Obat Jantung

Furosemide

Klikdokter, 24 Mei 2022

Ditinjau Oleh Tim Apoteker Klikdokter

Dalam beberapa kondisi, seperti gangguan ginjal, tubuh sering menyimpan cairan berlebih. Furosemide bisa bantu mengatasinya. Obat apa ini?

Furosemide

Golongan

Obat Keras (Perlu Resep Dokter)

Kategori

Obat Diuretik

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan Anak

Bentuk obat

Tablet

Furosemide untuk ibu hamil dan menyusui

Kategori C: Studi pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya). Namun, tidak ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.

Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui: Furosemide dapat diserap ke dalam ASI. Gunakan dengan hati-hati dan konsultasikan pada dokter.

Merek Dagang

Tablet: Navylasix, Uresix, Lasix, Mediresix, Gralixa

Injeksi: Diuvar, Roxemid, Farsiretic, Uresix, Farsix, Uretic, FRD

Pengertian

Furosemide adalah obat yang digunakan untuk membantu membuang cairan berlebih di dalam tubuh atau disebut edema.

Cairan berlebih yang menumpuk di dalam tubuh dapat menyebabkan sesak napas, lelah, serta kaki dan pergelangan kaki membengkak.

Kondisi tersebut bisa disebabkan oleh penyakit gagal jantung, penyakit hati, termasuk penyakit ginjal. 

Nah, Furosemide adalah obat yang bisa digunakan untuk tekanan darah tinggi saat obat diuretik lainnya tidak bisa mengatasinya lagi.

Furosemide obat apa? Berikut serba-serbi seputar obat ini yang perlu diketahui.

Artikel Lainnya: Perokok Berisiko Tinggi Mengalami Edema Makula Diabetik

Keterangan

1. Furosemide Tablet

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: diuretik
  • Kandungan: Furosemide 40 mg
  • Bentuk: tablet
  • Satuan penjualan: strip
  • Kemasan: strip @10 tablet
  • Farmasi: Kimia Farma; Sanbe Farma; Indofarma; First Medifarma; Yarindo Farmatama; Sampharindo Perdana
  • Harga Furosemide: Rp2.000 - Rp15.000/strip

2. Furosemide Injeksi

  • Golongan: obat keras
  • Kelas terapi: diuretik
  • Kandungan: Furosemide 10 mg/ ml
  • Bentuk: cairan injeksi
  • Satuan penjualan: ampul
  • Kemasan: ampul@2 ml
  • Farmasi: Quatum Laboratories Internasional, Ipha Laboratories, Dexa Medica, Indofarma, Bernofarm, Mersifarma Tirmaku Mercusana, Ethica Industri Farmasi.
  • Harga Furosemide: Rp60.000 - Rp115.000/boks

Artikel Lainnya: Edema Makula Diabetik, Gangguan Mata pada Penderita Diabetes

Kegunaan

Furosemide digunakan untuk membantu mengurangi cairan berlebih dalam tubuh.

Dosis dan Aturan Pakai

Furosemide merupakan obat yang termasuk ke dalam golongan obat keras. Anda membutuhkan resep dokter untuk membeli dan menggunakannya. 

Dosis penggunaan Furosemide juga harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum digunakan. 

Takaran penggunaannya bisa berbeda-beda pada setiap individu, tergantung berat-tidaknya penyakit yang diderita. Berikut penjelasannya.

Tujuan: Edema

Bentuk: Furosemide Tablet

  • Dewasa: Dosis awal 40 mg per hari. Dosis dapat diturunkan menjadi 20 mg per hari.
  • Lansia: Dosis awal 20 mg per hari.

Bentuk: Furosemide Injeksi

  • Dosis awal: dosis 20-50 mg diberikan melalui injeksi intravena (pembuluh darah) lambat atau melalui injeksi intramuskular (melalui otot). 

Dosis dapat ditingkatkan dengan peningkatan 20 mg tiap 2 jam bila perlu.

  • Dosis >50 mg harus diberikan melalui infus intravena (pembuluh darah) lambat dengan kecepatan maksimal 4 mg/menit. Maksimal 1.500 mg/hari.

Tujuan: Edema Paru Akut (Terapi Tambahan)

Bentuk: Furosemide Injeksi

  • Dosis awal, berikan dosis 40 mg melalui injeksi intravena lambat selama 1-2 menit.

Dosis dapat ditingkatkan menjadi 80 mg, yang diberikan melalui injeksi intravena lambat jika respons yang memuaskan tidak tercapai dalam 1 jam.

Tujuan: Hipertensi

Bentuk: Furosemide Tablet

  • Dewasa: dosis 40-80 mg per hari.

