Obat Gangguan Saraf Pusat

Gabapentin

Klikdokter, 10 Mei 2022

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Gejala kejang, seperti yang dialami penderita epilepsi, bisa diatasi dengan obat Gabapentin. Cek di sini info lengkap seputar Gabapentin.

Gabapentin

Gabapentin

Golongan

Obat keras

Kategori obat

Antikonvulsan

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak

Bentuk obat

Kapsul

Gabapentin untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui: Hindari menggunakan obat ini saat menyusui atau komunikasikan ke dokter jika Anda memang harus mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.

Merek Dagang

Alpentin, Epiven, Gabexal, Ganin, Nepatic, Neurontin, Sipentin

Pengertian

Kejang biasanya disebabkan oleh adanya masalah di saraf pusat atau kelainan fungsi otak. Kondisi ini ditandai dengan gerakan anggota tubuh tidak terkendali, baik yang teratur maupun tidak.

Nah, salah satu penyakit dengan gejala tersebut adalah epilepsi. Untuk mengatasinya, dokter umumnya akan meresepkan obat Gabapentin.

Gabapentin adalah obat untuk mengendalikan gejala kejang-kejang, seperti pada penderita epilepsi.

Obat keras tersebut tidak dapat menyembuhkan epilepsi, hanya berfungsi untuk mencegah kejang selama dikonsumsi secara rutin.

Gabapentin juga diresepkan untuk meredakan rasa sakit berkelanjutan akibat kerusakan saraf, seperti pada penderita diabetes dan cacar api.

Keterangan

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: antikonsulvan
  • Kandungan: gabapentin 300 mg; gabapentin 150 mg
  • Kemasan: strip @10 kapsul
  • Farmasi: Yarindo farmatama; Dexa Medica; Actavis Indonesia; Mersifarma Trimaku Mercusana; Guardian Pharmatama; Otto Pharmatama; Novell Pharmaceutical
  • Harga Gabapentin: Rp60.000 - 85.000/strip

Kegunaan

Gabapentin digunakan sebagai obat untuk mengatasi gejala epilepsi.

Dosis dan Aturan Pakai

Gabapentin adalah obat keras sehingga setiap pembeliannya harus menggunakan resep dokter.

Aturan penggunaan secara umum adalah sebagai berikut.

Tujuan: epilepsi

Bentuk: kapsul

  • Dewasa: 300 mg pada hari ke-1, kemudian 300 mg 2 kali sehari pada hari ke-2, dan 300 mg 3 kali sehari (kira-kira setiap 8 jam) pada hari ke-3

Selanjutnya, dosis bisa dinaikkan sesuai respons, bertahap 300 mg sehari (dalam 3 dosis terbagi) sampai maksimal 2,4 gram sehari, dosis lazim 0,9-1,8 gram sehari

  • Anak 6-12 tahun (hanya diberikan oleh spesialis saja): 10 mg/kg BB pada hari ke-1; 20 mg/kg BB pada hari ke-2; 25-35 mg sehari (dalam 3 dosis terbagi, kira-kira setiap 8 jam sekali)
  • Anak 3-5 tahun: 40 mg/kg/hari (dalam 3 dosis terbagi). Dosis dapat ditingkatkan hingga 50 mg/kg/hari. Interval waktu penggunaan antar dosis tidak lebih dari 12 jam

Artikel lainnya: Hidup Sendiri, Ini Tips Hidup Sehat dan Aman untuk Penderita Epilepsi

Tujuan: nyeri neuropatik

Bentuk: kapsul

  • Dosis sebanyak 300 mg pada hari ke-1, lalu 300 mg 2 kali sehari pada hari ke-2, 300 mg 3 kali sehari (kira-kira setiap 8 jam) pada hari ke-3
  • Dosis bisa ditingkatkan sesuai respons bertahap 300 mg per hari (dalam dosis terbagi 3) sampai maksimal 1,8 gram sehari

Cara Menggunakan

  • Gunakan obat sesuai dengan petunjuk dokter. Jangan melebihkan atau mengurangi dosis tanpa sepengetahuan dokter
  • Konsumsi obat di waktu yang sama setiap harinya untuk menghindari lupa mengonsumsi obat. Jika Anda terlewat satu dosis Gabapentin, segera minum saat Anda ingat

Namun, jika jeda waktu dengan dosis berikutnya sudah dekat, lupakan dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis dalam satu waktu

  • Konsultasikan ke dokter jika Anda akan berhenti mengonsumsi obat ini, jangan menghentikan obat secara tiba-tiba

Cara Penyimpanan

Simpan obat Gabapentin pada suhu di bawah 25 derajat Celsius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin timbul ketika Anda mengonsumsi Gabapentin adalah: 

Overdosis

  • Gejala overdosis Gabapentin antara lain 
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Penglihatan ganda
  • Bicara cadel
  • Diare ringan
  • Lesu
  • Kehilangan kesadaran
  • Jika terjadi overdosis, berikan pengobatan simtomatik dan suportif (oleh tenaga kesehatan). Dapat mempertimbangkan hemodialisis pada pasien dengan gangguan ginjal berat

Kontraindikasi

Hindari penggunaan obat pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap kandungan Gabapentin.

Interaksi Obat

  • Penggunaan bersama dengan obat pereda nyeri jenis opioid, seperti morfin, menyebabkan peningkatan risiko depresi sistem saraf pusat. Misalnya, mengantuk dan gangguan sistem pernapasan
  • Penggunaan bersama dengan antasida akan menurunkan penyerapan Gabapentin
  • Penggunaan bersama cimetidine akan menurunkan pengeluaran Gabapentin dari ginjal

Peringatan dan Perhatian

  • Informasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit :
  • Penyakit ginjal
  • Gangguan mental
  • Gangguan pernapasan
  • Penyalahgunaan alkohol dan NAPZA
  • Bila Anda orang dengan epilepsi yang mengonsumsi Gabapentin, makan periksakan ke dokter selama terapi dengan obat ini, terutama pada beberapa bulan pertama, agar dokter bisa memonitoring perkembangan kondisi Anda
  • Hindari mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini
  • Informasikan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang dalam program kehamilan

Kategori Kehamilan

Gabapentin masuk dalam kategori C. Yakni, studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya). 

Sementara itu, tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia. 

Artikel lainnya: Mengenal Operasi Lesionektomi untuk Mengatasi Kejang Epilepsi

Peringatan Kehamilan

Obat ini hanya dapat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Hindari menggunakan Gabapentin saat menyusui. Komunikasikan kepada dokter jika Anda memang harus mengonsumsi obat ini saat sedang menyusui.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis

Dapatkan info menarik lainnya dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

[HNS/NM]

Terakhir diperbaharui: 21 April 2022

Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm

Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm

Referensi:

ISO Indonesia (2018). ISFI Penerbitan. Gabapentin

ISO Farmakoterapi (2013). ISFI Penerbitan. Epilepsi

MIMS Indonesia (2022). Gabapentin

(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/gabapentin?mtype=generic)