

Anak-anak, dewasa dan lansia

Bentuk obat

Cairan Injeksi

Roculax untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori NA: obat belum diklasifikasikan pada salah satu kategori keamanan obat pada ibu hamil.

Peringatan menyusui: Belum didapatkan data terkait kemampuan obat terekskresi keluar melalui air susu ibu (ASI). Obat hanya diberikan berdasarkan diagnosa dan arahan dokter.

Pengertian Roculax

Roculax adalah obat penghambat neuromuskular (saraf dan otot) yang digunakan untuk melumpuhkan atau merelaksasi otot sementara selama prosedur bedah.

Roculax mengandung Rocuronium bromide yang bekerja dengan cara menghambat aksi asetilkolin, yaitu zat kimia yang dibutuhkan untuk kontraksi otot.

Roculax digunakan sebagai tambahan terapi yang diberikan saat anestesi umum. Tujuannya, membantu mempermudah penggunaan intubasi endotrakeal ke trakea melalui mulut atau hidung dan ventilasi mekanik (pernapasan dengan alat bantu pernapasan ventilator), tanpa menyebabkan kontraksi otot lain yang tidak disengaja.

Roculax diproduksi oleh PT Kalbe Farma yang dibuat dalam bentuk sediaan injeksi. Obat hanya diberikan oleh tenaga medis profesional pada kondisi tertentu.

Artikel lainnya: Mengenal Prosedur Operasi Elektif dalam Medis

Keterangan Obat Roculax

Roculax Injeksi

  • Golongan: Keras
  • Kelas terapi: Agen penghambat neuromuskular
  • Kandungan: Rocuronium Bromide 10 mg/mL.
  • Kemasan: Dus, 2 blister @5 ampul @5 mL
  • Produksi: PT Kalbe Farma
  • Harga Roculax injeksi: Rp.38.000/ampul

Kegunaan Roculax

Roculax digunakan sebagai terapi tambahan saat dilakukan anestesi umum yang memiliki berbagai peranan seperti:

  • Membantu dalam proses intubasi endotrakea cepat atau rutin, yaitu memasukkan tabung pernapasan ke dalam trakea (saluran napas) pasien.
  • Relaksasi otot rangka (seperti otot dada dan perut) selama operasi.
  • Membantu alat ventilator dalam mengendalikan pernapasan pasien dengan merelaksasi otot pernapasan pasien.
  • Pelengkap anestesi umum.

Dosis dan Aturan Pakai Roculax

Roculax termasuk pada golongan obat keras, yang hanya dapat didapatkan melalui resep dokter. Berikut adalah aturan dosis penggunaan obat Roculax injeksi secara umum:

Tujuan: Membantu proses intubasi endotrakea, relaksasi otot rangka dan pernafasan, membantu ventilasi mekanik, dan pelengkap anestesi.

Bentuk: Roculax injeksi

Dosis yang direkomendasikan:

  • Dewasa: Dosis awal 0,6 - 1,2 mg/kgBB dan dosis Pemeliharaan 0,1 - 0,2 mg/kgBB. Jika hambatan neuromuskuler mulai pulih dianjurkan untuk memulai pemberian infus Roculax dengan dosis muat 0,6 mg/kgBB dan kecepatan infus berkisar 5 -10 mg/kgBB/menit.
  • Anak-anak: Dosis awal 0,6 mg/kgBB dan dosis pemeliharaan 0,075 - 0,125 mg/kgBB. Infus kontinyu diawali dengan kecepatan 0,012 mg/kgBB/menit.
  • Lansia dan pasien dengan penyakit hati dan/atau saluran empedu dan/atau gagal ginjal: Dosis awal 0,6 - 1,2 mg/kgBB dan dosis pemeliharaan 0,075 - 0,1 mg/kgBB. Kecepatan infus yang dianjurkan 5 - 6 mg/kgBB/menit.