Artikel Lainnya: Kaki Sering Bengkak dan Nyeri? Awas Penyakit Paru Kronis

Cara Menggunakan

  • Gunakan Furosemide sesuai dengan petunjuk dokter. Jangan melebihkan atau mengurangi dosis.
  • Injeksi Furosemide hanya boleh diberikan oleh tenaga ahli kesehatan.
  • Sebaiknya Furosemide tablet dikonsumsi pagi hari karena biasanya membuat Anda jadi lebih sering buang air kecil.
  • Untuk menghindari lupa mengonsumsi obat, minum Furosemide di jam yang sama setiap harinya.
  • Informasikan dokter jika Anda akan menghentikan penggunaan Furosemide. Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk tetap lanjutkan penggunaan obat meskipun kondisi kesehatan sudah membaik.

Hal ini bertujuan untuk menghindari kambuhnya kondisi, khususnya penderita hipertensi.

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu pada suhu antara 15-30 derajat Celsius.

Efek Samping

Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengonsumsi Furosemide adalah:

  • gangguan pencernaan
  • reaksi alergi
  • gangguan pendengaran
  • mual dan muntah
  • diare ataupun sembelit
  • nyeri pada tempat injeksi
  • peningkatan kreatinin, kolesterol serum dan trigliserida; peningkatan urea darah dan volume urine
  • dehidrasi
  • kejang otot
  • sakit kepala, pusing
  • kesemutan

Artikel lainnya: Makanan Penurun Tekanan Darah Tinggi Alami dan Efektif

Overdosis

Gunakan dan konsumsi Furosemide sesuai dosis yang ditentukan. Bila berlebihan, Anda berisiko alami diuresis, yakni peningkatan produksi urine. 

Diuresis berat mengakibatkan dehidrasi, penurunan volume darah, hipotensi, ketidakseimbangan elektrolit, hipokalemia, hipotensi, takikardia, dan alkalosis hipokloremik.

Penanganan kondisi tersebut adalah dengan pengobatan simtomatik dan suportif. Yakni dengan penggantian kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan. 

Pertimbangkan untuk memberikan arang aktif dalam waktu 1 jam setelah menelan dosis beracun.

Ingat, penanganan pasien overdosis hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis profesional.

Kontraindikasi

Hindari penggunaan Furosemide pada pasien dengan kondisi:

  • pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Furosemide
  • anuria, gagal ginjal dengan anuria tidak merespons furosemid; gagal ginjal karena keracunan oleh agen nefrotoksik atau hepatotoksik; gagal ginjal berhubungan dengan koma hati, gangguan elektrolit, hipovolemia, dehidrasi, hipotensi
  • keadaan koma atau pra-koma yang berhubungan dengan sirosis hati atau ensefalopati
  • penyakit Addison, porfiria, keracunan digitalis
  • ibu menyusui

Artikel Lainnya: Awas, Obesitas Bisa Meningkatkan Risiko Retinopati Hipertensi

Interaksi Furosemide dengan obat lain

Hindari penggunaan Furosemide bersamaan dengan obat-obat berikut: 

  • diuretik hemat K (misalnya amilorida, spironolakton) dan garam K
  • obat golongan antiinflamasi nonsteroid (misalnya indometasin, ketorolak), dan dikurangi dengan fenitoin, probenesid, metotreksat
  • golongan penghambat ACE atau antagonis reseptor angiotensin II
  • glikosida jantung, antihistamin, antipsikotik (misalnya pimozide, risperidone) 
  • aminoglikosida, cisplatin, sefalosporin

Informasikan dokter Anda jika akan mengonsumsi obat di atas atau obat lainnya baik herbal atau kimiawi bersamaan dengan Furosemide.

Peringatan dan Perhatian

Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat:

  • alergi pada Furosemide
  • pembesaran prostat
  • penyakit ginjal
  • gangguan hati
  • penyakit asam urat
  • diabetes
  • lupus
  • ketidakseimbangan elektrolit

Informasikan dokter jika selama mengonsumsi Furosemide Anda juga minum obat kimia atau herbal lain.

Jika Anda mengalami gejala overdosis atau efek samping yang serius, segera hubungi dokter.

Artikel Lainnya: Mengenal Tipe-tipe Hipertensi Pulmonal

Kategori Kehamilan

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengategorikan Furosemide ke dalam kategori C.

Artinya, studi pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin (teratogenik atau embriosidal atau lainnya). Namun, belum ada studi terkontrol pada wanita atau studi pada wanita dan hewan tidak tersedia.

Obat diberikan hanya jika manfaat yang yang diperoleh lebih besar dari potensi risiko pada janin.

Peringatan Menyusui

Furosemide dapat diserap ke dalam ASI. Gunakan dengan hati-hati dan konsultasikan dahulu pada dokter.

Penyakit Terkait

Rekomendasi Obat Sejenis

Konsultasikan masalah kesehatan Anda langsung kepada dokter dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

(HNS/AYU)

Terakhir diperbaharui: 21 Desember 2021

Diperbaharui: Apt. Evita Fitriani., S. Farm

Ditinjau: Apt. Maria Dyah Kartika L.S., S.Farm

Referensi:

E-katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Diakses 2021. Furosemide.

ISO Farmakoterapi (2013). Furosemide

MIMS Indonesia. Diakses 2021. Furosemide

Pusat Informasi Obat Nasional. Diakses 2021. Furosemide