Cara Menggunakan

Gunakan Roculax sesuai dengan anjuran dan resep dokter agar fungsi obat optimal. Baca juga petunjuk pemakaian pada kemasan obat. Berikut adalah aturan pakai Roculax yang perlu Kamu patuhi:

  • Roculax diberikan melalui suntikan intravena (langsung ke pembuluh darah) yang dilakukan oleh tenaga medis profesional, seperti dokter spesialis anestesi atau perawat anestesi.
  • Dosis disesuaikan dengan kebutuhan klinis, kondisi fisik pasien, serta respons tubuh pasien terhadap obat.
  • Pemberian obat berlangsung selama operasi atau sampai tindakan medis tertentu hingga selesai.
  • Penggunaaan obat memerlukan pemantauan terus-menerus terhadap tanda-tanda vital, termasuk tekanan darah, denyut jantung, dan tingkat relaksasi otot untuk memastikan obat bekerja dengan efektif.

Cara Penyimpanan

Simpan Roculax pada suhu antara 2–8°C (suhu lemari pendingin). Jauhkan dari cahaya, dan jangan dibekukan. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Setelah dikeluarkan dari lemari pendingin, simpan obat pada suhu ruangan di bawah 30°C, tetapi hanya untuk jangka waktu maksimal 12 minggu. Pastikan produk yang tidak digunakan segera setelah dibuka disimpan sesuai instruksi agar efektivitasnya tetap terjaga.

Sesuaikan penggunaan obat dengan informasi yang tersedia pada kemasan obat. Namun, segera hentikan penggunaan obat bila kondisi fisik mengalami perubahan dari segi bentuk, warna, dan bau.

Apabila obat berlebih dan tidak digunakan lagi, jangan buang limbahnya sembarangan. Pisahkan obat dari produk lainnya dan musnahkan dengan prosedur yang tepat atau dapat Kamu tanyakan pada apoteker.

Artikel lainnya: Ketahui Efek Samping dan Risiko Bius Umum

Efek Samping Roculax

Berbagai efek samping dapat terjadi setelah penyuntikan obat Roculax pada pasien, salah satunya gangguan sistem pernapasan yang dapat menyebabkan hal berikut:

  • Bronkospasme (penyempitan saluran napas)
  • Cegukan
  • Mengi (suara napas berbunyi), atau ronki (suara kasar pada napas)

Selain itu, berbagai reaksi alergi kulit juga dapat ditimbulkan oleh penggunaan obat, seperti ruam, gatal-gatal, dan bengkak pada lokasi penyuntikan. Gangguan kardiovaskular juga berpotensi muncul, meliputi:

Overdosis

Penggunaan obat dalam dosis yang tinggi atau toksik dapat menyebabkan hambatan neuromuskuler yang berlangsung lebih lama dari waktu yang diperlukan untuk prosedur operasi dan anestesi.

Hal ini akan menyebabkan berbagai keluhan lainnya, seperti: 

  • Sulit bernapas secara mandiri
  • Kelemahan otot yang berkepanjangan

Penanganan utama yang dapat dilakukan bila kondisi ini terjadi adalah mempertahankan jalan napas tetap terbuka, memberikan ventilasi yang terkontrol, dan sedasi yang memadai sampai fungsi saraf dan otot pasien kembali normal sepenuhnya.

Interaksi Roculax dengan Obat Lain

Roculax dapat menimbulkan reaksi interaksi obat jika pemakaian bersamaan dengan zat aktif lainnya, seperti:

  • Penggunaan bersama dengan obat golongan antibiotik seperti aminoglikosida, tetrasiklin, vankomisin, klindamisin, bacitracin, polimiksin, kolistin, dan sodium kolistimetat) berpotensi memperpanjang hambatan neuromuskuler obat.
  • Kombinasi obat bersama dengan garam magnesium, litium, anestesi lokal (misalnya lidokain dan prokainamid), penghambat beta-adrenergik, diuretik yang menguras kalium, anestesi inhalasi umum (seperti isofluran dan enfluran), dan relaksan otot depolarisasi seperti suksinilkolin dapat memperpanjang intensitas dan durasi efek paralitik.
  • Pemberian anestesi inhalasi umum (isofluran dan enfluran) dapat memperpanjang durasi kerja dan waktu pemulihan obat dibandingkan dengan anestesi opioid/N2O/O2.
  • Penyuntikan roculax pada pasien yang menerima pengobatan antikonvulsan jangka panjang seperti fenitoin atau karbamazepin akan meningkatkan laju infus dan memperpendek durasi efek kerja obat.
  • Penggunaan propofol untuk induksi dan pemeliharaan anestesi pada dosis Roculax yang dianjurkan tidak mengubah durasi kerja atau karakteristik pemulihan obat.

Peringatan dan Perhatian

Tidak dianjurkan berkendaraan atau mengoperasikan mesin dalam waktu 24 jam setelah pemulihan penuh dari Roculax.

Pemberian obat secara suntikan berpotensi menyebabkan iritasi lokal, pada kondisi ekstravasasi (injeksi yang bocor di luar pembuluh darah) perlu dilakukan penghentian atau pengulangan infus pada pembuluh darah lain.

Pasien dengan kondisi luka bakar, atrofi otot, atau trauma otot dapat menyebabkan respon terhadap efek obat berkurang. Pemberian obat pada pasien dengan kaheksia (kekurusan ekstrem) atau karsinomatosis mungkin memerlukan dosis yang disesuaikan karena lebih sensitif.

Obat dapat meningkatkan penghambatan aliran darah saat melewati pembuluh darah di paru-paru. Oleh karena itu, penggunaan pada pasien dengan hipertensi pulmonal atau penyakit katup jantung perlu dilakukan dengan hati-hati.

Hindari penggunaan obat pada pasien induksi cepat untuk persalinan sesar. Obat dapat memberikan efek yang besar atau durasi kerja obat yang lebih lama terhadap pasien berikut:

Kontraindikasi

Selain itu, perhatikan juga adanya kontraindikasi. Orang-orang dengan kondisi berikut tidak disarankan menggunakan Roculax:

  • Pasien yang mengalami reaksi hipersensitivitas atau reaksi alergi, pada obat Roculax yang dapat menimbulkan menimbulkan gatal, pembengkakan, dan sesak napas.
  • Pasien yang tidak dibius atau tidak berada di bawah pengaruh anestesi
  • Miopati (kelemahan otot)
  • Polineuropati (kerusakan pada berbagai saraf tepi) pada pasien yang memiliki penyakit kritis
  • Penyakit hati

Artikel lainnya: Ngerinya Terbangun Saat Dioperasi

Kategori Kehamilan dan Menyusui

Roculax masuk kategori NA untuk keamanan ibu hamil. Ini artinya, obat belum termasuk pada salah satu kategori keamanan obat pada ibu hamil menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan berdasarkan aturan terbaru FDA pelabelan A,B,C,D, dan X sedang dihapuskan.

Data yang relevan terkait dampak obat terhadap wanita hamil dan janin sangat terbatas. Oleh sebab itu, penggunaan obat dapat diberikan selama kehamilan dengan pemantauan ketat, terutama trimester 2 dan 3.

Belum diketahui bahwa obat dapat tersalur kepada bayi melalui air susu ibu. Penggunaan obat harus mempertimbangkan besar manfaat dan risiko yang dapat ditimbulkan kepada bayi. Obat dapat diberikan sesuai dengan anjuran dari dokter.

Penyakit Terkait

  • Relaksasi otot rangka
  • Relaksasi otot pernapasan
  • Intubasi endotrakea
  • Ventilasi mekanik
  • Pelengkap anestesi

Rekomendasi Obat Sejenis Roculax

  • Glicron
  • Rostesia
  • Rocufar
  • Belnium
  • Esmeron
  • Fironium
  • Kabiroc

Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu dan keluarga di rumah? Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!

Jika Kamu membutuhkan informasi seputar obat maupun informasi seputar penyakit, tersedia kolom pencarian yang memudahkan Kamu untuk mengakses informasi lebih dalam.

(APR)